More Than Words - Bab 1001 Kakak Boleh Melakukan Apa Saja (1)

“Baiklah, kita ubah aturannya. Jika Kakak kalah, Kakak akan menjadi pacarku, tapi jika Kakak menang, aku akan menjadi pacarku. Lalu, kita bisa merayakannya di kasur.”

Pria itu bergidik ketika membayangkan mereka berdua ‘merayakannya di kasur’. Wanita itu membungkuk kearahnya. Pria itu takut wanita ini akan jatuh dari kasur, jadi dia mengulurkan tangan dan memegang pinggangnya. Seketika, suasananya menjadi panas.

Wanita itu menyandarkan kepalanya ke bahu pria itu sambil sengaja menghembuskan nafasnya yang beraroma anggur kearah telinganya.

Tanpa sadar, pria itu mengeratkan tangannya di pinggang wanita itu.

Setelah lama tidak memperhatikannya, wanita itu mendongakkan kepalanya dan menatap pria itu dengan mata berbinar-binar. Dengan setengah bergumam, dia mengeluh, “Kak, mengapa kamu takut sekali bertaruh denganku…”

Dia menarik-narik kemeja pria itu hingga kusut.

Pria itu hanya bisa menelan ludah. Susah baginya untuk menolak wanita ini.

“Benar-benar membosankan!” ujar wanita itu dengan jijik dan kecewa, “Kupikir Kakak akan bertaruh denganku. Kupikir Kakak akan melakukan apa yang Kakak mau.”

Kakak akan melakukan apa yang Kakak mau…

Pria itu akhirnya gagal menahan kewarasannya. Dia menarik lengan wanita itu dan membaringkannya ke kasur. Namun, setelah berbaring, wanita itu tiba-tiba muntah. Dia sebenarnya ingin memapah wanita ini untuk turun dari kasur, namun wanita itu terlanjut berbalik badan dan muntah diatas kasur.

Dia menatap wanita itu dengan dingin. Kemudian, dia membawanya ke kamar mandi. Setelah memandikannya, pria itu mengganti sprei kasur dan melempar wanita itu keatasnya. Pria itu lalu berjalan kembali ke kamar mandi.

Usai mandi, ketika baru saja melangkah keluar dari kamar mandi, pria itu mendapati baju-baju yang berserakan di lantai kamar. Dia lalu berhenti.

Baju, gaun malam, dan pakaian dalam wanita itu semua ada di lantai. Apa wanita itu menelanjangi dirinya ketika dia mandi?

Dia menatap wanita yang sudah terlelap diatas kasur.

Dia menatapnya beberapa saat, lalu berbalik badan dan kembali masuk ke kamar mandi.

Sebelum matahari terbit, pria itu diam-diam meninggalkan villa seakan dia tidak pernah mengunjungi tempat itu.

Pria itu baru saja akan menyalakan mobil ketika ponselnya bergetar. Dia mengambil ponsel dan melihat pesan baru dilayarnya, “Tiga hari lagi.”

Pesan itu singkat tanpa penjelasan apapun didalamnya, namun pria itu langsung tahu kalau orang di balik layar ingin menemuinya tiga hari kedepan. Selain ‘Q’ nama panggilan orang dibalik layar itu, tidak ada banyak informasi lain mengenainya.

Setelah lama bersembunyi, orang itu kini tidak bisa lagi melakukannya. Dia sudah menyebabkan cukup banyak masalah. Ini adalah saat untuk melepas topeng yang menutupi wajah orang itu!

Tiga hari kedepan, saat waktu untuk melepas topeng pria itu tiba, itu juga adalah waktunya untuk kembali.

Dia menoleh ke belakang kearah villa itu. Kemudian, dia membalas pesan di ponselnya, “Baiklah.”

Tidak ada balasan lagi. Mungkin, pengirim takut itu akan beresiko terhadap rencananya. Dia ingin kembali mengunci dan meletakkan ponselnya, namun setelah berpikir dua kali, dia menyalakan ponselnya dan mengirim pesan lagi, “Hati-hati.”

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu