More Than Words - Bab 910 Rumahku Saja Boleh Diacak-acak Olehnya, Apalagi Kantorku?

“Jadi, kamu juga merasa Nona Xia pantas diselidiki?” Tanpa menunggu Thalia selesai berbicara, Nyonya Besar Han langsung melanjutkan perkataannya.

Thalia tidak menjawab apapun..

Nyonya Tua Han melihat ke arah Selena: “Nona Xia, bagaimana menurutmu? Aku harus periksa atau tidak? Atau, Nona Xia, daritadi selalu Nona Tsu yang berbicara, bagaimana denganmu? Apakah tidak ada yang ingin kamu sampaikan?”

Yang dikatakan Regina memang sesuai kenyataan, meskipun kata-kata yang digunakan mudah memancing kesalah-pahaman. Baru saja Selena mengucapkan kalimat sedikit kasar juga karena terlampau emosi.

Kalimat itu malah terdengar langsung oleh Nenek Han…. rasanya cukup sial, juga cukup sulit untuk memberi pelajaran.

Di saat Selena sedang memikirkan cara menjawab Nyonya Besar Han, pintu ruangan kembali terbuka, William dan Asisten Pribadi Zhang masuk secara berurutan.

William dan Asisten Pribadi Zhang yang berjalan masuk sama sekali tidak menyangka akan ada begitu banyak orang di dalam, perbincangan keduanya pun berhenti seketika.

Asisten Pribadi Zhang langsung menyapa: “Nyonya Besar Han, Direktur Lu, Ibu Zhang.”

Kalimat sapa baru saja terucap, William menambahkan: “Nenek.”

Kemudian mengangkat kaki berjalan ke depan meja kerja.

Saat William berjalan lewat, Regina membuka mulut secara refleks, bersuara dengan hati yang takut: “Direktur…..”

Kata ‘Han’ di belakang belum berhasil dikeluarkan, William malah sudah tiba di hadapan Selena: “Kenapa kamu kemari?”

Selesai berkata, William menoleh melototi Asisten Pribadi Zhang: “Kenapa tidak memberitahuku?”

William segera mengembalikan pandangan kepada Selena: “Sudah menunggu berapa lama?”

Selena menggelengkan kepala: “Tidak lama kok.”

William melototi asisten pribadinya lagi: “Lain kali ingat langsung memberitahuku!”

Asisten Pribadi Zhang menundukkan kepala, pasrah menjadi kambing hitam: “………” Sejak masuk ke dalam ruang rapat dia sudah memberitahu Direktur Han bahwa Nona Cherly sedang menunggunya di ruangan loh? Lagipula, bukankah dirinya yang memberitahu William bahwa Nona Cherly dihadapi masalah di ruang Direktur, baru membuatnya meninggalkan rapat dan terburu-buru kemari? Bukankah dirinya sudah berbohong hanya demi menunjukkan kepentingan Nona Cherly? Perlukah berkali-kali melototi dirinya seperti itu?

Melihat interaksi antara William dan Selena, Nyonya Besar Han pun bertanya: “Will, apakah kamu akrab dengan Nona Xia ini?”

“Benar Nek.” Terdiam sejenak, William Han menambahkan: “Akulah yang mengizinkan dia masuk ke ruanganku.”

Mendengar jawaban itu, raut wajah Regina sontak berubah: “Tetapi, Direktur Han, Nenek Han, baru saja dia sibuk mengacak meja Direktur Han, juga mengambil gambar desain unggulan kita dan terus diperhatikan…. Dia…..”

“Gambar desain?” Mendengar dua kata itu, William melihat Selena dengan heran, tatapan matanya berpindah ke meja yang sudah berantakan karenanya, mengambil selembar desain musim panas milik perusahaan: “Apakah yang ini?”

“Benar, yang itu!” Melihat William menanggapi perkataannya, Regina pun bersuara dengan tidak sabar.

Seolah tidak mendengar suaranya, William memperhatikan desain itu beberapa saat, lalu menyodorkannya kembali pada Selena: “Jika kamu suka, ambil saja, bawa pulang dan amati perlahan jika ada waktu luang.”

Mata Regina Tsu terbelalak: “…….” Bagaimana bisa seperti ini?

Selena bagai tersambar petir: “……” Ada juga cara bermain seperti ini?

Asisten Pribadi Zhang menunjukkan kepala merapatkan bibir dengan erat, berusaha menahan suara tawa dalam mulutnya: “……” Teknik Direktur Han yang satu ini, genit sekali!

Beberapa saat kemudian Regina baru tersadar, sungguh tidak berani percaya William bisa berbicara seperti itu. Secara tidak sabar, dia mengulangi kembali perkataan tadi: “Direktur Han, desain ini adalah rahasia perusahaan, kenapa Direktur memberinya pada orang luar, bagaimana jika dia adalah mata-mata dari perusahaan lain? Lagipula, saat Anda tidak di ruangan, dia mengacak-acak meja Anda…..”

Tanpa menunggu Regina selesai berbicara, William memotongnya dengan tidak sabar: “Rumahku saja boleh diacak-acak olehnya, apalagi kantorku?”

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu