More Than Words - Bab 246 Di kuali ada bubur (2)

Setelah meletakkan ponselnya, William Han teringat pesan yang dikirim Grisellin Song dan kata-kata yang diucapkannya pada Grisellin Song. Dia menundukkan kepalanya mendesir dan menggigit bibir Selena Xia, ia menciumnya dengan penuh gairah seperti seekor serigala, dan kemudian ia istirahat.

Kepala HRD di ujung sana, melihat empat kata ini, ia langsung melotot.

Apa? Butuh jam tidur tambahan? Alasannya meminta cuti untuk menebus jam tidur?

Kepala HRD tampak kesal tetapi tidak berani berkata apa-apa, ia hanya bisa mengetik beberapa kata dan membalas pesan bos besar: "Oke, Direktur Han."

Siapa sebenarnya Selena Xia ini? Ia meminta cuti begitu ceroboh, jelas-jelas ia menyuruhnya meminta cuti pada bawahannya, tetapi ia malah mencari orang pangkat tertinggi di kantor ini...

Yang lebih anehnya lagi, Direktur Han yang sangat membenci keterlambatan dan pulang lebih awal, ternyata ia setuju tanpa mengatakan satu kata pun, sampai-sampai demi wanita itu, ia mengirim pesan sendiri untuknya.

Tidak peduli siapa sebenarnya Selena Xia, intinya ia adalah salah satu orang penting, karena ia orang penting, kalau begitu.....

Memikirkan itu, kepala HRD menghubungi orang bawahannya : "Orang yang bernama Selena Xia, kalian ingat, selanjutnya jika ia terlambat atau absen, langsung lapor ke saya, jangan mencatat namanya dalam data."

...

Tiga jam kemudian, William Han meninggalkan rumah Selena Xia.

Baru saja berjalan sampai pintu villa, William Han menerima telepon dari Ibu Zhang.

"Tuan muda William, kamu tadi meneleponku untuk menanyakan bagaimana cara memasak bubur berisi sayur dan daging, aku telah mengirimkan langkah-langkah memasaknya padamu, dan setelah itu Nyonya besar memanggilku untuk menemaninya, sekarang bagaimana keadaanmu disana? Apa bubur nya telah berhasil dibuat?"

Ekspresi William Han datar dan hanya mengeluarkan denguman "em".

"Berhasil? Aku khawatir tuan muda kesulitan membuatnya, sekarang aku menelepon untuk membantumu.... Tuan Muda William, sudah percobaan ke berapa kali?"

William Han dirawat sejak kecil oleh Ibu Zhang, jadi William Han sangat menghormati Ibu Zhang, walaupun ia sangat cerewet, tetapi William Han masih sangat sabar menjawab semua ucapan Ibu Zhang, walaupun jawabannya seperti terpaksa : "......sekali."

"Tuan muda keluarga kita memang sangat pintar, tidak ada yang tidak bisa di lakukannya, pertama kali memasak, tak diduga sekali percobaan langsung berhasil."

William Han tidak menjawab.

Ibu Zhang terlihat sedang sibuk dengan hal-hal lain, ia segera mematikan teleponnya.

Setelah menyimpan kembali ponselnya, William Han melihat sekeliling, lalu berjalan ke tempat sampah terdekat dan melemparkan delapan kotak bubur yang gagal dibuatnya.

...

Selena Xia tertidur pulas sampai jam tiga sore, dan terbangun karena perutnya yang tiba-tiba menjerit kelaparan.

Ia tidur untuk waktu yang cukup lama, ia memeluk selimut dan melamun sebentar, kemudian meraih ponselnya.

Ketika ia melihat jam, ia langsung benar-benar terjaga.

Dia benar-benar tidur sampai sore.... dua jam lagi, sudah jam pulang kerja!

Selena Xia langsung menuju kamar mandi sambil memikirkan alasan apa yang akan ia berikan saat menelepon ke kantor untuk meminta ijin libur.

Tetapi saat ia berjalan sampai di wastafel, ia melihat selembar kertas tertempel di cermin.

"Ada bubur di dalam panci, aku sudah minta izin, kamu lanjut tidur saja, William Han."

Melihat tiga kalimat dari William Han, Selena Xia baru mengingatnya, kemudian dia langsung menyikat giginya dan berjalan memutari sekitar villa, ia tidak menemukan sosoknya disana, mungkin ia sudah pergi pikirnya.

Setelah mandi, Selena Xia pergi ke dapur dan membuka panci, ia benar-benar bisa mencium bubur sayur daging yang harum dari panci itu.

Selena Xia menuang semangkuk bubur dan duduk di meja makan, mengaduknya sambil membuka ponselnya melihat bagaimana William Han membantunya meminta cuti.