More Than Words - Bab 896 Aku adalah Suaminya (2)

Selena Xia yang diperlakukan seperti itu oleh Fenny, merasa begitu marah hingga tangannya pun mulai bergetar, saat dia menggerakkan bibir untuk memaki Fenny, tiba-tiba pintu pabrik itu ditendang terbuka oleh seseorang, suara "boom" mengiang dengan lantang di seluruh pabrik!

Suara itu begitu keras, dan getarannya merambat ke seluruh dinding di dalam pabrik, debu-debuh di atap pun berjatuhan, ditambah dengan kerikil-kerikil kecil, yang membuat suara bergemericik saat berjatuhan di tanah.

Semua orang merasa begitu terkejut dari kerasnya suara itu, dan dalam waktu yang sama mereka pun menengokkan kepala.

Hanya melihat kedua pintu besi pabrik itu, tidak tahu terhantam dengan benda apa, di pandangan mereka, pintu itu bergoyang beberapa detik, kemudian suara "Duang" terdengat nyaring, kedua pintu itu pun terhempas ke tanah.

Sebuah cahaya yang begitu terang menerobos masuk ke dalam pabrik hingga membuat mata orang sulit terbuka, cahaya itu menerobos masuk ke setiap celah di dalam pabrik itu, menyilaukan semua mata orang di dalam situ.

Tidak heran pintu besi itu bisa ambruk ke tanah, ternyata ada orang yang menabrakkan mobil itu ke pintu......

Baru saja orang-orang itu bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, mereka hanya mendengar suara "Boom". mobil itu pun berhenti di ambang pintu pabrik itu, kemudian mobil itu melaju dengan cepat untuk menabrak kerumunan orang-orang yang ada di situ.

Jelas-jelas mobil itu melaju untuk menabrak orang-orang itu, tapi mobil itu juga tidak terlihat ingin mengurangi kecepatannya, orang-orang yang ada di sekeliling Selena Xia itu pun lari tunggang langgang.

Fenny yang tidak bisa bergerak dengan lancar, saat berusaha menghindari mobil itu, dengan ceroboh terpeleset dan jatuh di tanah, ban mobil tu pun melindas kaki palsu Fenny, menimbulkan suara yang begitu memekikkan telinga dan miris.

Fenny yang melihat kaki palsu nya yang terinjak, wajahnya seketika memucat, dan tubuhnya pun bergetar hebat.

Setelah orang-orang itu mengacir melarikan diri ke seluruh sudut, mobil yang menggila itu, berhenti dengan sempurna tak jauh dari tubuh Selena Xia.

Mobil itu tidak mematikan lampu, hanya melihat pintu mobil itu terbuka, dan sebuah sepatu kulit berwarna hitam menginjak tanah.

Selena Xia pun perlahan menggerakkan kepalanya melihat ke atas, gambaran yang jatuh di pandangannya adalah pergelangan kaki yang bersih di antara celana panjang dan sepatu kulit, dia pun membeku sesaat, barulah tatapannya mengarah ke atas, kemudian saat pandangannya jatuh di pergelangan tangan William Han yang tidak asing, seluruh tubuhnya roboh ke tanah bagaikan bola yang kempes.

Dia tahu, Michael Han tidak akan membuangnya dan membiarkannya, meskipun Michael Han tidak tahu siapa dia, meskipun Michael Han agak membenci Cheryl Xia, Michael Han tidak akan membuangnya begitu saja. Bagaimana pun juga, dia akhirnya bisa mencapainya...... mencapai waktu hingga ada orang yang menyelamatkannya......

Selena Xia yang seakan baru saja lolos dari kematian, setelah menghela nafas lga, baru menyadari tubuhnya terasa sangat sakit.

William Han yang sudah berdiri diam, tidak menghiraukan orang-orang di sekelilingnya, pandangannya langsung jatuh di tubuh Selena Xia.

Begitu melihatnya, mata William Han pun memerah, dia melihat baju wanita yang terkoyak itu, tidak peduli terjadi masalah apa, wajahnya yang biasanya tidak menunjukkan begitu banyak ekspresi, diselimuti dengan amarah yang menggulung-gulung.

Dia menahan diri untuk tidak membunuh orang-orang itu, dia mengambil dua langkah cepat ke depan, saat dia membungkukan badan, dia sudah melepas jaket jas yang dia kenakan.

Meskipun ekspresi wajahnya sangat datar, tapi gerakannya menyelubungkan jaketnya di tubuh Selena Xia begitu sangat hati-hati dan lembut.

Setelah William Han menyelimutinya rapat-rapat, tangannya pun bergerak untuk melepaskan tali yang mengikat tangan Selena Xia, kulitnya yang lembut dan juga tipis, ditambah lagi dengan rontaannya barusan, membuat selapis kulit pergelangan tangan di sekitar talinya sobek.

William Han yang melihat gumpalan darah di pergelangan tangan Selena Xia, mengerutkan dahinya semakin dalam, aura yang dia keluarkan dari seluruh tubuhnya menjadi lebih menakutkan.

Setelah Selena Xia melihat William Han melepaskan ikatan tanganya, dia terdiam beberapa saat, kemudian tiba-tiba menengokkan kepala dan menatap William Han.

Pergerakan Selena Xia itu mengejutkan William Han, dia berbisik "tunggu sebentar", kemudian bangkit berdiri dan kembali ke sisi mobil.

William Han membuka pintu mobil, dan setengah tubuhnya masuk kedalam, mencari-cari sesuatu, kemudian kembali ke sisi Selena Xia, saat dia kembali berlutut, barulah Selena Xia menyadarinya, di tangannya penuh dengan alkohol dan plester.

Hm.....

Selena Xia tidak tahan untuk menengok, dan melihat ke arah para pria biadab yang lari tunggang langgang saat mobil William Han meluncur masuk: "......."

Saat ini, bukankah para pria itu lebih penting? Sebenarnya William Han bisa membedakan mana yang penting atau tidak sih!

Di atas perut Selena Xia, William Han sudah mempersiapkan kapas beralkohol untuk membersihkan luka di tangan Selena Xia.

Saat alkohol itu meresap masuk ke dalam luka, dan mencucuk-cucuk ke dalam luka itu, membuat Selena Xia tidak tahan dan menarik tangannya sedikit, dan mengembalikan perhatiannya kepada William Han.

"Sakit?" William Han yang merasakan reaksi yang disembunyikan oleh Selena Xia, segera bertanya dengan suara pelan.

Sebelum Selena Xia menjawabnya, William Han menjadi jauh lebih lembut saat membersihkan luka Selena Xia.

Hati Selena Xia seketika merasakan kehangatan dan kelembutan, tercampur dengan kemanisan yang tak bisa dia utarakan...... harus dikatakannya, William Han adalah seorang pria yang lurus, tapi kebanyakan watak pria lurusnya tertutup oleh kata-kata manis nya yang tiada habisnya.

Selena Xia menatap William Han lekat-lekat, kemudian saat tatapannya didapati oleh William Han, dia segera membuang muka dan kembali menatap ke arah para pria bedebah itu.

Beberapa pria itu yang melihat sosok William Han yang mengobati Selena Xia, seakan melihat sebuah lukisan yang muncul di dunia nyata, wajah mereka penuh dengan rasa tidak percaya.

Kehadiran yang begitu menggemparkan, pada akhirnya dia di sini hanya mengobati luka yang tidak seberapa pada Selena Xia, sungguh sangat tidak tepat.......

Dalam hati Selena Xia diam-diam menyetujui ekspresi di wajah para pria itu, kemudian mengingatkan William Han dengan suara pelan dan terburu-buru: "Tuan Han, luka-luka ini bukanlah hal besar, besok juga akan sembih dengan sendirinya, yang penting adalah..... mereka."

William Han tahu siapa mereka yang dimaksud oleh Selena Xia, tapi sedikit pun dia tidak peduli, "Mereka bahkan tidak bisa disebut masalah kecil."

"Pembohong!", "Sialan!" , "Siapa yang kamu remehkan?!"

Para pria yang bediri tak jauh dari situ mendengar perkataannya, dan amarah mereka pun meledak.

Awalnya menganggap mereka keberadaan tidak ada biarlah saja, sekarang dia bahkan tidak sudi menganggap mereka ada di matanya? Dia pikir mereka ini apa!

Beberapa pria itu bertukar pandang, kemudian secara bersamaan bergega mendekati William Han dan Selena Xia.

"Tuan Han, Tuan Han....." Merasakan pergerakan Selena Xia, seakan berusaha untuk menarik kembali tangannya.

William Han menambah kekuatan untuk memegang telapak tangan Selena Xia, kemudian melanjutkan merawat luka-lukanya, sambil berkata kepada para pria itu: "Satu menit."

Para pria itu terdiam sesaat mendengar perkataannya.

"Tunggu aku....." William Han meraih tangan Selena Xia, membaliknya, dan setelah melihat satu sisinya hanya sedikit merah, tanpa ada luka, barulah dia merubah kata-kata yang tersendat di tenggorokannya menjadi: "Sudahlah, tidka perlu lagi...."

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu