More Than Words - Bab 955 Selamat Hari Valentine (1)

Hadley tanpa sadar menginjak rem dan melihat lampu yang terang di vila lama.

Apa yang terjadi padanya? Kenapa bisa datang kesini?

Hadley selalu merasa seolah dia tidak benar, tapi dia tidak tahu apa yang salah dengannya.

Dia melihat kemudi sebentar, lalu terdiam dan menginjak pedal gas lagi.

Tetapi mobilnya belum bergerak, dia melihat kaca spion dan tidak jauh arahnya ada sosok kecil di sudut gelap pinggir jalan.

Sosok itu... dia mengenalinya, Nona kecil.

Tanpa ragu, Hadley memadamkan api mobil, membuka pintu dan berlari ke arah Tiara.

Ketika dia berlari ke arahTiara, Tiara yang menangis melihat seseorang mendekat dan mengangkat matanya yang basah lalu menatapnya, dia baru sadar dia berlari mencari Nona kecil tanpa mengetahui situasinya.

Tiara tidak menyangka di tengah malam, dia akan bertemu dengan orang yang dikenalinya di jalan yang sepi lalu lalang.

Hadley melihat mata Tiara lalu mencari alasan untuk dirinya: "Nona kecil, aku kebetulan lewat disini, lewat kaca spion, aku melihat orang disana, tak disangka itu kamu…"

Hadley berkata lagi: "Oh iya, Nona kecil, ini sudah malam banget, mengapa kamu diluar sendiri dan menangis... apakah ada masalah denganmu?"

Tiara tidak bisa berbicara. Setelah mendengar kata Hadley, dia menggelengkan kepalanya terlebih dahulu, lalu mengusap air mata di wajahnya.

Tiara memakai celana panjang, menutup tubuhnya dan tidak kelihatan bekas pukulan.

Meskipun Hadley tahu, dia tidak bisa bertanya. Dia harus berdiri diam di depan Tiara. Setelah beberapa saat, Tiara memberi isyarat padanya dengan beberapa gerakan, kemudian berdiri dan menunjuk ke vila tua di belakangnya. .

Hadley tahu dia ingin pulang...

Hadley ingin berteriak pada Tiara, tetapi kata-kata itu sampai di mulutnya, dia berpikir meski berteriak padanya juga tidak bisa menolongnya, jadi dia menelannya kembali.

Tiara melihat Hadley tidak berbicara, dia tersenyum padanya, lalu berbalik dan berjalan menuju vila tua, tapi dia baru berjalan beberapa langkah, lalu terjatuh ke lantai tiba-tiba.

"Nona Kecil? Nona Kecil!" Hadley melangkah dan jongkok di sebelah Tiara. Dia memanggilnya beberapa kali, tetapi dia tidak menanggapi. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh dahinya, panas sekali, dengan cepat dia membawanya ke mobil. Ketika dia memasukkannya ke dalam mobil, dia tanpa sengaja tergesek kemejanya, lalu dia melihat darah di lengan putihnya.

Hadley menginjak pedal gas, dia tidak Tiara ke rumah sakit, tetapi membawanya ke apartemen di mana dia tidak sering tinggal.

Setiba di apartemen, dia mencari obat pereda demam, memberikannya ke Tiara, lalu ingin pergi membeli obat untuk luka di tubuhnya dan seketika ponselnya pun berdering.

...

Selena yang tadi malam di rumah sakit menjaga William, setelah Hadley dan Michael pergi, dia pun tertidur.

William ada sedikit kerjaan yang belum selesai, ruang belajar sudah hancur dibuatnya, jadi dia mengurus dokumennya di ruang tamu. Ketika dia akan selesai, teleponnya berdering.

Dia melirik nama penelepon, telepon dari Hadley. Dia tidak peduli, melihat dokumen sambil menjawab teleponnya.

"Manager Han, apakah kamu ingat hari istrimu kejadian di laut, pengawal yang kami atur pingsan saat itu? kamu terus bertanya kepadaku untuk mencari tahu siapa yang membuat pengawal itu pingsan, tetapi kami belum menemukannya. Sampai hari ini, aku menemukannya......" Hadley di ujung telepon dengan ragu-ragu berbicara:" Orang yang memingsankan pengawal itu bukanlah orang yang dikagumi, tapi... itu adalah bawahan dari putra kedua keluarga Lin, Carlos... "

William yang sedang tanda tangan dokumennya tiba-tiba berhenti.

"Putra kedua keluarga Lin dan Nona Cherly sangat dekat. Nona Cherly juga istrimu... Jadi, lebih tepatnya, orang yang memingsankan pengawal itu adalah istrimu..."