More Than Words - Bab 92 Pulang tidak? (2)

Di jalan pulang, mereka tidak banyak bicara.

Suasana di dalam mobil sangat hening, Selena melihat pemandangan malam di luar jendela mobil, sudah beberapa kali menutup mata, namun tetap tidak bisa tertidur.

Hatinya terasa sedikit ribut, sejenak memikirkan masa kecil William yang diceritakan Nenek kepadanya, sejenak memikirkan siapa sebenarnya yang ingin mengambil nyawa William....

Dia sebenarnya tidaklah bodoh, dia tahu Nenek malam ini memberitahu dia tentang hal ini adalah agar dia mengasihani William. Dia terlalu muda, dia pikir malam ini berakting dengan bagus di depan Nenek, tapi tetap ketahuan oleh Nenek.

Benar, dia memang ada sedikit marah terhadap William, semenjak kata-kata William "Dia sejak kapan masuk Perusahaan Besar Han", ditambah dengan kemarin malam dia menidurinya tanpa izin, sampai-sampai dia seharian ini terus berpikir, apakah pernikahannya yang seperti ini ada artinya, kehidupannya masih begitu panjang, apakah dia benar-benar akan melewatinya seperti ini? Bahkan dia juga sedang berpikir apakah dia seharusnya mengakhiri pernikahan seperti ini.... Tapi saat ini, dia tidak bisa tidak mengakui, memang jahe yang tua lebih pedas, strategi Nenek kali ini berhasil membuat rencananya goyah.

Ketika hampir sampai rumah, William menerima sebuah telepon.

Dari isi percakapannya, Selena tahu mereka sedang membicarakan masalah pekerjaan.

Mungkin ada pekerjaan yang harus langsung diurus, begitu sampai rumah, William langsung ke ruang membacanya.

Selena tidak mengganggunya, dia langsung masuk ke kamar utama.

Selesai mandi, dia berbaring di kasur, ketika dia mengambil ponsel bermaksud mengatur alarm, dia melihat ada 2 sms yang belum dibaca, dikirim oleh Nona Yasmine.

Sms pertama adalah sebuah foto, di dalamnya ada seorang perempuan gemuk, pakaiannya mewah, aksesorisnya terlihat mahal, seluruh tangannya penuh dengan mutiara, sambil bermain mahjong sambil tertawa lebar, karena menampakkan giginya, terlihat salah satu gigi serinya terbuat dari emas.

Sms kedua adalah kata-kata: "Adik keempat, aku semakin berpikir semakin merasa istri kak William adalah tipe seperti ini."

Selena: "......"

Apa maksudnya Adik keempat? Kemudian, apa-apaan foto itu? Sejak kapan dia menjadi begitu memalukan?!

Selena menggertakkan gigi dan mengabaikan sms Yasmine, dengan kasar menekan layar ponsel dan mengatur alarm, kemudian melempar ponselnya ke kasur dan tidur.

Selesai mengurus pekerjaan, kembali ke kamar, William langsung melihat Selena di atas kasur dan lampu tidur di sebelah kasur.

Cahaya remang-remang yang hangat menyinari wajah Selena yang tertidur nyenyak, membuat wajahnya yang cantik semakin lembut dan bersih.

William menatapi pemandangan ini, tidak tahu mengapa, tiba-tiba hatinya menjadi sangat lembut, bahkan gerakan menutup pintu, melepas baju, pergi mandi juga lembut banyak.

Setelah keluar dari kamar mandi, dia berjalan ke kasur dengan langkah ringan, tepat ketika dia bermaksud berbaring, di sudut matanya dia melihat sesuatu.

Dia membeku, setelah lewat beberapa detik, perlahan-lahan berpaling, melihat ke arah tong sampah yang letaknya tidak jauh darinya.

Di dalam tong sampah tidak ada sampah, hanya ada satu botol Yakult, diam dan kesepian dibuang di dalam.

William menatapi Yakult itu sekian lama, kemudian berjalan ke tong sampah dan memungut botol Yakult itu.

Dia membawa Yakult itu ke kamar mandi dan mencucinya, kemudian taruh di meja wastafel, dan pergi tidur.

Keesokan harinya tetap William yang lebih dulu bangun seperti biasanya, dia membersihkan dan merapikan diri, ketika dia bermaksud pergi, berpikir sejenak, kemudian mengambil Yakult kemarin yang ditaruh di meja wastafel.

Asisten Pribadi Zhang melihat William keluar dari dalam lift, langsung turun mobil dan membukakan pintu untuk William.

Setelah William berjalan mendekat, Asisten pribadi Zhang langsung melihat ke arah Yakult yang sama sekali tidak cocok dengan William, tanpa sadar melihat William dengan tatapan aneh.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu