More Than Words - Bab 816 Waktu Hitungan Mundur Menuju Kematian (2)

Melihat waktu dimulainya pembukaan acara kompetisi desain Perusahaan Besar Han yang semakin dekat, bahkan nyonya besar Han dan Tiara Han pun sudah sampai di lokasi, Selena Xia akhirnya tak tahan untuk mengambil ponselnya dari dalam tas, dan mengirimkan sebuah pesan singkat: “Sudah sampai mana?”

Pesan singkat itu seperti sebuah batu yang tenggelam di lautan, Selena Xia menunggu selama 3 menit, tidak menerima balasan apapun.

Dia kembali mengambil ponselnya mencoba mengirimkan lagi sebuah pesan, setelah tetap tidak menerima balasan, langsung menelepon.

Bunyi nada sambung terdengar beberapa kali, terus sampai terdengar suara “Maaf, nomor yang Anda hubungi tidak menjawab”, setelah secara otomatis terputus, Selena Xia mengeryitkan alisnya, menjauhkan ponsel dari telinganya.

Waktu dia siap-siap mau menelepon kembali, tepat di depannya tiba-tiba terdengar suara tawa ringan: “Hehehe…”

Suara tawa itu adalah suara Fenny, Selena Xia mengangkat kepalanya, dilihatnya Fenny menoleh ke belakang dan menghujamkan tatapan sombong kepadanya.

“Kenapa? Desainermu mengundurkan diri?” tatapannya bertubrukan dengan tatapan Selena Xia, Fenny lalu menyapukan pandangannya pada tempat kosong di samping Selena Xia, tanpa merasa sungkan mengejeknya.

Selena Xia tidak mengindahkan Fenny, dia lagi-lagi menekan layar ponselnya, kembali melanjutkan menelepon nomor yang barusan.

Setelah lewat 3 detik, sinyal tersambung, kembali terdengar bunyi tut tut tut, beberapa kali, sama seperti tadi, tidak ada orang yang menerima telepon.

“Rasanya menunggu tanpa kepastian itu pastinya sangat menyiksa ya? Sele…” Fenny berlagak tidak ingat namanya, sengaja seperti sedang berpikir, barulah menampilkan ekspresi seolah baru tiba-tiba teringat, melanjutkan berkata: “…..Nona Cheryl?”

Selena Xia kembali mengeryitkan alisnya, masih tetap tidak mengindahkan Fenny.

Fenny demi mempertahankan harga dirinya, melihat Cheryl Xia yang tidak meliriknya sama sekali dan mengacuhkannya, mengangkat dagunya tinggi-tinggi, dan memutar kembali kepalanya, namun sebenarnya dia masih ada perasaan tidak suka, ingin rasanya menghampiri wanita yang ada di belakangnya itu yang dalam waktu singkat saja sudah membuat dirinya serasa begitu menyedihkan, dia jadi tidak bisa menahan untuk meninggikan suaranya, berkata pada “AllureLove” yang ada di sampingnya: “Sayangku, Nona di belakang kita ini sungguh sangat menyedihkan lho, desainernya mengundurkan diri….tapi anggaplah tidak mengundurkan diri pun, sayanku, dia juga pastinya tidak lebih baik dari dirimu….”

Orang-orang yang duduk di sekitar mereka, dengan sukses dibuat tertarik perhatiannya oleh apa yang dikatakan oleh Fenny, semuanya menoleh ke melihat ke arah Selena Xia.

Saat semuanya memperhatikan tempat kosong di sampingnya, tidak sedikit orang yang dengan pandangan menyelidik dan penasaran.

Mau tidak mau harus bilang, Fenny ini benar-benar bermasalah, sama seperti seekor lalat, sedikit saja melihat ada celah langsung segera hinggap.

Selena Xia berpura-pura tidak melihat tatapan orang-orang di sekelilingnya, sekali lagi dibukanya data telepon keluar, kali ini belum sempat dia menelepon, sudah lebih dulu ada telepon masuk.

Getaran ponsel itu berhasil membuat Fenny menoleh sebentar ke belakang.

Selena Xia di depan mukanya, langsung mengangkat ponsel ke telinganya, dengan suara kecil bertanya: “Sudah sampai? Setelah kamu masuk langsung saja naik ke lantai dua, aku ada di barisan ketiga….”

Setelah memutus sambungan telepon, Selena Xia menaikkan tatapan matanya memandang Fenny sekilas.

Meskipun tidak tidak mengatakan apapun, tapi dengan tatapan matanya, memberitahu Fenny: maaf, membuatmu kecewa.

Fenny yang gagal dengan niat jeleknya itu, cemberut bibirnya, mendengus, lalu memutar balik kepalanya.

Setelah lima menit, ada orang yang berjalan ke hadapan Selena Xia: “Aku sudah datang…”

Suaranya, agaknya tidak asing, Selena Xia tertegun untuk beberapa saat, barulah mengangkat kepalanya untuk melihat.

Yang bereaksi sama dengan dia adalah Fenny yang di depannya, kondisi ini membuatnya refleks menolehkan kepalanya.

Setelah melihat dengan jelas orang yang datang, Selena Xia dan Fenny sama-sama terkejut, lewat setengah menit, Selena Xia berkata: “Kok kamu?”

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu