More Than Words - Bab 554 Hanya Untuk Pencegahan (2)

Setelah pengantar paket pergi, Selena Xia berjalan ke depan jendela, dia menatap ke lantai bawah mengamati sekilas keadaan disana, dia melihat pengantar paket itu langsung pergi setelah mengatakan sesuatu kepada William Han, dan setelah memastikan itu dia baru kemudian turun kebawah.

Selena Xia keluar dari lif, saat dia akan berjalan keluar gedung, tiba tiba dia berpapasan dengan William Han yang juga akan masuk kedalan setelah berjalan sampai pintu masuk depan gedung.

Wiliam Han yang melihat keberadaan Selena Xia langsung menghentikan langkah kakinya, dan tatapan matanya penuh dengan keterkejutan, “kamu mau keluar?”

William Han benar benar sangat pandai berakting, jelas jelas dia tau jika Selena Xia akan pergi keluar, tetapi dia masih saja berpura pura hingga terkesan senyata ini....

Selena Xia memiliki pemikiran seperti ini dalam hatinya, dan mulutnya sudah bersiap untuk mengatakan sesuatu, alasannya jauh lebih natural dibandingkan dengan akting William Han, “iya, aku ingin mengunjungi papa ku, aku sudah lama tidak berkunjung, dan mumpung akhir pekan, jadi aku berencana mengunjungi mereka.”

“Aku akan mengantarmu.”

“Tidak perlu, aku sudah memanggil taxi, aku hanya perlu menunggu di depan...” setelah berhenti sejenak Selena Xia kembali melanjutkan perkataannya, “oh iya, asisten Zhang tadi menghubungiku, dia mengatakan jika dia tidak bisa menghubungimu.”

William Han tanpa sadar meraih kantong celananya, setelah itu dia baru menyadari jika dia tidak membawa teleponnya, “oh, baterai teleponku habis.”

Jangan berpikir jika Selena Xia tidak mengetahui bahwa saat kembali kerumah dia melihat telepon yang mati karena kehabisan baterai di laci samping tempat tidur.... Selena berpura pura tidak melihat gerakan mencari telepon yang dilakukan oleh William Han yang tidak menemukan apapun di kantongnya, “kalau begitu cepatlah kembali dan cas telepon milikmu, jangan lupa untuk menghubungi asisten Zhang, mungkin dia memiliki hal penting yang ingin dia sampaikan kepadamu.”

William Han mengangguk mengiyakan, “kalau begitu berhati hatilah, jika sudah sampai segera kabari aku.”

Selena Xia menaikkan kedua alisnya beberapa kali menandakan dia mengiyakan permintaan William Han, kemudian dia melambaikan tangannya, dan mereka berdua terpisah.

Setelah kembali kerumah William Han membuka laci meja di samping ranjang mengambil teleponnya, membawanya ke ruang kerja untuk mengecasnya, setelah sekitar lima menit, teleponnya menyala otomatis, muncul notifikasi pesan masuk yang sudah membeludak, suara pesan masuk itu masih belum berhenti, tiba tiba saja asisten Zhang menghubunginya.

William Han menekan tombol warna hijau di layar dan menerima panggilannya.

“Direktur Han, akhirnya direktur mengangkat panggilanku juga, direktur Cheng sudah menunggu direktur selama sejam lebih di lapangan golf.....”

Saat mendengar perkataannya Wiliam Han langsung tercengang, kemudian mengangkat tangannya untuk memijat keningnya frustasi.

Ternyata dia sudah mengesampingkan masalah pekerjaan hingga seperti ini....

Seiring dengan pemikirannya ini, William Han memulihkan kembali otaknya, dan menghentikan tangannya yang sedang menekan keningnya, “ternyata aku sampai kelepasan seperti ini?”

“Apa? Direktur Han, apa yang anda katakan?” Asisten Zhang yang didorong keluar oleh Warren Xie, dan kebetulan dia langsung masuk kedalam lif membuatnya tidak bisa mendengar dengan jelas akan apa yang dikatakan oleh William Han.

William Han tidak mendengarkan ocehan asisten Zhang, dia memandang ke arah meja kerjanya dan entah apa yang sedang dia pikirkan hingga membuatnya terlihat begitu tidak tenang.

Ternyata Willim Han demi Selena Xia bisa sampai kehilangan kontrol akan dirnya seperti ini, dia melupakan pekerjaan, melupakan klien, dan meninggalkan telepon yang tidak boleh jauh darinya.... dia memang sebelumnya menyadari jika pengaruh Selena Xia akan dirinya sangat besar, tetapi dia tidak menyangka jika pengaruhnya sampai sampai membuatnya melakukan hal yang diluar nalar dan kebaisaannya.

“Direktur Han, tadi saya sedang berada di lif, apa yang anda kataka tadi?” Asisten Zhang yang tidak mendengar dengan jelas akan apa yang dikatakan oleh Willim Han akhirnya memutuskan untuk kembali bertanya.

“Tidak apa apa.” William Han kembali dalam pikirannya, “hubungi direktur Cheng, dan untuk menebus kesalahnku aku akan segera kesana dan menemuinya.”

“Baiklah, dan juga, direktur Han, aku sudah menghubungi pengawal yang akan ditugaskan untuk melindungi nyonya, dia mengatakan jika malam ini dia akan kembali dari kampung halamannya...” setelah mengatakan ini rasanya asisten Zhang seperti tiba tiba mengerti akan sesuatu, dia menghentikan perkataannya, dan kemudian melanjutkan, “direktur Han, siang ini anda tidak bisa dihubungi apa jangan jangan karena anda menghalangi paket yang masuk untuk nyonya dan menunggu di gedung dasar?”

Asisten Zhang belum menyelesaikan perkataannya tetapi panggilan telepon mereka sudah diputuskan oleh William Han tanpa belas kasih.

Pengawalnya tidak bisa hadir karena ada suatu urusan, jadi dia memutuskan menahan paket yang masuk ke depan gedung.... sebenarnya dia juga berpikir jika Hervina sudah berada di dalan penjara, dan tidak mungkin akan ada paket seperti waktu itu untuk yang kedua kalinya, tetapi untuk pencegahan..... meskipun itu hanya kemungkinan yang sangat kecil, tetapi dia tidak bisa membiarkan bahaya mengancam Selena Xia begitu saja, karena semua ini berhubungan dengannya!

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu