More Than Words - Bab 315 Hidung Belang (1)

“Siap!” Asisten Pribadi Zhang buru-buru menyelinap ke pintu belakang dan membantu William Han membuka pintu terlebih dahulu, kemudian berlari ke belakang mobil, membuka bagasi, mengeluarkan pakaian cadangan dari dalam dan langsung menggantinya di pinggir jalan raya.

Setelah kembali ke mobil, Asisten Pribadi Zhang menyalakan mobil dan bertanya: "Direktur Han, kemana kita akan pergi?"

“Rumah.” William Han mengeratkan pelukannya pada wanita yang berusaha ingin melepaskan genggamnnya.

Rasa sakit membuat wanita mabuk itu mengerutkan kening, ketika melihat reaksinya, William Han refleks melonggarkan pelukannya.

Selena Xia masih bergerak- gerak kemudian bersandar pada bahu William Han dan menatap kelima indera William Han.

Asisten Pribadi Zhang yang sedang mengemudi diam-diam melirik pemandangan kursi belakang melalui kaca, ketika melihat Selena Xia yang hampir meneteskan air liur, Asisten Pribadi Zhang mengangkat tangannya dan menyentuh hidungnya yang tidak gatal, tidak menyangka nyonya tersebut akan menjadi idiot setelah mabuk ...

"Mas, tahukah kamu mengapa tingkat kejahatan di Tiongkok begitu tinggi?"

William Han tidak berbicara, membiarkan tangan Selena Xia menyentuh wajahnya.

"Karena ..." Selena Xia berkedip, bermanjaan: "...kelima indera wajahmu yang menawan adalah awal dari kejahatan."

Setelah Asisten Pribadi Zhang mendengar perkataan Selena Xia, dia tiba-tiba merasa bahwa dia seharusnya tidak memperhatikan keduanya yang berada di kursi belakang: "..."

Tetapi sekali lagi, mengapa nyonya pada saat ini sangat mirip dengan seseorang?

Asisten Pribadi Zhang berpikir sejenak dan teringat Fredric Xia ... Mereka benar-benar berasal dari keluarga yang sama, sangat pintar menggoda orang.

"Aku ingin meninggalkan sesuatu di tubuhmu ..." Kata Selena Xia, sembari berbalik dalam pelukan William Han, lalu memasukkan tangan ke dalam tasnya, dan mengeluarkan sebuah lipstik.

Di depan cermin kecil, dia mengoles lipstik pada bibirnya, kemudian memonyongkan bibirnya, lalu mencium wajah William Han, mengeluarkan suara "mua" beberapa kali, meninggalkan bekas lipstik di wajah pria itu: "Mas, aku sudah stempel ya, mulai sekarang, kamu adalah milikku!"

Asisten Pribadi Zhang yang tersedak oleh perkataanya, hanya bisa "hehe" di dalam hatinya.

Orang yang memiliki muka dua yang pernah dilihatnya adalah Direktur Han, wanita itu hanya tidak sengaja jatuh ke lengannya, dia langsung mematahkan kedua tangannya, sekarang nyonya bertindak sesuatu dalam pelukannya, wajahnya yang tanpa ekspresi menyembunyikan ...... bahwa dia menikmatinya?

Selena Xia yang terobsesi dengan stempel, ketika dia bercium pada dagunya, dia menatap kerah kemejanya yang terkancing erat, menelan ludah, kemudian jari-jarinya jatuh pada lehernya, “Mas, tahukah kamu apa keahlianku? "

Selena Xia mengangkat kepalanya dan berkedip pada William Han: "Ahli dalam menanggalkan pakaian orang ..."

Ketika mendengarnya, kancing pertama pada baju William Han terbuka, tulang selangka pria itu mulai terlihat.

Tangan Selena Xia masih mengeksplorasi.

Setelah beberapa saat, kancing kedua, kancing ketiga, bahkan keempat juga dibuka ...

Ketika Selena Xia mencapai kancing kelima, William Han meraih tangannya: "Sudahlah, jangan nakal lagi~"

Selena Xia mencibir dengan ketidakpuasan, dia menatap tangan yang dipegangnya, lalu tiba-tiba melepaskannya, langsung membuka sendiri resleting roknya, “Dasar pelit, aku tidak boleh menanggalkan punyamu, kalau begitu aku akan menanggalkan punyaku sendiri! "

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu