More Than Words - BAB 319 Selamat Datang (1)

William menyentuh ujung jari Selena dan dia berhenti

Ini bukan rumahku ... apa maksudnya dengan itu?

Sementara itu dia bingung, Selena berjongkok dilantai dan berkata lagi: "Ini bukan rumahku ... dia sudah berkata, apakah aku memberimu nama pada sertifikat rumah ini?"

Mendengar William disini, hatinya sedikit tercekik yang membuatnya susah bernapas.

"Ini bukan rumahku, bahkan jika kita sudah menikah ... ini juga bukan rumahku ... semua barang dia denganku tidak ada hubungannya ..."

William merasakan hatinya sendiri, seperti pedang yang menusuk kehatinya, itu membuat hatinya sakit.

didalam kemarahan, bicara sembarangan, akan membuat hatinya semakin sakit?

"Bila aku punya masalah aku tidak pernah berani mencari dia ... aku hanya meranyakan ulang tahunku seorang diri dan malam tahun baru juga Festival Pertengahan Musim Gugur seorang diri ... Aku selalu sendirian ... dari awal dia tidak pernah berpikir aku adalah keluarganya sendiri... "

Tidak berani mencarinya ... dia bilang dia tidak berani mencarinya ... tidak berani ... berani ...

Kata "Berani" itu seperti pisau tajam yang menembus dada William dengan dalam.

dari awal ada masalah dia tidak pernah mencarinya. Dia marah dan merasa bahwa dia tidak bersedia untuk dikekang atau terikat . Sampai sekarang, dia baru tahu bahwa bukan dia yang tidak mencarinya melainkan tidak berani

Seperti yang dia katakan, dia sudah bersamanya selama dua tahun dan dia tidak pernah pergi bersamanya untuk liburan.

Dia pergi ke rumah lamanya untuk merayakan malam tahun baru dan dia langsung membagi harta gono gini. Ketika dia pulang, dia pergi bekerja atau menghadiri pesta. Selama Festival Pertengahan Musim Gugur, dia kadang-kadang pergi keluar kota untuk bekerja dan bekerja lembur...jadi dua tahun ini, hari raya yang bisa disukai orang untuk berkumpul, dia merayakannya seorang diri dirumah ini?

"Aku tidak suka sprei di rumah ini, tapi aku tidak berani mengubahnya ... Aku juga tidak suka tirai ini, meskipun mereka indah, tetapi tidak cukup hangat ... Aku ingin punya kucing, tapi aku tidak berani mengurusnya, karena ini bukan rumahku, aku juga ingin mengubah balkon menjadi rumah bunga ... "

Suara gadis itu menjadi tersedak.

Wanita mabuk itu, dia bahkan tidak menyadari orang dibelakangnya, tenggelam dalam pikirannya sendiri, dan bergumam terus-menerus.

"Bola lampu ditoilet rusak dan aku menggantinya sendiri; pembuangan air macet aku juga berusaha memperbaikinya walaupun tidak berhasil dan aku mencoba untuk menelepon tukang untuk memperbaikinya . Musim gugur tahun lalu, aku menderita radang usus akut. aku sendiri yang memanggil ambulans, didalam rumah ini, aku selalu seorang diri... "

William merasa seperti dia terjebak di lingkungan yang kedap udara, tidak bisa melarikan diri, tidak bisa bernapas.

Sesak napas dan kebodohan ini seolah-olah bisa meledak kapan saja.

Dia selalu sangat rumit, dia selalu menjauh, tetapi dia lupa bahwa sebelum dia memperhatikannya, wanita itu baginya seperti udara yang selalu ada.

Dia tidak pernah peduli , bahkan saat dia masuk ke Perusahaan besar Han adalah nenek dan bibi yang bicara, diapun tidak acuh

Dia tidak pernah memenuhi tanggung jawab menjadi seorang suami, meskipun mereka menikah, mereka seperti dua garis paralel yang tidak berhubungan tanpa persimpangan apapun ...

Gadis itu berhenti berbicara, ujung jarinya meluncur terus ke dinding.

Setelah beberapa saat, rasa sakit yang ada di dada William menjadi lebih baik, dan dia menatap ujung jari pucatnya untuk waktu yang lama sebelum dia bisa melihat dengan jelas bahwa menulis satu persatu huruf "IIIII".

Apa yang berulang kali dia tuliskan "IIIII"?