More Than Words - Bab 352 Tukang pengantar makanan (2)

Pintu itu didorong terbuka, seorang pria dengan jas hitam turun dari dalam mobil...

Meskipun ada sedikit jarak, tapi tukang pengantar makanan tetap juga mengenali pria itu dengan sekali lihat, tangannya yang memegang tangga, meningkat beberapa kekuatan, tetapi hanya dalam tiga detik yang pendek ini, dia tiba-tiba melakukan sesuatu keputusan, dia berpaling dan berjalan ke pintu, membuka kunci pintu, kemudian berlari menuju pintu belakang Villa.

Ketika dia melangkahi tubuh pria berambut pendek yang tergeletak di lantai, tukang pengantar makanan berhenti sejenak, kemudian meraih lengan pria berambut pendek dan menyeretnya pergi.

...

Selena Xia berjuang untuk melawan, tapi tidak peduli berapa banyak kekuatan yang dia digunakan, pakaiannya, tetap juga dirobek dan ditarik oleh pria itu.

Sebagian besar kulitnya terlihat, dan pria itu dengan kasar menghentikannya, dia bersambilan mengambil foto Selena Xia dengan ponselnya.

Ketegangan yang sebelumnya, sudah menghabiskan banyak kekuatannya, dia yang saat ini, semakin melawan, seluruh orangnya semakin lemas, sampai akhirnya, gerakannya bagi pria itu menjadi tidak signifikan, sehingga dia telah menjadi pajangan di tangan pria itu.

Dan melihat pria ini semakin banyak melepaskan pakaiannya dan semakin menurunkan, hatinya secara perlahan-lahan muncul rasa putus asa...

...

Belakang pintu vila baru saja ditutup, pintu depan vila didorong terbuka.

Baru saja William Han bingung mengapa pintu tidak tertutup, dia melihat dalam ruangan berantakan yang jelas baru saja mengalami perkelahian, dalam hatinya tiba-tiba berliku, dan kemudian dia bergegas ke atas.

Hanya sampai ke lantai dua, William Han mendengar suara merintih dan suara kucing dari kamar tidur utama, dia hampir tidak berhenti sama sekali, dan langsung berlari ke pintu kamar tidur utama.

Seorang pria yang berbadan besar, menekan Selena Xia di tempat tidur, sambil merobek pakaiannya, dia sambil memegang ponsel untuk mengambil foto dari Selena Xia.

Cahaya Flash dari ponsel, seperti pisau tajam, dengan kejam menusuk ke jantung William Han, membuat seluruh orangnya mulai gemetar tanpa terkendali.

Detik kemudian, sosoknya seperti angin siklon, berlari ke sisi tempat tidur, menangkap lengan pria, dan membanting seluruh orangnya ke tanah tanpa belas kasihan.

Dia bahkan tidak melihat pria itu sekali pun, dan langsung melepas jasnya dan membungkuk badan menutupi di atas tubuh gadis itu.

Sore hari, saat dia menerobos masuk ke kantornya, dia masih begitu bersemangat, hidup dan energik, bahkan dalam menghadapi sekelompok pemegang saham, dia masih pandai berbicara untuk membela dirinya, tapi hanya beberapa jam berlalu, dia menjadi begitu... siapa, siapa yang begitu berani, berani berbuat seperti ini padanya!

William Han menahan gemetaran ujung jari, setelah dia membungkus tubuh Selena Xia dengan ketat, baru membuka mulut, suaranya juga sama bergemetaran, dan membawa beberapa hati-hati: "Jangan takut... Selena, jangan takut... "

Sambil berbicara, dia bangkit, dan berpaling melihat pada pria yang hendak melarikan diri setelah sadar kembali, dan dia hampir tidak ragu, dia mengangkat kakinya dan menendang perut pria itu, sampai-sampai ditendang ke dinding.

Pria yang ditendang, batuk keras dan memuntahkan darah setelah jatuh di atas tanah.

William Han melihat sekilas gumpulan darah yang ada di tanah tanpa ekspresi kemudian tatapannya jatuh pada wajah pria itu dan menatapnya dengan kedua mata, selangkah demi selangkah dia berjalan ke hadapan pria itu.

Detik sebelumnya William Han berdiri di hadapan pria itu, detik kemudian dia mengangkat kakinya dan menginjak punggung tangan pria itu.

Dengan teriakan pedih, kaki William Han, dengan kekuatan besar menginjak dua kali di atas tangannya.

Pria itu dalam seketika kehilangan suara, seluruh badannya sakit dan mulai bergidik kedutan.