More Than Words - Bab 461 Dia akan mati (1)

William Han sedikit mengernyit.

Pada titik ini pesawat seharusnya sudah mendarat di bandara Thailand, mengapa sekarang masih mengudara di langit ?

Pada saat ini, seorang pramugari melihatnya bangun dan mendatanginya : "Tuan, apakah anda ingin minum sesuatu ?"

William Han menjawab : "Mengapa masih belum mendarat ?"

Kata-katanya terlalu singkat, dan pramugari tertegun sejenak sebelum dia menyadari bahwa dia sedang merujuk ke pesawat : "Tuan, pesawat akan mendarat setelah tiga setengah jam kemudian."

Tiga setengah jam ?

Mendengar kata-kata ini, alis William Han semakin mengerut. Dia mengira jam tangannya sendiri yang bermasalah dan kembali bertanya ke pramugari : "Pukul berapa sekarang ?"

"Sekarang pukul 11.01 malam waktu Beijing."

Setelah mendengarkan ini, Willian Han tampaknya memikirkan sesuatu. Dia mengeluarkan paspornya dari sakunya dan melihat tiketnya. Tempat pendaratan ternyata berada di Maldives.

Seharusnya tempat tujuan penerbangannya adalah ke Thailand, ternyata Hadley Zhang mengubah rencana perjalanannya tanpa seizinnya.

Saat pikiran ini melintas di benak William Han, tiba-tiba dia mengingat sesuatu bahwa ketika dalam perjalanan ke bandara, dia dan Hadley Zhang menyempatkan singgah di pompa bensin.

Tetapi, Hadley Zhang selalu dapat diandalkan. Jika dia melihat bahwa bahan bakar mobil sudah tidak mencukupi, maka dia akan mengisinya terlebih dahulu ketika akan menjemput William Han.

Tujuan Hadley Zhang melakukan ini apakah untuk ..... sengaja menunda waktu sehingga ketika dia dan Selena Xia tiba di bandara, mereka akan terburu-buru memasuki ruangan check-in ?

Tidak heran, karena ponselnya berdering begitu dia melewati pos pemeriksaan keamanan, kemungkinan ini juga diatur olehnya.

Dan Selena Xia sudah menguap sebelum check-in. Dia selalu mengantuk, namun tidak mengantuk hingga di titik di mana dia langsung tertidur ketika berada di pesawat..... Jika tidak salah, ketika dalam perjalanan ke bandara, Hadley Zhang memberikan sebotol air kepada Selena Xia, apakah botol tersebut sudah dimasukin sejenis obat tidur oleh Hadley Zhang ?

Hadley Zhang memanfaatkan kepercayaan William Han terhadap dirinya untuk melakukan semua ini supaya William Han dan Selena Xia tidak memiliki kesempatan untuk memeriksa tiket penerbangan mereka dan langsung mengikuti instruksi Hadley Zhang untuk masuk ke dalam pesawat.

Tetapi, mengapa Hadley Zhang mengubah tujuan perjalanannya tanpa memberitahunya ?

Memikirkan hal ini, tiba-tiba William Han merasa bahwa segalanya menjadi jauh lebih rumit daripada yang dia pikirkan.

Ketika William Han mengatakan akan pergi ke Thailand, Hadley Zhang menginjak rem secara mendadak. Ketika William Han bertanya kepada Hadley Zhang apakah sudah memesan tiket penerbangan, Hadley Zhang mengutip beberapa kekurangan Thailand kepadanya. Ketika William Han dan Selena Xia masuk ke pos pemeriksaan keamanan, Hadley Zhang memanggilnya secara tiba-tiba....

Jika dipikir kembali, tindakan Hadley Zhang beberapa hari ini.... tampaknya sangat aneh ?

“Tuan? Tuan?” Suara pramugari mengganggu perenungan William Han.

William Han menatapnya dan tidak mengatakan apa-apa.

"Tuan, apakah anda membutuhkan....."

"Tidak perlu." William Han menolak pertanyaannya sebelum pramugari selesai berbicara. Setelah pramugari tersebut pergi, William Han berpikir sambil menatap pemandangan di luar jendela pesawat sejenak, lalu membangunkan Selena Xia yang sedang tidur pulas : "Selena ?"

William Han memanggilnya beberapa kali sebelum Selena Xia bangun : "Apakah sudah tiba ?"

"Belum." William Han menggelengkan kepalanya, membuka sebotol air, dan memberikan kepada Selena Xia. Setelah menunggu Selena Xia minum dua teguk air, dia bertanya dengan lantang : "Kemarin sore, ketika aku bertemu dengan nasabah, Hadley Zhang dan kamu sedang berada di ruang minum teh, apakah kalian berbicara sesuatu ?"

Selena Xia memegang botol air mineral di kedua tangannya, dan memiringkan kepalanya dan berpikir sejenak : "Tidak ada yang kami bicarakan, dia memberitahuku beberapa perjalanan pentingmu dan memberiku sebuah ponsel...."

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu