More Than Words - Bab 807 Semua pria adalah makhluk yang berpikir dengan setengah bagian bawah badannya (1)

Gambaran yang ditonton……dipraktekkan sekali lagi……

Perkataan ini terngiang-ngiang di benak Selena, sekali lagi dia tersedak oleh jus buah.

Kali ini, dia langsung tersedak hingga mengeluarkan air mata dan batuk beberapa lama, batuk sampai wajahnya memerah baru berhenti.

Ujung jarinya bergetar, ia menoleh menatap William dengan was-was, “Di, direktur Han, anda, anda, anda kalau sekarang di luar negeri, aku, aku, aku bisa menuntut kamu sudah melakukan pelecehan seksual.”

“Di dalam negeri kita sendiri juga kamu boleh menuntut.”

“Ha?” Selena tercengang oleh perkataan William ini.

“Tuntut dengan gambaran yang tadi kamu lihat.”

Mendengar perkataan ini, akhirnya Selena mengerti maksud William.

Di dalam negeri sendiri juga kamu boleh menuntut……Berarti dia melakukan pelecehan seksual kepadanya dulu, lalu dia menuntut? Bahkan melecehkan dia dengan gambaran di video Fenny?

Bukan, kenapa dia terus menerus mengungkit soal gambaran yang dia lihat?

Berpikir sampai di sini, seketika Selena mengerti, bukankah dia hanya melihat sedikit video Fenny menggoda pria? Dan di saat yang paling penting, laptop Carlos malah bermasalah, jadi dia juga tidak melihat sesuatu tertentu, perlukah dia bersikap demikian kepadanya?

Sial, nafsu memiliki dari mana dia ini? Dan, kenapa dia pelit sekali? Dia hanya melihat sebentar, begini saja tidak boleh?

Sambil berpikir demikian, Selena berkata blak-blakan : “Direktur Han, video tadi tidak ada apa-apanya, pakaian si pria saja masih dipakai, asal kamu tahu saja, di luar negeri aku sering pergi berenang, di kolam renang banyak para pria yang hanya memakai celana renang tipis, lebih terbuka banyak daripada pria di video tadi……”

Berbicara sampai sini, dia merasa bayangan gelap menyelimutinya, selanjutnya bibirnya sudah disumbat oleh William.

Selena seperti disadarkan oleh sesuatu, sekujur badannya membeku, bahkan peraliran darahnya juga berhenti mengalir.

Suara hiruk pikuk di sekitar langsung hilang seketika, telinganya mendengar teriakan melengking, matanya perlahan membelalak.

Bibir si pria yang dingin berdiam agak lama di bibirnya, tidak ada tindakan lanjutan apa pun.

Waktu berjalan sedikit demi sedikit, pemandangan bibir mereka yang bertautan seperti pemandangan yang tidak bergerak.

Tidak tahu berapa lama kemudian, Selena tersadar, segera ia memundurkan kepalanya untuk menghindari bibir William.

William seperti terbangun dari mimpi, ia mengangkat kepala menatap Selena, kemudian setelah menyadari apa yang ia lakukan di tengah emosi dan kecemburuannya, sekilas matanya tampak tercengang, lalu tanpa mengatakan apa-apa dia langsung pergi.

Setelah kembali ke ruangan, William duduk di atas kursi, bagaikan sebuah patung, tidak ada reaksi apa pun dari awal sampai akhir.

Asisten pribadi Zhang melihat semua yang terjadi dengan mata kepalanya sendiri, hatinya bergeloran namun juga masam.

Bergelora karena direktur Han mencium Cheryl, merasa masam karena kalau Cheryl bukan nyonya, bukankah berarti direktur Han berpindah hati?

Dalam perasaan yang begitu rumit, asisten pribadi Zhang mengamati William sekali demi sekali, akhirnya ia tidak tahan dan bertanya : “Direktur Han, anda benar-benar merasa Cheryl adalah nyonya?”

William tidak bersuara.

Asisten pribadi Zhang bertanya dengan tidak puas : “Atau, direktur Han, bagaimana anda bisa merasa Cheryl adalah nyonya?”

Di saat asisten pribadi Zhang mengira William mengabaikan pertanyaannya lagi, bulu mata William yang panjang bergetar, seolah sedang bicara dengan diri sendiri, ia bergumam : “Karena nafsu yang ingin menidurinya.”