More Than Words - Bab 923 Jangan Sentuh Ponselku (1)

Sampai di depan Thalia Lu, Michael Han baru menyadari ponsel Thalia Lu ada di lantai.

“Ibu, ponsel kenapa dijatuhkan di lantai?” Michael Han merasa aneh dan bertanya, lalu mencondongkan badan dan ingin mengambil ponselnya.

Jari dia belum menyentuh ponsel, Thalia Lu bersuara dengan refleks: “Jangan sentuh ponselku!”

Michael Han terkejut, merasa aneh dan menengok ke Thalia Lu: “Ada apa? Ini?”

Thalia Lu mengambil ponsel dengan cepat, setelah dipegang dengan erat di telapak tangannya baru berkata: “Tidak ada apa-apa.”

“Wajahmu menunjukkan terjadi sesuatu, kamu kira aku anak umur tiga tahun yang mudah ditipu!” Michael Han sambil bergumam, sambil duduk di samping kasur, dia merangkul Thalia Lu: “Nyonya Lu, Ayo, aku jadi tong sampah kamu, ada masalah apa yang mengganggu, beritahu aku semuanya!”

“Tidak apa-apa, bisa ada masalah apa……” Thalia Lu tersenyum dengan terpaksa pada Michael Han: “Hanyalah kemarin malam sedikit tidak nyaman dan tidak tidur dengan baik.”

“Benaran?” pikir Michael Han, tapi kenapa dia tidak begitu percaya?

“Benaran, kemarin Ibu lembur terlalu lama, jadi kelelahan.” Thalia Lu tersenyum lagi pada Michael Han, senyuman dia kali ini jauh lebih alami.

Michael Han tahu Ibunya merahasiakan sesuatu darinya, juga tau tidak akan ada hasil jika ditanya, dia mengikuti maksud Ibunya dan berkata: “Kalau lelah, hari ini istirahat di rumah saja, jangan pergi ke perusahaan.”

“Iya.” Thalia Lu tersenyum dan mengangguk, lalu menunjuk kamar mandi: “Kamu sarapan sana, Ibu mau cuci muka dan gosok gigi.”

“Baiklah.” Michael Han bangun dan pergi.

Setelah Michael Han menutup pintu, dia langsung mengerutkan dahinya.

Ibunya terlalu aneh, dulu dia sama sekali tidak pernah seperti ini, lebih tepatnya sejak dia bisa mengingat masalah, dia sama sekali tidak pernah melihat Ibunya pernah begitu……Ibunya pasti merahasiakan suatu masalah darinya, bahkan adalah masalah besar……tampaknya beberapa hari ini, dia harus lebih memperhatikan Ibunya.

Setelah Michael Han pergi dari kamarnya, senyuman di wajah Thalia Lu langsung hilang. Dia duduk di samping kasur dan bengong beberapa lama, lalu mengambil ponsel dan membuka kunci layarnya, masuk ke pesan dan melihat dua video itu.

Dia tidak tahu dirinya sudah mengulang video itu berapa kali, tiba-tiba muncul pesan baru di layar ponselnya: “Direktur Lu, aku peringati Anda, masih ada dua puluh jam dari waktu yang ditentukan.”

“Oh iya, aku sudah menyiapkan obatnya untukmu, aku meletakkannya di kotak pos buangan kecil di sebelah kiri depan pintu Kediaman Han, kalau kamu setuju untuk membantu aku, langsung ambil obatnya dan bertindak saja, kalau tidak setuju……”

Isi pesannya berakhir di sini, tapi Thalia Lu tahu sebenarnya apa maksud dari elipsis ini.

Dia sedang mengancam, kalau dia tidak membantu, dia akan……membocorkan video.

Saat Thalia Lu pulang kerja, dia melihat kotak pos buangan kecil itu dari dalam jendela mobil, tapi dia tidak menginjak rem dan langsung menyetir ke dalam halaman kediaman.

Setelah dia memarkirkan mobil, dia baru masuk langsung mendengar Nyonya Besar Han berkata pada Ibu Zhang: “Besok sore pergi ke pasar beli sayuran segar, besok malam William akan membawa Nona Xia makan ke rumah.”

Besok malam William Han datang dan makan ke sini?

Thalia Lu menghentikan langkah dia masuk ke dalam rumah dengan refleks, lalu berdiri sebentar di depan pintu, dia kembali ke depan pintu utama dan melihat ke kotak pos buangan kecil itu.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu