More Than Words - Bab 27 Cincin pun tidak ada (1)

Sebagian besar orang-orang di ruangan ini tidak mengenal Selena Xia, Asisten Zhang yang terhitung di kenalnya sangat sibuk, jadi dia mencari sebuah pojokan yang bercahaya dan sepi untuk menghabiskan waktu sendirian.

Mungkin karena orang-orang sangat banyak, dan tempat di mana dia berada terlalu terpencil. Jadi jaringan internetnya tidak terlalu bagus. Selena Xia memainkan ponselnya sebentar, karena merasa kecepatan dalam membuka website sangat lambat, dia memasukkan ponselnya ke dalam tas, lalu memejamkan matanya.

Meskipun suasana di sekitarnya sanagt bising, dia masih tetap bisa tidur.

Akhirnya yang membangunkannya dari mimpinya adalah percakapan antara dua orang yang tidak dikenalnya.

"Istriku, kenapa ke sini seorang diri?"

"Aku hanya sedikit lelah dan ingin mencari tempat yang tenang untuk beristirahat sebentar."

"Kalau begitu, aku akan menemanimu di sini."

"Tidak perlu, kamu datang kemari juga karena ada banyak hal yang perlu kamu urus, kamu urus urusanmu, aku bisa sendirian disini ..."

"Kalau begitu, sebelum pergi aku akan menemanimu lima menit ..."

"..."

Selena Xia tidak bisa menahan diri dan membuka kedua matanya melihat ke arah datangnya suara.

Di tempat yang tidak jauh di depannya, duduk sepasang pria dan wanita.

Mereka berjarak sangat dekat dengannya. Suara percakapan mereka, dia bisa mendengarnya dengan sangat jelas, yang mereka bicarakan hanya beberapa hal yang sangat sepele, tapi dengan anehnya Selena Xia merasa cemburu.

"Suamiku, sudah lima menit. Kamu cepat urus urusanmu, tidak perlu pedulikan aku ..."

"Aku akan menemanimu lima menit lagi. Kamu jangan marah. Aku hanya ingin menemanimu. Bagaimana kalau, istriku, kamu ikut kesana bersamaku ..."

"Tidak usah, disana semuanya laki-laki. Aku kesana bukankah tidak terlalu baik?"

"Tidak apa-apa, terlebih, ada kamu disisiku, aku merasa lebih tenang, ayo pergi ..."

Wanita itu tidak menolak, dia tersenyum, dan berdiri bersama pria itu.

Wanita itu mengenakan gaun panjang, dan pria itu mungkin takut wanita itu akan terjatuh saat dia berjalan. Jadi pria itu berdiri duluan untuk merapikan gaunnya, lalu dia merangkulnya bersama-sama meninggalkan tempat itu.

Ketika mereka pergi, samar-samar Selena Xia masih bisa mendengar percakapan mereka.

"Istriku, kamu tenang saja, aku pasti akan berhasil. Ketika aku berhasil, aku akan mengganti cincin berlian di tanganmu menjadi cincin berlian yang lebih besar ..."

Kedua orang itu berjalan semakin jauh, dan Selena tidak dapat mendengarkan dengan jelas apa yang mereka katakan berikutnya, sekelilingnya kembali tenang.

Selena Xia menatap tempat duduk mereka tadi, dia melamun sebentar, lalu menunduk melihat tangannya.

Tidak ada apa-apa d lima jarinya yang putih, jangankan cincin berlian, bahkan cincin saja tidak ada ...

Dia mendongak melihat aula perjamuan, lalu dengan mudah dia menemukan William Han.

Dia mengangkat gelas dengan tinggi, dengan gagah dan tampan dia berdiri di bawah lampu kristal, sedang berbicara dengan seseorang. Dia tidak banyak bicara, lawan bicaranya yang lebih banyak berbicara, tetapi dia sangat tahu sopan santun, dari waktu ke waktu dia akan menundukkan kepalanya untuk menunjukkan bahwa dia sedang mendengarkan.

Selena mencari alasan mengatakan bahwa dia lelah dan ingin pergi untuk beristirahat sebentar. William mengangguk dan membiarkannya pergi, Lalu Selena tidak pernah kembali lagi, dan William juga tidak berpikiran untuk mencarinya, seolah-olah ada atau tidak adanya Selena di sampingnya. Baginya ... tidaklah penting.

Selena Xia sedikit menunduk, menutupi kesedihan matanya, ujung jari kirinya menyentuh jari tengah tangan kanannya, berulang kali mengelus-elus dibagian sana ...

Mungkin dia sangat terhanyut dalam lamunannya sehingga dia bahkan tidak mendengar suara langkah kaki yang menghampirinya.