More Than Words - Bab 773 Keputusasaan hidup (1)

Dengan sambutan penutup dari Bryan Chen, acara amal berakhir seperti ini.

Para hadirin satu persatu keluar meninggalkan tempat, tidak ada yang mempedulikan Fenny.

Namun, ketika Selena Xia meninggalkan tempat itu, dia melihat Fenny yang di atas panggung seperti tersambar petir, berdiri kaku di atas panggung, belum sepenuhnya merenggangkan ototnya, raut wajahnya sangat tidak bagus dan berubah ubah, perubahannya sangat luar biasa. Dia mengepalkan kedua tangannya dan menggertakkan giginya, seolah-olah sedang menahan sesuatu.

Sayang sekali, dia mencoba sekuat tenaga untuk menahannya, tapi dia tidak tahan lagi, akhirnya, sebelum semua orang pergi, tangisannya itu sudah tidak bisa dibendung lagi, pertahanannya hancur.

Selena Xia harus mengakui dibandingkan Fenny yang dulu ia kenal lemah dan cengeng, kali ini ia melihat Fenny menangis, perasaannya sangat lega.

Setengah jam yang lalu, ia masih berdiri diatas panggung dengan semangat tinggi, seperti membayangkan bahwa ia telah masuk ke dalam dunia orang terkenal, dalam sekejap mata ia terjatuh dari surga ke neraka, dan juga dibuka topeng penyamarannya, dirinya terekspos dilingkaran orang-orang yang dari dulu ingin ia masuki, bagaimana mungkin ia tidak hancur?

Di dalam kehancurannya seperti ini.... Selena Xia mengakui bahwa ia sengaja, bagaimanapun ia tidak pernah mendapatkannya dan kehilangannya, itu bukanlah hal yang paling menakutkan, yang paling menakutkan adalah ketika matamu sudah melihat bahwa kamu telah mendapatkannya lalu kamu kehilangannya.

Tapi dia seorang Fenny, apa dia pikir ini adalah akhir dari semuanya?

Ia telalu naif.... selanjutnya, ia akan merasakan keputusasaan hidup.

Bukannya ia kejam, tapi Fenny membuatnya tidak memiliki rasa simpati sedikitpun padanya!

Awalnya saat Fenny memberinya kesempatan untuk menyingkirkannya, ia tidak melakukannya karena mengingat masa lalunya... sampai pada akhirnya, ia baru menyadari ada semacam orang yang harus kamu lepaskan, tetapi ia tidak ingin melepaskanmu, ia berkali-kali memperalat Grisellin Song sebagai monster, bahkan ia juga ingin menyingkirkan Yasmine.... tetapi jika ia tidak menyadari ada seseorang yang mengikutinya dan tidak bersiap-siap, mungkin ia sudah dibunuh oleh Fenny saat itu!

Selena Xia yang memikirkan ini, melihat sosok Fenny yang menangis di atas panggung, melintas senyum dingin dari bibirnya.

...?

Begitu Selena Xia tiba di lobi di lantai pertama tempat acara itu berlangsung, ia melihat sosok yang familier.

Leonard Gu yang mengenakan pakaian rumah, bergegas ke lobi dengan terburu-buru, lalu menoleh ke kiri dan ke kanan, seolah mencari sesuatu, dan dengan cepat menatap tempat di mana dia berdiri, matanya bersinar, dan kemudian ia bergegas menuju ke arah ia berada.

Leonard Gu melewati Selena Xia dan bergegas ke Fransisca Gao yang berdiri di belakangnya: "siapa suruh kamu datang ke Beijing tanpa memberi tahuku?"

"Apa kamu tidak sadar bahwa kamu sekarang sedang hamil? Jika terjadi sesuatu, siapa yang akan bertanggung jawab? Siapa yang bisa bertanggung jawab?"

Menghadapi Leonard Gu yang tampak marah, Fransisca Gao tersenyum dan mengulurkan tangan untuk memegang tangannya: "Aku sudah tahu kamu tidak akan membiarkanku datang, jadi aku datang diam-diam...."

Wajah Leonard Gu masih sedikit marah.

"Leonard, aku lapar, aku juga ngantuk, aku sudah lama duduk di acara tadi, dan pinggangku terasa sakit ..."

"Di mana sakitnya? Aku akan memijatkannya..." Meskipun wajah Leonard Gu belum sepenuhnya mereda, dia sudah menekan pinggang Fransisca Gao, dan kemudian dia membantunya menekan beberapa kali, sambil merangkulnya berjalan ke pintu: "mau makan apa? Aku akan membawamu pergi makan.... Setelah makan, mari kita cari hotel untuk menginap semalam dan besok kita pulang..."