More Than Words - Bab 500 Malaikat dan iblis (2)

Meskipun dia tidak melihat apa-apa, dengan kesadaran dan imajinasi dalam pikirannya, wajah Yasmine tiba-tiba memerah, dan dia buru-buru berjalan ke mobilnya, membuka pintu, dan tampak seperti pencuri. Dengan cepat masuk ke mobilnya.

Meskipun seperti itu, dia memikirkan suara yang baru saja dia dengar, telinganya tidak bisa tidak terbakar.

Managernya belum sampai, Yasmine duduk sendirian di mobil sambil bermain ponsel. Tiba-tiba suara pintu dibanting keras datang dari luar mobil. Dia tanpa sadar menatap sumber suara dan melihat mobil sport putih tadi. Pintunya didorong terbuka, seorang gadis dengan masker dan topi keluar dari mobil dan berlari menuju lift.

Meskipun penyamaran gadis itu sangat lengkap, tapi Yasmine mengenalinya dari pakaian yang dia kenakan ... pemeran wanita ketiga yang duduk bersama Fredric Xia untuk menonton film malam ini.

Jadi, perempuan yang melakukan hal untuk pasangan di mobil tadi ... adalah pemeran wanita ketiga?

Dan yang laki-lakinya adalah?

Ketika Yasmine sedang ragu, pintu mobil sport didorong terbuka lagi, dan seorang pria berjas putih keluar dari mobil.

Itu benar-benar dia ... Melihat Fredric Xia, Yasmine tidak tahu apa yang salah dengannya, dia selalu merasa ada sedikit perasaan yang tak terkatakan di dalam hatinya.

Jas yang aslinya rapi, sedikit berantakan, dan dasinya tidak tahu pergi kemana. Kerah baju dan beberapa kancingnya terbuka, memperlihatkan kalung emas yang sangat tipis di lehernya.

Kalung itu, agak akrab, lebih seperti kalung wanita ... dia tampaknya pernah melihat kalung itu ...

Yasmine menatap kalung itu, mengerutkan kening, dia tidak mengingat apa-apa, Fredric Xia yang bersandar di depan mobil sport, mengambil sebatang rokok, ketika dia menundukkan kepalanya dan menyalakan rokoknya, karena gerakannya, kemejanya terbuka, dan Yasmine melihat tanda bibir merah di tulang selangkanya ... Segera, bekas bibir itu menghilang di balik kemejanya, tetapi Yasmine duduk di mobil dengan terkejut, masih menatap tempat tanda bibir itu.

Setelah melihatnya selama beberapa waktu, managenrya tiba, ketika membuka pintu, Fredric Xia melirik ke arah mobilnya, lalu melewati pintu yang terbuka, mereka saling tatap-tatapan.

Yasmine tidak menanggapi managernya yang berbicara untuk meminta kunci mobil.

Fredric Xia menatap matanya sebentar, lalu menghisap rokok yang ada di ujung jarinya, lalu membuat ekspresi seperti tersenyum tapi tidak tersenyum, seolah mengejeknya, lalu menarik pintu mobil, masuk ke dalam mobil, dan hanya dalam sekejap mata, mobil sport putih itu menghilang dari tempat parkir bawah tanah.

...

Setelah berpisah dari Yasmine, Selena Xia memanggil taksi dan langsung pulang.

Dalam perjalanan, dia menerima pesan dari Yasmine: "Adik keempat, apakah Fredric Xia benar-benar kakakmu?"

Selena Xia: "Iya, kakak kandungku."

Setelah beberapa saat, Yasmine baru membalas pesannya, hanya sepatah kata: "Oh."

Ketika Selena Xia sedang bersiap untuk mengetik, menanyakan “ada apa?”, ada pesan lain yang masuk.

Yasmine: "Tidak kelihatan, selain ketampanan dan kecantikan kalian seperti keluarga, hal lainnya benar-benar tidak seperti keluarga."

Selena Xia melihat kata-kata ini, dan langsung merasa menarik: "Kenapa?"

Yasmine: "Karena kamu adalah malaikat, dia adalah iblis, bagaimana bisa iblis dan malaikat bisa satu keluarga?"

Selena Xia benar-benar terhibur oleh Yasmine. Dia baru saja bersiap untuk membalas pesannya, tapi sebelum dia keburu mengetik, melalui jendela mobil, dia melihat seseorang yang akrab berdiri di tepi jalan, memegang pohon besar, dan membungkuk muntah.