More Than Words - Bab 1099 Aku Kesulitan

Morgan dengan ragu menatap Selena Xia, dia berkedip sebentar, lalu berseru dengan suara lembut, "Adik."

"Bukan adik, tapi bibi kecil..." Selena Xia mengoreksi Morgan sekali lagi, kemudian dia berbicara kepada Morgan dengan sabar dengan suara lembut dan sabar tentang perbedaan generasi, "Morgan, ayahmu dan ayahnya bayi lemon masih satu keluarga. Jadi, kamu panggil bayi lemon dengan panggilan bibi kecil..."

Morgan yang mendengarnya kebingungan. Dia sepertinya meminta bantuan dengan melihat Hadley Zhang, kemudian menatap Tiara Han dan Thalia Lu yang datang ke pusat persalinan tadi malam untuk merawat Tiara Han.

Entah itu Tiara Han, Hadley Zhang, atau Thalia Lu neneknya yang paling mencintainya, neneknya berkata kepadanya dengan lembut, "Benar, Morgan, ini bibi kecilmu."

Ketika Morgan melihat kamar yang penuh dengan orang dewasa, dia memanggil dengan enggan, "Bibi kecil..."

"Siapa yang dipanggil bibi kecil?" Setelah Morgan selesai bicara, suara Fredric Xia datang dari pintu.

Selena Xia menoleh dan melihat Fredric Xia datang sambil menggandengan Harry yang berusia dua tahun, tangan yang lain memeluk pinggang Yasmine yang perutnya sudah membesar masuk bersama.

Harry, Yasmine melahirkannya pada musim semi dua tahun lalu setelah berjuang di rumah sakit selama hampir tiga hari.

Tubuh Yasmine kurus, yang benar-benar melukai vitalitasnya. Fredric Xia sangat kasihan. Setelah ibu dan putranya keluar dari ruang bersalin, Fredric Xia mengambil tangan Yasmine yang pucat, dan mengatakan kalimat pertama, "Yasmine, kita hanya akan punya satu bayi saja, kita tidak akan punya lagi, tidak akan punya lagi..."

Fredric Xia mengatakan tidak akan punya anak lagi, Yasmine hamil secara tidak sengaja satu tahun kemudian.

Fredric Xia awalnya berpikir kandungannya masih muda, jika digugurkan tidak akan melukai ibunya. Dan hasilnya, Yasmine tidak mau, tidak tega. Dan pada akhirnya dia ya seperti ini... hanya bisa menerimanya.

"Bagaimana dengan bibi kecil yang dipanggil Morgan?" Setelah penjelasan Selena Xia, dia menggendong Morgan dengan satu tangan, dan mencubit wajah Harry yang ayahnya ayahnya mendekat ke arahanya, "Harry , rindu bibi tidak?"

Kemampuan bicara Harry lebih lambat dari yang lain. Bulan lalu, dia bisa mengucapkan beberapa patah kata terus-menerus. Ketika dia mendengar kalimat Selena Xia, pertama-tama dia menganggukkan kepalanya dengan tegas. Setelah beberapa saat, dia mengucapkan kata, "Rindu."

"Penurut sekali!" Setelah memuji Harry, dia menatap pada Morgan yang ada di gendongannya, "Morgan, Harry, ayo saling sapa."

Morgan menatap Harry dan ragu-ragu sebentar, "... Adik."

Selena Xia tersenyum lagi, "Bukan adik, tapi paman kecil."

Morgan tiba-tiba melebarkan matanya, menatap Selena Xia selama satu menit penuh, lalu berbalik untuk melihat Harry, dan memandang ke sekeliling orang dewasa.

"Benar Morgan, Harry itu paman kecilmu."

"Benar, Morgan, kamu harus memanggil dia paman kecil, bukan adik."

"Ini paman kecil..."

“...”

Mendengarkan lingkaran penjelasan orang-orang dewasa, Morgan dengan kebingungan menatap Harry, "Paman... kecil..."

Harry tersenyum pada Morgan.

Fredric Xia menurunkan Morgan. Selena Xia membungkuk untuk menurunkan Morgan. Kedua anak anak laki-laki ini berlari untuk bermain.

"Kapan tanggal kelahirannya?" tanya Selena Xia sambil menarik kursi, menyuruh Yasmine duduk.

Yasmine menopang pinggangnya, dia duduk dan berkata, "Kira-kira akhir bulan depan."

Hadley Zhang yang suka begosip berkata, "Laki-laki atau perempuan, sudah tahu belum?"

Fredric Xi berkata dengan bangga, "Tuan putra!"

Morgan yang bermain di samping mendengar kata yang salah, langsung mendong, mengoreksi Fredric Xia, "Salah, yang benar Tuan putri."

Semua orang tertawa.

"Ya ya ya, yang dikatakan Morgan benar, Tuan putri."

Setelah itu, mereka semua kembali mengobrol.

Morgan dan Harry bermain lego, sambil menoleh untuk melihat perut Yasmine dan memandangnya, dia berdiri dari lantai, kemudian berjalan di depan Yasmine, dan melihat ke atas ke arah Selena Xia dan bertanya, "Selena, apa Tuan putri itu perempuan?"

Selena Xia dengan sabar menjawab, "Benar, Tuan putri itu perempuan seperti bayi lemon..."

Mata Morgan menjadi cerah. Dia menatap perut Yasmine dan melihatnya lagi. Kemudian dia mengulurkan tangan kecilnya dan mencoba menyentuh perut Yasmine. Saat itu, bayi di perutnya menendang. Morgan awalnya takut, kemudian setelah ditenangkan oleh semua orang, dia mengulurkan tangan untuk menyentuh perut Yasmine. Kemudian dia sangat senang dan menantikan orang-orang dewasa di ruangan itu, "Apa ini adik perempuanku?" tanyanya.

"Pfftt, itu juga bukan adikmu. Itu bibi kecilmu."

"Benar, bibi kecilmu. Ketika bibi kecilmu lahir, kamu hampir berumur empat tahun. Pada saat itu, kamu dapat membantu bibi mengganti popoknya."

"Tunggu sampai tahun depan, ketika kamu berumur lima tahun dan bibi kecilmu berumur satu tahun, kamu bisa menyeduhkan susu bubuk untuk bibi kecilmu ketika dia disapih..."

"Ketika bibi kecilmu di kelas satu, kamu akan berada di kelas lima. Pada saat itu, kamu bisa mengajarkan PR untuk dia..."

Morgan kebingungan di ruangan yang penuh dengan orang dewasa ini.

"Apa yang sedang kalian bicarakan? Ramai sekali?" tanya Glisserin Song yang akhirnya memarkir mobilnya, melangkah masuk ke ruangan.

Sebelum orang lain membalas perkataan Glisserin Song, Morgan yang seperti melihat juru selamat langsung menghambur ke pelukan ibunya, "Ibu, aku kesulitan!"

"Aku sangat kesulitan! Wa..."