More Than Words - Bab 586 Jari manis di tangan kiri (2)

Perubahan seperti ini membuat Selena Xia sedikit sulit mengendalikan emosinya. Cahaya yang dibiaskan oleh cincin di ujung jarinya menyilaukan matanya hingga matanya terasa berat. Dia ingin menahan keinginannya untuk menangis, tetapi matanya tetap basah. Dia bergegas menggeser kursi di belakangnya lalu dia berdiri dan pergi meninggalkan ruang makan.

"Selena!"

Tanpa sadar William Han mengikutinya. Ketika dia mengejarnya keluar dari ruang makan, Selena Xia sudah masuk ke toilet umum di ruang tamu dan mengunci pintu.

William Han bergegas melangkah maju, dan memutar gagang pintu, tapi dia mendapati pintunya terkunci, dia mengangkat tangannya dan dengan lembut mengetuk pintu sebanyak dua kali: "Selena?"

"Selena? Selena?"

William Han memanggil Selena Xia beberapa kali, tetapi dia tidak mendapatkan jawaban. William yang sedikit khawatir memutar gagang pintu dengan lebih kencang, dan menimbulkan suara duk duk duk pada pintu.

Tepat ketika dia sedang berpikir apakah dia harus mendobrak pintu atau tidak, dia mendengar suara Selena Xia dari dalam kamar mandi. Meskipun Selena berusaha menjaga agar nada bicaranya tetap tenang, tapi suaranya masih terdengar bergetar: "Aku baik-baik saja."

Apakah dia menangis?

William Han mengerutkan keningnya, ekspresi wajahnya menjadi semakin cemas. Tanpa berpikir, dia mundur dua langkah, dan ingin menendangkan kakinya ke pintu.

Selena Xia yang berada di kamar mandi takut William khawatir dan mendobrak pintu, oleh karena itu dia kembali berkata: "William Han, aku benar-benar baik-baik saja, berikan beberapa menit untukku ...

Ucapannya ini langsung membuat William Han menarik kembali kaki yang akan menendang pintu.

Melihat keadaan di luar pintu akhirnya tenang, Selena Xia menyentuh cincin berliannya dengan jari yang gemetar.

Inilah hal yang dia harap-harapkan meskipun saat dia sedang bermimpi, dia terus mengharapkannya hingga dia hampir putus asa, tapi tak disangka harapannya menjadi kenyataan ... William benar-benar memberikan cincin berlian untuknya ...

Air mata Selena Xia tidak terbendung, setetes demi setetes mengalir dari sudut matanya.

Dia sudah sering menangis karena William, tapi ini pertama kalinya ... dia menangis karena merasa gembira.

Selena Xia baru saja menghapus air mata dari wajahnya, tapi wajahnya basah lagi. Dia tidak tahu berapa kali dia berulang kali menghapus air mata. Akhirnya emosinya stabil.

Dia melihat matanya dan hidungnya yang memerah di dalam cermin, tidak bisa menahan diri dia tersenyum.

Dia menyalakan keran air, lalu membasuh air mata di wajahnya, dan menunggu sampai ujung hidungnya yang memerah memudar setelah itu dia mengambil beberapa helai tisu, untuk menyeka air wajah dan tangannya, lalu dia membuka pintu, dan berjalan keluar.

Saat melihatnya keluar William Han yang terus berdiri di pintu kamar mandi bertanya dengan gugup: "Selena?"

Melihat reaksi William Han, mata Selena Xia kembali terasa hangat, dia hampir menangis di depannya, tapi untungnya, dia berhasil menahannya, dia mendongkak menatap William Han sambil tersenyum sumigrah: "Aku baik-baik saja, hanya saja tadi tiba-tiba saja perutku sakit, jadi aku pergi ke kamar mandi ... "

William Han tahu Selena Xia berbohong, tapi dia tidak membongkar kebohongannya. Dia hanya menatap mata Selena Xia, dia menatapnya dengan tenang selama beberapa saat, setelah memastikan Selena baik-baik saja, dia mengangguk, “Kalau begitu cepat sarapan jika tidak nanti semuanya sudah dingin. "

Selena Xia mengiyakan dua kali sambil tersenyum, lalu dia mempercepat langkah kakinya ke ruang makan.

William Han menatap punggung Selena Xia sambil berdiri di tempat untuk sementara, setelah itu dia baru mengikutinya.

Dia tidak bodoh, meskipun Selena menutupinya dengan baik, dia juga tahu tadi Selena menangis di kamar mandi ...

Dia hanya memberikannya sebuah cincin berlian, apakah ini saja sudah membuatnya merasa sangat senang?

Kebahagiaannya, merupakan hal yang sangat membahagiakan, tetapi hati William ... malah terasa sangat sakit.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu