More Than Words - Bab 271 Bossy, berpikiran sempit dan tidak senang (1)

Berbeda dengan ciuman yang penuh kasih sayang dan cinta saat berada di ruangan gelap sebelumnya, kali ini, ciumannya sangat kuat, dan berubah kembali menjadi ciuman agresif yang hampir mencabik-cabik mulutnya seperti sebelumnya.

William menciumnya hingga bibirnya terasa sedikit sakit, tanpa sadar dia menghindar ke belakang, dan mengakibatkan ujung jari Willam yang sedang mengenggam dagunya menguatkan mengenggamnya, dan bahkan tenaga yang dia gunakan saat mencium bibirnya juga sangat kuat, seakan-akan ingin mengoyakkan satu lapisan kulitnya.

Apakah ini hanya perasaannya saja? Kenapa dia merasa William tidak sedang menciumnya, tetapi lebih seperti sedang menghukumnya... menghukumnya? Kenapa dia menghukumnya?

William Han sepertinya menyadari pikiran Selena Xia yang tidak fokus, oleh karena itu dia menggigit sudut bibirnya dengan keras, dan membuatnya membuka mulutnya karena kesakitan, selanjutnya Selena merasakan ujung lidahnya yang panas menyusup ke dalam mulutnya seperti binatang buas yang menaklukkan bibirnya.

William Han baru melepaskan Selena Xia setelah dia mencium bibirnya hingga mati rasa, "Berisik sekali."

Selena Xia mengejapkan matanya, dia mengira dirinya salah dengar: "Berisik ... sekali?"

"Hmm, sekarang sudah jauh lebih tenang. Tadi berisik sekali hingga lukaku terasa sakit karena mendengarnya."

Selena Xia membuka matanya lebar-lebar dan menatap William Han sebentar, lalu perlahan-lahan dia menoleh dan melihat medan perang yang sudah akan berakhir.

Di tempat yang tidak jauh itu, penuh dengan orang-orang yang berbaring dengan posisi yang tidak karuan. Orang-orang itu ada yang sedang menangis memanggil orang tuanya, ada yang berteriak sembarangan. Bukankah orang-orang itu jauh lebih berisik daripada dirinya?

Apakah William Han dipukuli hingga menjadi bodoh? William mengatakan dirinya berisik?

Melihat gadis itu kembali melihat ke tempat perkelahian, raut wajah William Han kembali murung. Dia meremas dagu gadis itu dengan sedikit kuat dengan ujung jarinya, lalu memutar wajahnya kembali: "Tidak boleh lihat!"

Melihat William Han yang berada di hadapannya memelototi dirinya, Selena Xia yang kebingungan berkata, "Hah?"

Tidak boleh lihat, kenapa tidak boleh lihat?

Selain itu, tidak tahu kenapa dia merasa ... saat ini, William Han menatap dirinya dengan tatapan menuduh?

Tapi apa yang dia tuduhkan kepadanya?

Dan juga, apakah tadi telinganya bermasalah? Kenapa dia merasa nada bicara William Han bossy, berpikiran sempit dan tidak senang?

Saat pikiran Selena Xia sedang melayang, William Han kembali berkata: "Wanita tidak boleh melihat perkelahian dan pembunuhan."

Ternyata karena ini dia tidak memperbolehkannya melihatnya ... Apakah dia wanita yang mudah ketakutan?

Memikirkan hal ini, Selena Xia berkata: "Kamu boleh menganggapku sebagai laki-laki!"

"Aku sangat lucu, pasti laki-laki!"

Selena Xia berkata sambil tersenyum lalu dia kembali memalingkan wajahnya dengan penuh semangat: "Sayang sekali jika perkelahian yang keren ini dilewatkan. Aku ingin melihat Asisten Pribadi Zhang..."

Sebelum Selena Xia menyelesaikan ucapannya, William Han kembali meletakkan bibirnya di atas bibir Selena.

Seperti barusan, dia kembali melumat bibirnya seperti orang gila.

Sampai suara berdeham terdengar, Selena Xia baru sadar orang-orang itu telah dihabisi oleh kakaknya dan kawan-kawan, dan juga tidak tahu sejak kapan kakaknya dan kawan-kawan berada di sampingnya dan William Han.

Selena Xia segera melepaskan diri dari ciuman William Han.

William Han mengerutkan dahinya dengan tidak senang, tapi ujung jarinya masih berada di dagu Selena. Dia bahkan tidak menghiraukan tiga orang yang ada di sebelahnya, melainkan menatap lurus ke bibir Selena Xia yang dia cium hingga kemerahan dan bengkak.

Tatapan matanya menjadi semakin bersemangat, tidak bisa menahan diri, wajahnya kembali mendekat ke wajah Selena Xia.

Ketika William ingin menempelkan bibirnya ke bibir Selena Xia, Selena Xia yang tidak bisa melepaskan diri darinya, bergegas mengarahkan kepalanya ke depan dan membentur hidung William Han.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu