More Than Words - Bab 706 Selama Kamu Mengatakannya, Aku Percaya (2)

Selena Xia melangkah mundur dengan reflex, dia bersiap pergi dan mencari kamarnya sendiri, hanya saja belum sempat dia melangkah pergi, tiba-tiba pintu kamar di depannya terbuka……

Mendengar pergerakan, Selena Xia menengadahkan kepala melihat kedepan secara tidak sadar.

Ekspresi wajahnya yang kacau, menabrak matanya tanpa peringatan.

Pria di depannya, aroma tubuhnya, adalah jenis asing dan dingin yang sangat ia kenal. Dia penuh misteri, tubuhnya tinggi semampai, bentuk wajah yang sempurna, dan meskipun dia hanya mengenakan pakaian kasual yang tipis, tetap tidak bisa menyembunyikan keagungannya.

Selena Xia tidak menyangka akan bertemu dengannya dengan cara seperti ini ketika dia pulang.

Jelas-jelas beberapa hari yang lalu mereka baru saja bertemu di Inggris, tapi kembali bertemu lagi kali ini, Selena Xia masih saja terguncang.

Jantungnya berdegub kencang, dan meskipun sekarang dia sudah merubah penampilan dan identitas, tapi dia tetap berdiri di tempatnya dan tidak berani bergerak, dia takut…… takut dirinya ceroboh dan membuat kesalahan.

Ketika dia mendengar pintu yang berdering terus menerus, dia keluar untuk melihat apa yang terjadi, ketika dia membuka pintu, dia melihat seorang wanita berdiri di luar dengan make-up yang tebal, reaksi pertamanya adalah mengerutkan kening dan menunjukkan rasa jijiknya secara terang-terangan.

Dia bahkan tidak berniat untuk berbicara dengan wanita yang berdiri di luar, jadi dia siap untuk menutup pintu, pada saat itu, matanya secara tidak sengaja menyapu mata wanita di depannya…… Meskipun pupilnya berwarna coklat, tetapi pandangannya masih berhenti menatap matanya.

Tatapan William Han membuat jantung Selena Xia berdetak lebih cepat, dan membuatnya sangat gugup.

Dia tidak tahan untuk mengepalkan tangannya, dia mencubit telapak tangannya dengan kuku jarinya, sehingga bisa menekan emosi di dadanya, kemudian dia mencoba mempertahankan ekspresi tenang di wajahnya, memaksakan diri untuk sedikit menarik sudut bibirnya, dan mengembangkan senyum yang sangat sopan dan formal pada William Han, dan kemudian menggunakan nada bicaranya ketika bertemu orang asing, dan dengan sengaja menurunkan suaranya, dia berkata: “Maaf, Tuan, saya salah kamar.”

Dia sengaja membuat suaranya berbeda dengan suara aslinya.

William Han mengerutkan alisnya, dan menatap mata Selena Xia, tanpa ada tanda-tanda akan segera berhenti.

Tidak ada emosi yang mengalir di wajahnya, membuatnya sulit untuk mengetahui apa yang dia pikirkan.

Dia yang memandang tanpa mengedipkan mata seperti itu, membuat Selena Xia merasa sedikit khawatir.

Mata Selena Xia sedikit terkulai, dan terlintas sebuah ide, dia berpura-pura rantai tasnya tergelincir, dia mengulurkan tangannya dan memindahkan tasnya ke atas, kemudian dia berpura-pura tidak memegangnya dengan stabil dan tanpa sengaja menjatuhkan paspor dan kartu kamar di tangannya ke lantai.

Selena Xia tanpa sadar membungkuk untuk memungutnya, tetapi sebelum tangannya menyentuh paspornya, jari William Han yang ramping dan bersih telah mengambil paspornya terlebih dahulu.

Ketika Selena Xia mengambil kartu kamar, dia memperhatikan dengan jelas bahwa ketika William Han bangkit, dia tidak sengaja membuka paspornya dan melihat informasi paspornya.

William Han tetap diam, setelah berdiri tegak, dia memberikan paspornya padanya.

Selena XIa mengulurkan tangan untuk menerima paspor, lalu sedikit membungkuk, berkata "terima kasih", lalu menarik koper dan segera pergi.