More Than Words - Bab 489 Kamu Berani Bertaruh Denganku? (1)

“Halo, adik ipar.” Seorang pemegang saham yang tidak diketahui namanya lagi-lagi menyapanya.

Kali ini semua orang yang berada di dalam ruangan mendengarnya dengan jelas, semuanya menoleh menatapnya, seseorang di antara mereka bertanya: “Adik ipar? Apa maksudnya?”

Pemegang saham yang tidak diketahui namanya menatap William yang menutupi wajahnya dengan map, lalu menatap Selena lagi: “Adik ipar maksudnya adalah …… ia adalah istri Direktur Han.”

Kata-kata ini, membuat keramaian di dalam ruang rapat.

“Istri Direktur Han?”

“Nyonya Han?”

“ ……”

Ditengah keributan ini, Selena melihat kursi di sebelah William kosong, ia pun berjalan menghampiri dan menujuk kursi itu sambil bertanya: “Apakah aku boleh duduk di sini?”

William tetap menggunakan map menutupi wajahnya, tapi menghadapi pertanyaan Selena ini, ia langsung menjawab: “Boleh.”

Satu kata sederhana, membuat atmosfer di ruang rapat cukup tegang.

Terutama adalah Hervina yang baru saja ditolak oleh William untuk duduk di kursi Hadley, memindahkan kursi kecil, duduk di sebelah Freddy, ekspresi di wajahnya begitu indah.

Freddy juga sedikit kesal, tapi ia tidak menunjukkannya: “Ini adalah rapat pemegang saham, meski Anda adalah keluarga Direktur Han, tapi sepertinya ini bukan tempat yang seharusnya Anda datangi?”

Selena tidak mempedulikan Freddy dan sengaja mencari masalah, ia duduk, menghadapi tatapan orang-orang yang menilainya, ia pun tersenyum, baru bersuara: “Lalu bagaimana dengan Nona Hervina? Nona Hervina juga tidak memiliki saham Perusahaan Besar Han, bukan? Mengapa ia bisa ada di sini?”

Satu kalimat, membuat Freddy tidak bisa membalasnya.

Barulah kali ini tatapan Selena dengan lembut menatap semua orang di dalam ruangan: “Jadi, hari ini aku berada disini, bukan suatu masalah bukan?”

Sama sekali tidak ada orang yang mencela ucapan Selena.

Tapi Selena sengaja menunggu sejenak, barulah bersuara: “Aku datang tidak ada maksud lain, hanya saja sama dengan Direktur Chi, ingin merekomendasikan diri, posisi desainer nomor satu, aku juga ingin memilikinya.”

Kata-kata Selena, sekali lagi menimbulkan keriuhan di dalam ruangan.

Bahkan di balik map, di tempat yang tidak terlihat orang lain, tatapan William juga terlihat terkejut.

Mendengar ini, Hervina akhirnya tidak tahan lagi, ia tidak terima dan berkata: “Kamu kira posisi desainer utama di perusahaan, siapa pun bisa mendapatkannya? Aku adalah sarjana desain dari Perancis, tidak peduli koneksiku atau sumberku, semuanya adalah yang utama di dunia ……”

Menghadapi amarah Hervina, Selena masih menjawab dengan suara rembut: “Benar, yang dikatakan Nona Hervina tidak salah, posisi desainer utama perusahaan, sungguh bukan siapa saja bisa mendapatkannya, jadi, aku sungguh merasa semuanya bersama-sama melakukan voting, lalu memberikan jabatan ini pada Nona Hervina, terlalu sembarangan.”

Bibir Selena tetap menunjukkan senyum tipis: “Kurasa, kalian semua yang berada di sini tidak ingin terlihat begitu sembarangan bukan, bagaimana kalau mendengar pendapatku?”

“Pesta pohon beringin, kalian semua tahu bukan? Para pendana utama dunia barulah bisa memasuki klub itu, akhir bulan ini adalah acara apresiasinya, saat itu akan ada banyak desainer menunjukkan karya mereka, saat itu banyak pendana yang akan melakukan voting untuk karya yang mereka sukai, jadi, Nona Hervina, bagaimana kalau tidak di hari itu, membandingkan di acara tersebut, karya siapa yang mendapat voting lebih tinggi, maka akan menjadi desainer utama perusahaan……”

Terdiam sejenak, Selena pun tersenyum memandang Hervina: “Jika memang Nona Hervina memiliki koneksi dan sumber, maka apakah kamu berani bertaruh denganku?”