More Than Words - Bab 97 Lega (1)

Perkataan Fenny sangkut di tenggorakan, tidak naik dan tidak turun, bahkan hatinya yang awalnya melompat gembira juga ikut kecewa.

Tapi dia tetap memaksakan diri mempertahankan kelembutan di wajahnya, tersenyum ringan dan berkata dengan wajah lemah lembut: "Saya tahu, tapi saya berencana kembali ke perusahaan naik subway."

Dia sudah berkata sampai seperti ini, mereka berdua seharusnya merasa tidak enak membiarkan dia, seorang perempuan lemah, naik subway kan?

William tidak berbicara lagi, langsung membungkuk masuk ke dalam mobil.

Asisten pribadi Zhang yang menutup pintu pun berkata kepada Fenny: "Sampai jumpa, Sekretaris Ai.", kemudian berjalan menuju kursi pengemudi.

Fenny melihat ke arah William yang duduk di kursi belakang yang langsung membuka laptop dan melihat dokumen, dan juga Asisten pribadi Zhang yang lewat di depannya dan bermaksud masuk ke mobil, mengedipkan mata karena kaget.

Tidak mungkin, kan? Mereka berdua benar-benar membiarkan dia naik subway?

Menatapi Asisten pribadi Zhang sudah membuka pintu kursi pengemudi, Fenny tidak menyerah dan membuka mulutnya lagi, namun perkataannya kali ini ditujukan kepada bell boy di sampingnya, sengaja membesarkan suaranya: "Maaf, numpang tanya, bagaimana caranya dari sini ke stasiun subway? Aku tidak begitu kenal dengan daerah sini....."

Fenny sambil berkata sambil diam-diam melirik ke arah Asisten pribadi Zhang.

Dia saja sudah berkata seperti ini, Asisten pribadi Zhang pasti akan sekalian mengantarnya, kan?

Siapa tahu, Asisten pribadi Zhang mendongak dan melihatnya, kemudian menunjuk ke arah kiri: "Sekretaris Ai, stasiun subway ada disana, jalan ke sana seharusnya tidak sampai 50 meter."

Kemudian, Asisten pribadi Zhang pun masuk ke mobil, mobil pun melaju di saat Fenny bengong.

Melihat mobil mewah yang semakin lama semakin jauh, di wajah Fenny yang lemah lembut pun muncul ekspresi kesal.

Bisa-bisanya mereka pergi begitu saja.....pergi?!

Tapi, tidak apa-apa, waktu masih panjang, akan ada suatu hari, dia bisa membuat William menyukainya, dan menjadikan dia istri!

Lagipula, dia baru mulai bekerja di perusahaan beberapa hari, William sudah memperhatikan dia, seharian ini juga membiarkan dia mengikutinya.....Beberapa orang di kantor itu, kalau bukan lelaki, maka perempuan yang sudah menikah, perempuan sepertinya yang cantik dan muda hanya dia seorang, dia tetap ada harapan!

Sambil berpikir, Fenny pun menenangkan hatinya dan berjalan ke stasiun subway.

Ketika dia mengantri masuk ke stasiun subway, dia lagi-lagi teringat mobil mewah milik William itu..... Akan ada suatu hari, dia bisa duduk dan menangis di mobil itu.

Duduk di dalam subway, Fenny melihat perempuan di sekelilingnya, kemudian menunduk melihat merek pakaiannya, keinginannya untuk naik pangkat menjadi istri orang kaya pun semakin kuat.

Tapi, sebelum dia naik, dia sepertinya harus memutuskan hubungannya dengan seseorang.....

Fenny yang berpikir sampai sini, mengeluarkan ponselnya dan mencari wechat Jack He.

Foto profil Jack He adalah fotonya sendiri, memang sangat tampan, hanya saja terlalu miskin, di jaman sekarang ini wajah tidak bisa dijadikan nasi.....

Ekspresi Fenny berubah dingin, mengangkat tangannya, mengetik beberapa kata di layar ponsel dan mengirimnya: "Jack, kita putus saja."

.....

Setelah mobil meninggalkan 'China World Hotel Beijing' beberapa km, Asisten pribadi Zhang tiba-tiba seperti teringat sesuatu, berpaling dan berkata kepada William di belakang: "Oh iya, Direktur Han, malam ini pesawat anda berangkat jam 11.30, dinas ke Shanghai, anda setidaknya jam 9.30 sudah harus berangkat."

William hanya mengiyakan dan tidak lagi berbicara.