More Than Words - Bab Malam hari tidak boleh cepat tidur (1)

William Han menatap matanya yang kebingungan, bersuara lagi: “Aturan lama, masih sepuluh kali!”

Selena Xia mengedipkan mata, apa yang diungkapkan masih belum diresponnya.

William Han melihat Selena Xia tidak membalas, menduga dia tidak setuju, mengangkat dagunya dengan menggunakan tangan, meremasnya, mengangkat wajahnya, menundukkan kepala dan menggigit bibirnya.

Dengan tenaganya yang kuat, Selena Xia kesakitan hanya mendesis, sebenarnya ingin menghindar.

William Han menjepit dagunya dengan ujung jari, kelihatan sangat ganas dan bertenaga, sebenarnya ciumannya sangat lambat.

Dia mencoba melekatkan bibirnya, mengulum beberapa saat, sebelum nafasnya terenggah-enggah baru melepaskannya, tidak melepaskan ujung jari yang menjepit dagunya, dia sedikit menundukkan kepala, melihat langsung ke matanya, setelah menatapnya beberapa saat, lalu berkata sambil menggertakkan gigi: “Terakhir kali Jack He, bagaimana kamu membiarkannya tinggal. Sekarang Yasmine, jika aku memberinya ganti rugi sekarang, segera biarkan dia keluar!”

Selena Xia: “…”

Jadi, pria ini ke sana kemari, mondar mandir setengah hari, hanya untuk memberitahukannya, ingin menyuruh Yasmine tinggal, harus seperti menyuruh Jack He tinggal terakhir kali, sepuluh kali aturannya?”

Bukankah telah menolak aturan itu terakhir kali? Mengapa terburu-buru menerima aturan itu sekarang? Bagaimana dengan moralitas seseorang?

Tidak, intinya bukan apakah William Han memiliki etika atau tidak, intinya adalah…waktu itu dia menyuruh Jack He tinggal, tidak sengaja membuat masalah besar, lalu sepuluh kali menagih hutang itu, dia tidak memohon padanya setengah mati, dan mengatakan sepuluh kali, karena akan dibayar dalam beberapa hari, dia juga meminta dua kali lagi, dan mengatakan bunga apa …

Saat itu dia memohon beberapa kali, dia tidak bunuh diri, kemudian dengan susah payah keluar dari belenggu, tetapi tidak terlalu lama, dia terjatuh lagi?

“Kenapa? Tidak setuju?” William Han melihat Selena Xia yang tidak mengatakan sepatah katapun, kemudian berbicara lagi, sambil berbicara sambil mengeluarkan ponsel, ingin melakukan panggilan ke Asisten Pribadi Zhang.

Selena Xia mengangkat tangan, menghalangi tindakannya: “Jangan jangan jangan menelepon…”

William Han mengabaikan larangan Selena Xia, menekan layar ponsel, melihat ujung jarinya hendak menekan tombol panggilan, Selena Xia buru-buru berbicara: “Baiklah aku akan menuruti janjimu?!”

William Han berhenti. Dia teringat di ruang pertemuan, Selena Xia dan Yasmine berbisik, mengabaikan fotonya, mempertahankan postur panggilan setiap saat. Selena Xia yang merendah mengangkat alis: “Memohon kepadaku.”

Memohon, memohon padanya? Keparat! Bisakah untuk tidak begitu sombong, Apakah dia pikir dia adalah orang yang tidak punya kesabaran?

Selena Xia menatap Wiliam Han dengan merengut. Tidak berbicara.

William Han menghela nafas, tanpa ragu-ragu ujung jarinya menekan layar.

“Aku mohon—“ Beberapa detik kemudian Selena Xia, mengulurkan tangan, meraih tangan William Han yang memegang ponsel, sambil menggoyang lembut, sambil berkata dengan genit.

Ujung jari William Han, masih belum ada tanda-tanda akan menyingkir dari layar ponsel.

Selena Xia brutal, menjinjit, dan mencium pipinya sebentar, tanpa ragu-ragu melukai dirinya sendiri: “Kakak William, berjanjilah ..”

Tubuh William Han sedikit menegang, menatap Selena Xia dengan mata bercahaya.

“Kakak William..”

Selena Xia membuka suara lagi, tetapi belum mengatakan apa-apa, William Han telah menganggukkan kepala dengan sombong: “Malan nanti tidak boleh cepat tidur.”