More Than Words - Bab 114 Bergandengan Tangan dan Pulang ke Rumah (2)

Hingga handuk yang lembut itu membuat kulit Selena memerah, Selena menarik nafas kesakitan dan berkata pelan "sakit", dia pun berhenti.

Pakaiannya saja masih basah dan meneteskan air di lantai, tapi dia malah menggunakan handuk dan menutup sekujur tubuh Selena.

Saat dia mengeringkan rambutnya, pandangannya pun tertuju pada bibirnya, seketika pandangan matanya menajam, menatap bibirnya selama beberapa saat, kemudian jarinya pun menyentuh bibirnya.

Sentuhan jari yang dingin itu memberikan rasa kaku untuk mereka berdua.

Mereka berdua terkejut, tapi tanpa disadari jarinya mulai mengusap bibirnya, berulang kali, seperti sedang membersihkan kotoran yang tidak terlihat.

Keadaan ini terlihat sedikit mesra, membuat Selena merasa tidak nyaman, melihat jarinya masih saja mengusap bibirnya, dia pun menggerakkan bibirnya dan berkata: "Aku..."

Selena tiba-tiba membuka mulutnya, jari William pun tidak sengaja masuk ke dalam mulutnya.

Sentuhan yang basah dan hangat itu membuat punggung William terasa kaku.

Tapi tidak lama kemudian, dia pun menarik kembali jarinya, lalu menarik tangan Selena dan berjalan ke depan wastafel.

Selena tidak tahu apa yang ingin dilakukannya, dia mengambil hairdryer, menyetel kencang angin lalu mulai mengeringkan rambutnya.

Sepanjang itu ekspresinya masih datar, sama seperti saat mandi tadi, walaupun gerakannya tidak terbilang lembut, tapi juga tidak kasar, terutama saat dia mengeringkan rambutnya, melihat ada rambut kusut, dia pun menggunakan jarinya dan merapikannya dengan sabar.

Dari cermin, Selena melihat wajah William dan merasa bingung.

Setelah rambutnya kering, William menaruh kembali hairdryernya lalu mengambil sisir dan menyisir rambut Selena hingga rapi, lalu mengangkat kepalanya dan melihatnya dari cermin: "Sudah merasa nyaman?"

Sudah merasa nya... nya... nyaman?

Kenapa perkataan ini terdengar sedikit mesra?

Tapi, tuan, kamu pikir siapa yang akan merasa nyaman saat dipaksa mandi dengan air yang sangat deras dan disiram selama dua jam? Padahal dia ingin menggunakan waktu dua jam itu untuk tidur, ini sama saja dengan menyiksa hidup orang!

Tapi omelan-omelan ini hanya bisa disimpan Selena di dalam hatinya, tiba-tiba dia seperti menyadari sesuatu dan melihat William dari cermin.

Pandangan mata William seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu...

Khawatir?

Jangan-jangan memang seperti yang dipikirkannya, karena melihatnya teraniaya, lalu takut hatinya merasa tidak enak, makanya saat pulang ke rumah dia memandikannya hingga bersih...

Kalau memang begitu, saat tadi dia mengusap jarinya berulang kali di bibirnya, apakah karena pria asing tadi hampir menciumnya?

Hati Selena menjadi kacau.

Melihat Selena terbengong dan tidak menjawabnya, William pun mengerutkan alisnya dan berkata: "Masih tidak nyaman?"

"Ti... Tidak..." Selena menggeleng.

Setelah menjawabnya, ekspresi William pun membaik.

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
6 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
5 tahun yang lalu