More Than Words - Bab 508 Aku tidak menguntit Selena (2)

Penguntit pertama melihat kearah penguntit kedua:”Perkataanmu ini benar-benar menuduh orang, aku setiap hari memperhatikanmu, kamu dari pagi sampai malam, mengubah identitas untuk mengikuti nona Xia.”

Penguntit kedua membalas penguntit pertama:”Jika bukan kamu yang mengikuti Nona Xia dengan identitas berbeda, apa aku salah mengubah identitas yang berbeda, aku takut terekspos dihadapanmu, dan memata-mataimu ?”

Penguntit pertama:”Kamu ini jelas-jelas sedang memfitnah!”

Penguntit kedua:”Kamu yang membuka mata sambil berbohong!”

“……”

Penguntit pertama dan penguntit kedua, tidak hanya bertengkar, dan semakin ribut semakin ganas, bahkan angin yang berhembus mereka saling menatap dari meja.

Polisi yang bertanggung jawab menginterogasi mereka berdua, langsung terdiam, mengangkat tangan juga membanting meja, dengan keras memperingatkan kedua orang itu:”Diam!

Akibatnya, mereka berdua tidak hanya terdiam, tetapi mengangkat tangan ke atas meja secara bersamaan, suara yang keras dari pada suara polisi.

Penguntit kedua:”Kamu pasti di utus oleh seseorang, untuk mengintai Nona Xia, aku bertemu kamu beberapa kali saat mengintai Nona Xia, menelepon untuk melaporkan situasi Nona Xia saat itu.”

Penguntit pertama:”Kamu masih mengatakanku? Kamu masih saja merekam video Nona Xia, siapa yang tahu apa yang kamu rekam?! Mungkin kamu adalah penguntit, atau si pembunuh cabul.”

Penguntit kedua:”Kamu ini penguntit macam apa, apa pembunuh cabul…..”

Penangung jawab mereka polisi itu, berturut-turut berkata”Diam”, mereka berdua bahkan tidak menghiraukan dia, memukul meja dengan telapak tangan sangat kesakitan, terus menerus diperingatkan, berdiri dan memukul meja.

Kedua penguntit itu menjadi terdiam dalam sekejap.

Polisi baru saja mengetuk di meja, “Apakah tahu dimana ini? Apakah kalian masih memiliki hokum dan peraturan? Apakah menganggap aku tidak ada? Masih bertengkar! Apakah tahu dimana ini? Apakah sudah tidak ingin keluar!”

“Ada lagi, kalian berdua masih bisa berpura-pura? Masih berpura-pura saling tidak mengenal, katakan sejujurnya, sebenarnya apa yang kalian berdua berkolusi?”

Kedua penguntit itu berbicara pada saat yang bersama:”Pak polisi, aku benar tidak mengenali dia!”

Polisi mengambil tongkat dan mengetuk dua kali di atas meja:”Apakah aku menyuruhmu berbicara? Dan Apakah aku mengizinkan kalian berbicara?”

Dua orang penguntut itu menundukkan kepalanya dan terdiam.

Polisi itu memegang tongkat, menunjuk ke penguntit pertama:”Kamu duluan berbicara.”

Pengutit pertama:”Pak polisi, kamu percaya kepadaku, aku benar-benar orang yang baik, aku tidak memiliki pemikiran berbuat jahat terhadap Nona Xia, aku mengikuti Nona Xia hanya untuk melindunginya, dan orang yang berada di samping aku ini, dia baru orang jahat, bahkan aku tidak kenal, lebih lagi tidak berencana.”

Pengutit kedua yang mengikuti itu membuka mulut, akhirnya tanpa disadari dia mengatakannya, disiagakan oleh polisi dengan tongkat, dia menutup mulutnya dengan enggan berkata.

Setelah penguntit pertama menjelaskan semua, polisi yang melihat ke pelacak kedua:”Sekarang giliran kamu berbicara.”

Penguntit kedua tidak sabar berbicara:”Pak polisi, aku adalah seorang yang pensiun dari tentara, aku menjadi pengawal orang, aku sekarang bertugas dua puluh empat jam melindungi keamanan Nona Xia, masakah orang ini, aku sampai sekarang tidak tahu apa namanya, adapun rencana yang disusun itu bahkan lebih omong kosong, tetapi menurut pengamatanku beberapa hari ini , dia jelas bukanlah orang yang baik.”