More Than Words - Bab 848 Berkencan Sambil Membawa Bayi (2)

Sudah terlanjur terlihat, bagaimanapun harus berpura-pura ramah dan menyapa.

Kemudian barulah dia tahu, gadis yang ada di samping Michael Han, adalah gadis yang berhasil dikencaninya yang sebelumnya sempat diceritakan oleh Selena Xia kepadanya, yang pernah dipertemukan dengan orang tuanya….gadis itu lumayan ceria dan ramah, memanggilnya kakak Grisellin, malah berinisiatif pula meng-add wechat-nya.

Tentu saja dia menyetujuinya, lalu barulah dia mendapati, nama gadis itu adalah: 【Gadis termanis di ibukota】.

Entah mengapa, empat kata ini anehnya membuat dia sulit menerimanya, lalu dia mengganti nama yang digunakannya 【Gadis terliar di ibukota】menjadi 【Grisel】.

Di tengah lamunan Grisellin Song, pesan dari Selena Xia kembali masuk: “Grisellin, ada satu hal, aku pikir-pikir, lebih baik aku katakan padamu….”

“Grisellin, meski ayah dari bayimu, kamu belum pernah mengungkitnya, tapi bila ayah dari bayimu ini benar-benar tidak ditakdirkan untuk bersamamu, kamu cari lagi yang lain lah….”

“Grisellin, aku takut tidak bisa terus menemanimu, kamu merawat anakmu seorang diri, aku tidak terlalu tenang, ada seseorang yang menjagamu, bagaimanapun itu lebih baik….”

Sebetulnya Grisellin Song tidak pernah terpikirkan mencari ide yang seperti ini, mungkin karena dia terus masih menyimpan harapan terhadap Michael Han, tapi kemunculan gadis itu hari ini, sungguh membuatnya dapat melihat suatu akhir dari penantian ini.

Ketika masih kecil, dia mengira penantian itu ada hasil akhirnya, setelah dewasa, dia baru tahu, ternyata tidak ada seorang pun dapat terus menanti seseorang yang lain….

Dia sesungguhnya telah menanti Michael Han sangat lama, semenjak….waktu masih kecil sekali sudah mulai menanti, namun ada sebagian orang menakdirkan dirinya menanti bagaimanapun tidak akan berhasil.

Dia terus mengira, kisahnya bersama Michael Han bakalan diawali dengan “Aku mencintaimu”, tapi sebaliknya tidak pernah terpikirkan, kisahnya bersama Michael Han malahan berakhir dengan “Selamat tinggal”.

Ya….selamat tinggal…..sekarang tidak mengucapkan selamat tinggal, mau menunggu sampai kapan? Masakan harus menunggu sampai berita pertunangannya datang, menunggu berita pernikahannya datang, menunggu berita anaknya lahir datang, barulah mengucapkan selamat tinggal lagi?

Jemari Grisellin Song bergerak ke sana ke mari di atas layar ponsel, berulang-ulang beberapa saat, dia sepertinya telah menetapkan hati, mengangkat tangannya dan mengetik di atas layar: “Memang kita layak menjadi adik kakak, aku juga berencana seperti itu, aku pikir setelah melahirkan bayi ini, setelah lewat 40 hari, aku akan berkencan sambil membawa bayi ini!”

Selena Xia: “Hahahaha, berkencan sambil membawa bayi!Hebat….hebat…Grisellin, sekarang juga aku akan mulai membantumu baik-baik memperhatikan, walaupun sudah punya anak, tetap harus mencari seorang pria yang baik juga! Kalau tidak, bagaimana dengan AllureLove?”

Grisellin Song: “Tolong hentikan gagasan perjodohanmu yang tidak tepat ini!”

Grisellin Song sungguh khawatir Selena Xia akan mempersatukannya dengan Jack He, buru-buru dia mengalihkan pembicaraan: “Sudahlah, Selena, jangan selalu membicarakan soal diriku, bagaimana dengan dirimu? Bukankah kamu bilang mau pergi ke Inggris? Mengapa tiba-tiba tidak pergi?”

…..

Detik sebelumnya Selena Xia sang mak comblang yang masih berpikir ingin menjadikan Jack He dan Grisellin Song sebagai sepasang kekasih, detik sesudahnya setelah melihat pesan dari Grisellin Song, dia langsung tertegun terdiam.

Dia menggigit bibirnya, menceritakan kondisi William Han kepada Grisellin Song.

Grisellin Song kali ini membalas dengan pesan suara, nada bicaranya sangat terkejut: “Selena, apakah pria tidak tahu malu itu mengenalimu? Kalau tidak untuk apa dia mati-matian menyelamatakanmu?!”

Selena Xia dengan jujur berkata: “Aku tidak tahu…”

Tanpa menunggu balasan dari Grisellin Song, Selena Xia mengirimkan lagi pesan suara: “Tapi…Grisellin, aku, sekarang aku sedikit goyah, aku, malam ini aku bukan hanya sekali dalam pikiranku ingin memberitahunya, aku sudah menjadi sosok yang dipikirkan oleh seseorang…”