More Than Words - Bab 350 Lansung Beraksi (2)

Dua belas menit telah berlalu sejak dia menutup telepon William Han, masih harus delapan belas menit sampai William Han tiba......

Dia seorang perempuan sangat tidak mungkin bisa menghadapi dua pria, tetapi meskipun tidak mungkin, dia harus bisa mempertahankan dirinya selama delapan belas menit......

Setelah berpikir, Selena Xia mengambil sepatu dengan hak tinggi, masing-masing tangannya memegang satu sepatu, menahan nafas, dan bersembunyi dibalik dinding balkon.

Dia berdiri dengan teguh dalam beberapa detik, kemudian terdengar suara yang keras, pintu kamar pun terbuka.

Hati Selena Xia, berdetak sangat kencang, dia memegang erat sepatu hak tingginya, berusaha untuk menenangkan hatinya, dan memperhatikan dua orang yang telah masuk kedalam kamarnya.

“Tidak ada orang dikasur......ruang ganti juga tidak ada......”

“Dalam kamar mandi juga tidak ada, dan lemari pun tidak ada......”

Bersamaan dengan suara kedua orang tersebut, muncul suara bising membuka lemari dari kamar.

“Aneh? Dimana dia bersembunyi ?”

“Apakah kamu sudah memeriksa balkon ?”

Dengan cepat, ada suara langkah kaki menuju ke balkon, selangkah demi selangkah, dan semakin mendekati tempat Selena Xia bersembunyi.

Nafas Selena Xia yang tegang pun berhenti, dan tngannya yang memegang erat sepatu hak tinggi pun mengeluarkan keringat, dia terus memeriksa pintu masuk kebalkon dengan tegang, dan bersiap-siap, jika dia datang, Selena Xia akan memukul wajah pria tersebut dengan sepatu hak tingginya.

Langkah kaki pria tersebut semakin mendekat, Selena Xia mengangkat tangannya, tetapi saat dia berpikir pria tersebut akan masuk kebalok, tiba-tiba ada suara bel dari bawah.

Suara didalam kamar tiba-tiba menghilang.

Suara bel tidak berhenti, masih terus berdering, dan suaranya sangat keras.

“Tengah malam seperti ini, siapa yang masih datang? Apakah dia diam-diam telah mencari orang ?” yang berbicara adalah pria yang berjalan kearah balkon, suaranya sangat dekat, dan membuat Selena Xia takut hingga tidak tahan untuk menelan ludah.

“Tidak tahu, aku akan kebawah memeriksanya, kamu tetap disini dan terus mencarinya, jika suda ketemu, ingat untuk cepat melakukan tugas kita......”

Setelah berbicara, orang tersebut berjalan, dan suara langkah kakinya menghilang dari pintu kamar, pria yang tetap berada disana, mendorong pintu balkon......

…

Suara bel belum berhenti, masih terus berdering.

Orang yang berjalan kebawah, berambut pendek, kulitnya gelap, dia berjalan menuju kearah pintu, dan memeriksa cctv, dan melihat bahwa ada seorang pria yang mengantarkan makanan.

Ternyata wanita tersebut, tengah malam seperti ini memesan makanan ?

Pria berambut pendek tersebut tanpa berpikir panjang, membuka pintu, dengan suara yang berbicara : “Berikan kepadaku makanannya .”

Pengantar makanan tersebut dengan perlahan mengeluarkan makanannya dari kotak barangnya, dan bertanya : “Apakah benar ini rumah Nona Xia ?”

Pria berambut pendek tersebut dengan tidak sabar menjawab, “Benar .”

“

“Apakah anda bisa meminta Nona Xia untuk memberikan kode verifikasinya ?”

“Kode verifikasi apa ? Mengantarkan makanan saja merepotkan, apakah makanan ini ingin kamu berikan, kalau tidak pergi saja !” Pria berambut pendek tersebut sudah kehilangan kesabaran, kata-kata yang diucapkan, sangat kasar. Pengantar makanan yang memakai topi tersebut, tidak dapat melihat jelas wajahnya, tetapi sangat bisa dirasakan sikap dingin dari sudut bibirnya, tetapi saaat dia berbicara, suaranya sangat tenang : “Kami memiliki proses seperti ini, jika memesan makanan saat malam hari harus memberikan kode verifikasi, jika anda tidak memberikan kode verifikasi......”

Pria berambut pendek tersebut tidak sabar lagi, dia mengabaikannya, lansung mengulurkan tangannya dan menutup pintu, saat pintu sudah tertutup setengah, tiba-tiba dari lantai atas muncul suara jeritan wanita.