More Than Words - Bab 905 Kamu Pantas (2)

Sudah satu kali dia kehilangan Selena, dan kehadirannya kembali adalah wujud kasihan dari Sang Pencipta, dia tidak boleh membiarkan diri kehilangan untuk kedua kalinya….

Maka dari itu, meski Selena enggan mengungkap identitas diri, dia tetap bisa menerima dengan hati lapang, bahkan bersedia menemaninya bersandiwara.

Asalkan Selena bisa menetap di tempat yang terlihat olehnya, apapun yang dia lakukan, William bersedia mendukung sepenuh hati.

…

Grisellin tenggelam cukup lama dalam kegelapan, setelah dia membuka mata, seluruh isi otak terasa hampa, melihat lingkungan asing di sekeliling dengan sangat heran.

“Nona, Anda sudah sadar?” Terdengar sebuah suara yang amat lembut dari samping.

Grisellin terdiam cukup lama, barulah menyadari ada orang yang sedang berbicara padanya, segera menoleh melihat ke arah suara berasal.

Dia adalah seorang perawat muda berpakaian putih, memajang senyuman manis pada wajah. Saat bertatapan dengan Grisellin, perawat itu pun berkata: “Nona, Anda sudah tidur selama 3 hari, selama 3 hari ini adalah seorang gadis yang datang menjengukmu setiap hari, dan setiap kali datang pasti menetap sangat lama. Hari ini dia pergi lebih awal dari biasanya, katanya terburu-buru harus mengangkat telepon, sepertinya ada urusan penting….”

Perawat itu terus berbicara dengan nada yang lincah. Setelah cukup lama berlalu, barulah Grisellin tersadar: “Hm…”

Grisellin hampir saja mengucapkan nama ‘Cherly’, tetapi kata itu baru saja sampai di ujung bibir, dia segera mengubahnya: “……Selena ya?”

“Sepertinya iya, aku juga tidak tahu jelas, aku hanya tau dia bermarga Xia….” Perawat muda itu kembali mengukurkan suhu badan Grisellin, tidak lupa memeriksa tekanan darahnya. Melihat Grisellin tidak mengatakan apapun, dia pun melanjutkan: “Nona, nyawa Anda sungguh besar, tahukah Anda, hari itu kamu sudah berada pada ambang pintu kematian, lebih tepatnya lagi setengah kakimu sudah melangkah ke dalam, dokter kamilah yang merebutmu kembali dari tangan Raja Neraka…. Hanya saja, selain dokter kami, ada seseorang yang sudah berusaha sangat keras, dia bahkan rela mengorbankan nyawa sendiri demi kamu dengan mendonorkan darah sebanyak 1200cc, itu adalah batas tertinggi donor darah…. Nona, Anda pasti tahu siapa orang yang aku maksud!”

Perawat berkata sambil mengedipkan mata pada Grisellin: “Nona, tidak perlu sembunyi-sembunyi, aku sungguh iri padamu, kamu memiliki suami yang rela memberikan nyawanya padamu, aku juga berharap bisa memiliki suami sebaik dia…..”

Grisellin yang sudah pingsan selama 3 hari 3 malam itu sedikit kesulitan menjalankan fungsi otaknya, kini perawat itu malah mengucapkan kata-kata yang semakin membuat bingung: “Suami?”

“Benar, suami Anda-lah yang sudah mendonorkan darah sebanyak 1200cc, setelah itu, badannya langsung drop…”

Suami? Perawat ini tidak salah? Sejak kapan dia memiliki suami?

Di tengah kebingungan Grisellin, perawat itu menambahkan: “Oh ya, Nona, suami Anda berkata ada urusan di kantor, harus pergi dulu, nanti malam baru datang melihat Anda.

Selesai berkata, perawat itu teringat sebuah hal yang amat penting, berkata lagi: “Lihat aku, terus-terusan basa basi dengan Anda, hingga bisa-bisanya melupakan topik utama. Buah hati Anda sangat sehat, sedang dalam perawatan khusus di ruang bayi, aku akan memanggil orang menggendongnya kemari sekarang….”

Buah hati….dalam seketika seluruh konsentarsi Grisellin tertuju pada kata itu.

Dia meraba perut secara refleks, baru terasa perih pada kulit perut yang dibaluti kain kasa tebal itu, perutnya terlihat jelas mengecil banyak.