More Than Words - Bab 327 Angsa Putih Nomor Satu di Ibukota (1)

“Baiklah, maaf, aku bercanda, tapi kalau begitu, selanjutnya aku tidak bisa memandangi Ketty lagi!”

“Salah siapa?”

“Haha, salahku salahku, omong-omong, kucingmu jantan atau betina, cepat jadikan pasangan dengan Cathy ……”

“Em ……” Baru Selena memperhatikan jenis kelamin kucing kecil di pelukannya, lalu menjawab: “…… Maaf, membuatmu kecewa, Ketty kecilku adalah betina.”

“Kalau begitu suruh mereka lesbian ……”

Begitulah, keduanya membicarakan tentang dua ekor kucing, barulah menutup telepon.

Selena pergi ke dapur mengambil semangkuk bubur, duduk di depan meja makan, baru saja mau menyantapnya, lagi-lagi layar ponselnya menyala, Grisellin mengirimkannya pesan: “Selena, kau tidak hanya memiliki cinta, kamu masih punya aku, tidak peduli kapan pun, kamu tidak akan sendirian. William, jika suatu hari nanti ia mematahkan sayapku, aku akan menghancurkan kerajaannya, hanya jika ada aku, tidak ada orang yang bisa menyakitimu.”

…

Hari Senin malam, adalah hari untuk pergi ke rumah tua untuk makan bersama.

Sebulan terakhir ini, satu kali karena Selena opname, satu kali karena bertengkar dengan William maka tidak pergi ke rumah tua itu, jadi minggu ini, belum sampai pukul lima, Selena sudah meninggalkan perusahaan, pergi menuju rumah tua.

Tapi ketika sedang di perjalanan menuju rumah tua, Selena menyuruh supir taksi berbelok ke rumah pemberian William itu, membawa Ketty.

Ketika tiba di rumah tua, pukul setengah lima, tidak kebetulan, Bibi pergi menemani Nenek pergi ke supermarket di sekitar.

Tapi yang membuat Selena terkejut adalah, asisten rumah tangga di rumah tua, selain Ibu Zhang, semuanya telah berganti orang.

Baru saja berganti sendal, Selena yang duduk di sofa, bermain dengan Ketty, sampai ketika Ibu Zhang mengantarkan buah dan teh, baru ia bertanya penasaran: “Asisten rumah tangga di sini, mengapa semuanya berubah?”

Ibu Zhang tersenyum dan memberikan the pada Selena, berdasarkan kesukaannya, menambahkan segelas susu, lalu barulah menjawab dengan suara rendah: “Ini adalah keinginan nyonya, mengatakan asisten rumah tangga sebelumnya sudah berada di sini terlalu lama, sudah belajar menjadi malas, jadi memecat semuanya, menggantinya dengan yang baru.”

Selena mengangguk, mengucapkan “Oh” tangannya mengelus Ketty.

Lewat beberapa saat, barulah ia berbicara: “Apakah terjadi sesuatu?”

Ibu Zhang menggelengkan kepalanya: “Tidak ada, hanya saja hari itu Nyonya tidak terlalu sehat, perasaannya tidak begitu baik, setelah bangun, ia menyadari tidak ada yang menyiapkannya teh sore, ia marah besar, meminta semua asisten rumah tangga di pecat.”

Selena mengucapkan “Oh oh,” mempercayainya.

Melihat tidak ada lagi yang ingin ditanyakan Selena, Ibu Zhang berkata, “Nyonya muda, panggil aku jika membutuhkan sesuatu,” ia pun pergi ke dapur menyiapkan makan malam.

Selena sendirian duduk sebentar di ruang keluarga, melihat Nenek dan Bibi masih tidak pulang, ia yang bosan, menggendong Ketty dan berdiri berjalan menuju taman ingin berjalan-jalan.

Ketika tiba di taman belakang, tiba-tiba Ketty terlepas dari pelukannya, langsung tidak terlihat bayangannya.

Sembari meneriakan nama Ketty, Selena sembari mencari ke arah Ketty kabur, akhirnya tanpa terasa ia tiba di hadapan sebuah villa di belakang rumah tua.

Dibatasi pagar, ia bisa melihat Ketty yang duduk di atas meja batu di villa.

Selena berteriak “Apakah ada orang?”, tidak ada yang menjawab, ia pun berjalan memasuki halaman, menggendong Ketty, baru saja ia berbalik bersiap untuk pergi, pintu villa di belakangnya tiba-tiba terbuka.