More Than Words - Bab 859 Peluk aku, kamu peluklah aku (1)

Pantas saja ekspresinya kelihatan kurang baik, ternyata demam?

Lalu Selena menekan alarm panggilan di kepala ranjang.

Segera datang seorang perawat dan mengecek suhu tubuh William, sekalian mengukur tekanan darah dan melakukan pemeriksaan lainnya, setelah memastikan William tidak ada masalah, lalu memberikan beberapa butir obat penurun panas pada Selena.

Setelah menerima obat tersebut, Selena segera menuang segelas air hangat, dan ketika ingin bersiap menyuapi William minum obat, tiba-tiba dia menyapu pandangannya pada noda darah di dadanya, kemudian memanggil kembali perawat yang sudah berjalan keluar hampir mancapai pintu : “Oh ya, apa ada salep untuk menghentikan gatal?”

“Ada, ada.” Perawat dengan cepat berlari keluar juga dengan cepat kembali, dan memberikan sebotol salep pada Selena.

Selena sudah memberi William minum obat penurun panas, dengan ramah dan lembut mengucapkan terima kasih pada perawat, lalu menerima salep dari perawat.

Perawat tidak mengerti Selena memerlukan obst salep untuk apa, dengan perhatian bertanya : “Nona Xia, perlu bantuanku?”

“Tidak perlu tidak perlu……” Selena mendengar suara perawat, segera sadar dan menghentikan gerakannya yang membuka kancing baju William, lalu tanpa bersuara dia menarik dan merapikan baju William, menutupi dada yang tidak sengaja terlihat saat dia membuka kancing tersebut.

Setelah menolak dengan halus niat baik dari perawat, Selena yang masih melihat perawat tersebut berdiri di samping dan belum pergi, mulai membuka suara lagi : “Sudah tengah malam, kamu lembur juga lumayan capek, pergilah istirahat, aku sendiri di sini sudah cukup.”

“Baiklah, nona Xia. Jika ada masalah, anda bisa memanggilku kapan pun.” Selesai bicara, perawat tersenyum pada Selena, dan berlalu pergi.

Selena sambil menutup baju William, dengan mata mengantar kepergian perawat dan saat benar-benar sudah menghilang di balik pintu kamar, baru mulai kembali menggerakkan jarinya dan melepaskan baju William.

Tidak dibuka tidak akan tahu, sekali dibuka Selena baru menyadari, William menggaruk tubuhnya hingga sobek kulitnya, bagian yang ada korengnya semua ada noda darah, bahkan ada beberapa bagian yang sudah bengkak.

Selena tidak tega melihatnya, dia mengatup erat bibirnya, mengambil bola kapas, dicelupkan dengan alkohol lalu membersihkan noda darah di badan William, setelah itu dengan jari kecilnya dia mengeruk salep dan sedikit demi sedikit mengoleskannya pada kulit William.

Menunggu obat salep itu sudah menyerap, Selena mengancingkan kembali bajunya, kemudian perlahan menutupi badannya dengan selimut.

Tangan Selena penuh dengan aroma obat, di kukunya masih tertinggal salep yang tidak sedikit, selesai memberikan obat, tadinya dia ingin pergi mencuci tangan, akhirnya dirinya masih belum berdiri, pergelangan tangannya ditangkap erat oleh William.

Pegangannya sangat kuat, karena lagi demam telapak tangannya panas sekali.

Selena meronta sebentar, malah membuat tenaganya semakin kuat, dan menyebabkan tulang tangan Selena samar-samar terasa sakit.

Dia mengernyitkan dahi, baru berpikir ingin meronta lagi, dia mendengar suara igauan dari pria yang tidur tidak tenang dengan mata terpejam ini, dan menggumam : “Selena……”

Selena seperti ditotok titik tubuhnya, tiba-tiba diam tidak bisa bergerak.

“Selena……Selena……” sepertinya dia masuk dalam dunia mimpi, selalu menyebut namanya tanpa henti, sambil menyebut mendadak lengannya dengan sekuat tenaga langsung menarik dirinya hingga jatuh di tubuh William.

Teringat dengan luka di tubuhnya, Selena segera sadar dan ingin beranjak bangun, hanya saja dia belum bergerak, suara William dengan hawa panas mengusap samping telinganya : “Selena, peluk aku, kamu peluklah aku……”

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu