More Than Words - Bab 371 Mantan Pacarku

Melihat ini, Fenny tidak lagi mengganggu Hervina, hanya saja ketika dirinya bangkit berdiri, dia tidak sengaja melihat layar ponsel Hervina dan melihat sosok yang familiar……

Feny menggerakkan alisnya, dan hanya bisa menatapnya.

Dia sangat asing dengan gambar di dalamnya, tidak tahu dimana itu, tetapi pria pesan-antar di dalam video tersebut, walaupun hanya nampak bayangan belakangnya saja, tapi dia merasa sangat mengenalnya, seperti pernah bertemu di suatu tempat…… tidak, lebih tepatnya adalah orang yang ada disampingnya.

“Orang ini, sepertinya aku mengenalnya……” gumam Fenny, kemudian tepat pada saat pria pesan-antar itu menoleh, meskipun dia hanya menunjukkan dagunya di kamera, Fenny tetap bisa mengenalinya: "…… apakah dia? "

Hervina yang mendengar ucapan Fenny, langsung menengadah menatapnya: “Kamu mengenalnya?”

Fenny mengangguk, dan melihat videonya lagi, kemudian dia mengangguk kembali dengan keyakinan penuh: “Ya, Hervina. Aku mengenalnya。”

“Wajahnya saja tidak kelihatan, bagaimana kamu bisa mengenalinya?” Hervina mengerutkan keningnya, dengan jelas meragukan ucapan Fenny.

“Walaupun dia berubah menjadi abu juga aku bisa mengenalinya, namanya Jack He, berumur 29 tahun, dia adalah mantan pacarku, kami baru putus belum sampai dua bulan……”

Mendengar hal ini, Hervina menyerahkan ponsel ke hadapan Fenny: “Coba kamu perhatikan sekali lagi, yakin kamu tidak salah lihat?”

Tatapan Fenny tidak pindah dari video tersebut dan melihatnya sekali lagi, pada saat pria itu memiringkan wajahnya, Fenny menekan tombol pause, tiga detik kemudian, dia berkata dengan tegas: “Nona Hervina, aku tidak salah lihat, dia benar-benar mantan pacarku, Jack He.”

Seiring dengan ucapan Fenny, asisten Hervina juga wanita yang menuntun Fenny memasuki café tadi, tiba-tiba berjalan ke samping Hervina dan berkata: “Nona, orang baru departemen desain Perusahaan Besar Han sudah di tentukan.”

“Sudah ditentukan?” mata Hervina menunjukkan ketidaksenangan: “Kita belum mewawancarainya dan sudah ditentukan?”

“Benar, aku sudah mengirimkan informasi orang itu kepadamu.” Selesai berbicara, asisten tersebut diam, kemudian kembali melanjutkan: “Sepertinya orang ini dipilih sendiri oleh direktur departemen desain , departemen personalia menyerahkannya kepada Presiden Han, yang menyetujuinya tanpa komentar."

Hervina meletakkan gelas kopi ke meja dengan emosi, lalu mengambil ponselnya dari tangan Fenny, dia melihat data yang dikirimkan oleh asistennya, hanya dengan melihatnya sekilas, alisnya berubah tajam: “Namanya Jack He?”

“Apa?” Fenny menyuarakan kebingungannya.

Hervina membaca cepat data tersebut dan melemparkan ponselnya kepada Fenny: “Jack He ini, apa dia adalah Jack He yang kamu maksud?

Hanya dengan melihat sepintas, Fenny langsung berkata: “Ya, ini adalah Jack He yang aku bilang.”

Hervina berkata dengan suara dingin: “Rumah tadi adalah milik Selena Xia, malam itu seseorang menyelinap masuk ke dalam rumah Selena Xia, jika orang bernama Jack He ini tidak muncul, Selena Xia takut akan hancur, dan sekarang dia memasukkan Jack He kedalam Perusahaan Besar Han menjadi bawahannya……”

Mendengar penjelasan Hervina, Fenny tiba-tiba berkata: “Aku tahu bagaimana membantumu benar-benar menghancurkan Selena Xia dari Perusahaan Besar Han.”

Hervina menengadah menatap Fenny.

Fenny meraih ponsel dari sakunya dan memutar sebuah video, “Ini adalah Selena Xia yang berpelukan dengan Jack He di depan pintu MIX saat itu.”