More Than Words - Bab 493 Ketika wanita berkata tidak mau, maka dia mau (1)

"Kedua, setelah aku membuat secangkir kopi dan kembali, aku harap kamu sudah pergi. Jika kamu tidak pergi, jangan salahkan aku, di depan seluruh staf Perusahaan Besar Han, meminta keamanan untuk menarikmu.”

Setelah selesai berbicara, Selena Xia tidak melihat Hervina lagi, mengambil cangkirnya dan meninggalkan kantor.

Hervina yang ditinggalkan, menggertakkan giginya dan menatap marah pada Selena Xia yang pergi, dan melemparkan tas ke lantai.

Wanita ini, dimana dia lebih kuat darinya, kualifikasi darimana untuk bisa begitu cemerlang di depannya.

Semakin memikirkannya, semakin Hervina merasa marah, tetapi dia gengsi, dan dia takut Selena Xia benar-benar melakukan yang dia ucapkan, meminta penjaga keamanan menariknya keluar, dadanya bergejolak untuk sementara waktu, dan akhirnya membungkuk untuk mengambil tasnya dan pergi.

Naik lift, terus ke bawah, Hervina baru saja muncul di tempat parkir bawah tanah, dan langsung melihat Freddy bergegas ke lift.

Ketika Freddy melihatnya, kegelisahannya segera menjadi tenang: "Hervina, kamu pergi kemana, aku mencarimu daritadi, tidak ketemu-ketemu."

“Aku tidak pergi kemana-mana.” Karena tadi marah karena Selena Xia, jawaban Hervina pada Freddy, ada sedikit nada marah.

"Kamu kenapa, mengapa marah seperti ini?"

Hervina tidak menjawab.

Freddy mengira dia seperti ini karena dia diabaikan oleh William Han di ruang konferensi. Setelah masuk ke dalam mobil, dia membuka sebotol air dan menyerahkannya kepada Hervina: “Sudahlah, minum air, jangan selalu marah-marah. Ada begitu banyak pria di dunia ini, banyak juga pria baik. Mengapa kamu harus menginginkan William Han? "

“Aku bukan hanya menginginkan dia, aku ingin membuatnya harus menjadi mainanku.” Setelah menerima air, dia memejamkan mata, dan setelah menuangkan setengah botol air dingin ke mulutnya, suasana hatinya sedikit membaik. Freddy berkata lagi: "Ayah, tidak peduli apa, aku harus memenangkan pelacur brengsek itu di Perkumpulan Banyan Tree. Tidak peduli berapa banyak uang atau tenaga yang aku habiskan, aku akan memenangkannya. Selama aku memikirkan bagaimana agar aku tidak satu panggung dengannya, aku merasa tidak nyaman. "

Freddy melihat Hervina berbicara, dan emosinya gelisah lagi. Dia bergegas menenangkannya: "Hervina, jangan panik, ayah sangat panik mencarimu, itu karena ingin mengatakan satu hal padamu, kamu tenang saja, ayah tidak akan membiarkanmu dikalahkan olehnya, tadi situasi di ruang rapat, ayah dan Q sudah berbicara melalui telepon, kami dengan suara bulat memutuskan untuk menggunakan David. "

"David."

"Ya, dia adalah orang departemen desain. Dulu aku sangat ingin merekomendasikan dia untuk menjadi direktur departemen desain. Tapi aku tidak menyangka dia didahului oleh wanita itu. Aku membesar-besarkannya di depan banyak pemegang saham dan ingin menekan William Han. Membiarkan dia mencabut posisi direktur departemen desain wanita, tetapi gagal, ternyata sekarang dia benar-benar ingin datang untuk rebutan posisi desainer nomor satu denganmu, tidak peduli apakah itu aku, atau Q, tidak akan membiarkannya mendapatkan keinginannya dengan mudah, jadi Hervina, hal terpenting bagimu saat ini adalah memastikan bahwa karyamu dirancang dengan baik, dan berusaha untuk bersinar di Perkumpulan Banyan Tree. Pada saat itu, tidak hanya posisi desainer nomor satu Perusahaan Besar Han milikmu, tetapi kejelekanmu pada saat Welcoming Party mix juga akan tertutupi. "

Mendengar analisis Freddy, ekspresi di wajahnya berangsur-angsur tenang. Dia membayangkan dalam benaknya, desain karyanya bersinar terang di Perkumpulan Banyak Tree, dan senyum arogan muncul di bibirnya: "Tenang saja, Ayah, aku tidak akan membiarkan diriku kalah lagi kali ini."