More Than Words - Bab 110 Rezeki Besar di Tahun Babi (2)

Setelah berpikir demikian, Fenny mengambil gelas yang penuh dengan bir, kemudian berpura-pura tak sengaja menumpahkan bir pada Selena.

Sebelum Selena sempat bereaksi, Fenny berseru dengan kaget, bagaikan tak tahu harus bagaimana, "Selena, maaf, aku tidak sengaja, maaf, Selena..."

Sambil berkata demikian, dengan mata berkaca-kaca bagaikan melakukan kesalahan besar, Fenny berkata, "Selena, jangan marah, aku tidak memegang gelasnya dengan erat, ini semua salahku..."

"Tidak..." Kata Selena, ia memang merasa ini bukan masalah besar, ia tersenyum dengan ekspresi wajah tak peduli.

Hanya saja, baru saja ia berkata demikian, Grisellin mengambil tisu dari tasnya, sambil mengelap pakaian Selena ia berkata, "Fenny, untuk apa kamu menangis, kalaupun ini perlu ditangisi, seharusnya Selena yang menangis bukan?"

"Lagipula, ini apanya yang masalah besar, tumpah ya tumpah, ambil tisu dan bantu Selena mengelapnya kan beres, apa gunanya kamu menangis?"

Kepribadian Grisellin itu, Selena sangat paham.

Saat masih kecil, menonton film apapun yang ada orang tua yang sakit, ia selalu berkata penderitaan mereka hanya sandiwara yang tak menarik, tetapi ia sendiri diam-diam menyeka air mata.

Saat melewati jembatan penyebrangan, melihat orang sedang mengemis, di mulutnya ia berkata orang-orang itu punya tangan dan kaki, masa tidak bisa cari kerja, tetapi orang yang mengeluarkan uang setiap kali melihat orang tua, sakit, cacat, atau lemah, selalu adalah dia.

Grisellin tidak banyak berpikir, ia selalu ceplas-ceplos, kata-katanya keras bagaikan ada pisau di baliknya, tetapi hatinya lebih lembut daripada siapapun juga.

Jadi biasanya, sebanyak apapun kata-kata yang diucapkannya, Selena tak akan memasukkannya ke dalam hati, tapi walaupun begitu, bukan berarti orang lain tidak akan memasukkannya ke dalam hati juga.

Selena mengakui, kata-kata Grisellin memang sangat masuk akal, tetapi melihat raut wajah Fenny pucat mendengarnya, demi menghindari konflik, ia diam-diam menarik Grisellin, memberinya isyarat agar ia tak melanjutkan kata-katanya.

Awalnya Grisellin masih mau mengatakan beberapa kalimat, tetapi melihat gerakan Selena, ia pun menurut dan menutup mulutnya.

Selena menoleh pada Fenny dan berkata, "Tidak apa-apa, toh ini cuma sehelai baju."

"Betul, toh Selena jarang memakai baju yang sama dua kali..." Gumam Grisellin.

Sebelu Grisellin selesai bicara, Selena diam-diam mencubitnya, memberinya isyarat untuk merapatkan bibirnya sebisa mungkin.

Setelah Grisellin tak bersuara lagi, Selena menatap Fenny, dan melanjutkan perkataannya dengan lembut, "Sudahlah, ini juga bukan masalah besar, yang sudah berlalu biarlah berlalu, cepat hapus air matamu, jangan sampai ada yang lihat, nanti orang kira terjadi sesuatu di antara kita!"

Grisellin menatap erat noda di pakaian Selena, dengan tidak senang ia menggumam, "Seharusnya kamu yang menghibur Selena, sekarang malah Selena yang menghiburmu..."

Untung suaranya cukup pelan, Selena meremas tangannya dengan sedikit kuat, kemudian berkata, "Dan juga, Fenny, kata-kata Grisellin memang kasar, namun hatinya lembut, ia tidak ada maksud apa-apa, jangan dimasukkan dalam hati."

Fenny segera mengangguk, dengan tampang seperti telah mendapatkan pelajaran, ia berkata, "Tak akan kumasukkan dalam hati, aku tahu Grisellin baik."

Grisellin merona mendengarnya, seketika kemarahannya menghilang, tetapi ia malah berkata dengan sombong, "Kenapa kalian melibatkan aku?!"

Selena tertawa, kemudian ia menunduk melihar pakaiannya.

Hari ini ia mengenakan pakaian dari sutra putih yang tipis, ditumpahi bir seperti ini membuatnya tembus pandang.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu