More Than Words - Bab 322 Melampiaskannya sendiri (2)

Asisten pribadi Zhang hampir menangis di tempat karena kejadian barusan* : "....."

Pelaku diujung telepon tidak mengetahui apa yang terjadi barusan, tidak menunggu Asisten pribadi Zhang menjawab dan seperti malas untuk melanjutkan pembicaraan, ia berkata "ku tutup teleponnya", dan langsung menutupnya tanpa rasa bersalah.

Asisten pribadi Zhang melempar ponselnya dan bergegas mengirim pesan kepada gadis itu untuk menjelaskan.

Pesan tidak dapat terkirim karena kontaknya telah di block, ia mencoba untuk mengirimkan permintaan pertemanan lagi, alhasil permintaan yang ia kirim seperti melempar batu di lautan keheningan.

Di dalam hati Asisten pribadi Zhang seperti menangis tersedu-sedu, ini adalah ke 58 kali kencan butanya, dan ke 58 kalinya gagal!

...

Selena Xia tidur sampai jam 10 pagi hari berikutnya.

Hangover menyebabkan sakit kepala hebat, dia memijat kepalanya dan berbalik berkali-kali di tempat tidur, ia baru sadar bahwa sekelilingnya adalah... apartemen William Han?

Kemudian dia duduk dan melihat sekeliling.

Tidak ada perbedaan di ruangan tempat waktu dia tinggal dulu itu, barang-barang yang digunakannya masih ada, bahkan perlengkapan kosmetiknya pun letaknya masih sama seperti saat dia pergi.

Menjelaskan bahwa tidak ada orang lain yang menempati tempat ini saat ia pergi... tapi seprei dan selimut telah diganti, dan karpet di pintu kamar mandi telah dicuci, sepertinya ada tukang bersih apartemen yang membersihkannya secara rutin.

Tapi, bagaimana dia bisa tidur di apartemen William Han?

Selena Xia menekan pelipisnya yang sakit, lalu segera bangun dari tempat tidur untuk mencuci muka dan menggosok gigi, kemudian ia menemukan sebuah catatan di cermin kamar mandi : "ada bubur di dalam panci, dan ada sup arak di dalam cangkir termos di meja makan."

Melihat tulisan tangannya, Selena Xia tahu itu tulisan William Han.

Jadi, tadi malam, dia tidak tidur di sini sendirian, ada William Han?

Mengikuti jalan pikirannya, ia tidak sadarkan diri, sambil memencet pasta gigi, saat ia mulai memasukkan sikat gigi kedalam mulutnya, ia memandang ke cermin didedannya, ia melihat di sekujur tubuhnya penuh dengan warna biru hijau bekas ciuman.

Tangan Selena Xia bergetar, ia hampir menjatuhkan sikat giginya ke wastafel.

Ketika dia mencoba untuk tetap tenang dan menyikat giginya, dia mendekati cermin dan mengamati bekas tanda di tubuhnya... bisa dikatakan, semalam dia melakukan sesuatu dengannya sangat intens?

Wajah Selena Xia tiba-tiba memerah, menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun, ia terus melanjutkan menyikat gigi, dan tiba-tiba ia tersontak.

Semalam ia melihat Hervina dengan terhuyung-huyung dan jatuh ke pelukannya, ia memeluk lehernya, tapi dia tidak mendorongnya pergi, Selena Xia malah membiarkan sopirnya pergi....Intinya dia tidak pulang, tetapi malah pergi ke bar terdekat, lalu dia minum sangat banyak, dan kemudian ia menarik seorang lelaki yang terlihat seperti William Han tetapi lebih muda sedikit dan bertanya : "Cowok, aku melihat wajahmu yang sangat tampan ini sangat cocok untukku rawat!"

Lalu ia tidak berbicara lagi dan langsung menarik baju orang itu... Untungnya, William Han tiba-tiba muncul dan menyeretnya pergi, namun ketika dia meninggalkan bar, ia sepertinya berkata kepada seorang pria yang sedikit mirip dengan William Han: "cowok, apa kamu panas? mau aku bantu membukakan pakaianmu?"

Selena Xia mengingat semua hal yang terjadi semalam, melintas dengan jelas di ingatannya.

"Cowok, berapa harga yang kamu minta untuk semalam?", "Murah itu tidak baik", "omong kosong, jelas-jelas kamu milikku!"

Selena Xia menarik nafasnya dan tiba-tiba rasanya ingin mati.

Tidak hanya itu, dia juga membuka pakaiannya di depan Asisten pribadi Zhang di dalam mobil.