More Than Words - Bab 358 Akhirnya kamu datang (2)

“Tahukah kamu, aku benar-benar takut kamu tidak sempat tiba….”

“Pria itu masih menarik rambutku, sangat sakit…”

“……”

William Han tidak menyela Selena Xia, dengan serius mendengarkan pikirannya, sampai dia lelah berbicara, tidak berbicara lagi, dia baru membuka mulut: “Tidak akan.”

Selena Xia mendongakkan kepala, menatapnya sekilas dengan bingung.

“Aku tidak akan tidak tiba…” kata William Han lagi, suaranya lembut dan pelan, tetapi ada ketegasan di dalam nadanya: “Aku selamanya akan pernah bisa mengejar kemari.”

Seperti, aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian seperti ini selamanya, tidak peduli dimanapun aku berada, sedang melakukan apa, selama kamu membutuhkan, aku akan menyingkirkan semua pekerjaanku, dan bergegas ke sisimu.

Kelihatan keterkejutan di mata Selena Xia, kemudian muncul perasaan tidak nyaman, dia mengerutkan bibir, terdiam sesaat, bertanya dengan berbisik: “Selamanya?”

“Benar, selamanya.” William Han menjawab dengan tegas, cepat dan tanpa ragu-ragu.

Selena Xia tidak berbicara, bersandar dipelukan William Han.

Berharap perkataannya telah menghiburnya, mungkin karena dia menangis sebentar, semua ketakutan dan kesedihan di hati telah keluar melalui tangisan, lalu dia bersandar di dada William Han, tidak berapa lama sudah tertidur.

…

Hari kedua, jam tujuh pagi, memakai celemek Hello Kitty, William Han yang berdiri di dapur memasak bubur, menerima telepon dari Asisten Pribadi Zhang.

Di satu sisi sedang mengecilkan kompor api, di sisi lain mengangkat ponsel ke telinga.

“Direktur Han, masalah yang kamu menyuruhku untuk diselidik, aku telah menyelidikinya, orang ini adalah seorang pengangguran, biasanya bermain game, paling suka berjudi, ada seseoang mengeluarkan banyak uang untuk menyewa mereka untuk menyelinap masuk ke villa nyonya…tujuan mereka ingin memotret nyonya…aku dengan serius bertanya siapa yang meminta mereka untuk melakukan ini, tetapi mulut orang ini sangat rapat, tidak mengatakan apapun, akhirnya Dokter Xie menusuk tempat kelemahannya(ga tau gmn bilang), baru akhirnya dia mengatakannya, dia mengatakan bahwa tidak jelas siapa yang di belakang layar, benar-benar tidak jelas, tetapi dia tahu sedikit, ada foto seorang wanita, yang akan digunakan dalam pesta Nona Hervina, mengenai tujuannya, orang ini mengatakan bahwa dia tidak tahu jelas, tetapi aku pikir tidak perlu dia mengatakan, kita mungkin bisa menebaknya, mungkin ingin menghancurkan kehidupan nyonya, dan membuat nyonya kehilangan reputasinya…”

William Han tidak mengatakan apa-apa dari awal sampai akhir, semua perhatiannya berpusat pada bubur di dalam panci, tetapi kata-kata Asisten Pribadi Zhang lebih terperinci, alisnya perlahan-lahan menjadi tegang.

Sampai Asisten Pribadi Zhang menyelesaikan kata-katanya, dia baru berbicara, nada suaranya sangat santai, tetapi orang yang mendengarnya menyeramkan: “Hervina?”

Asisten Pribadi Zhang yang di ujung telepon, gemetaran tanpa alasan, “Benar, Direktur Han, Nona Hervina.”

“Bagus, sangat bagus.” Setelah William Han mengucapkan kata-kata itu, kemudian menurunkan ponsel dari telinga, ketika dia akan bersiap-siap menutup telepon, tiba-tiba dia seperti teringat sesuatu, dan mengangkat ponsel ke telinga lagi dan berkata: “Benar, ketika aku tergesa-gesa ke rumahnya semalam, ada seseorang yang datang terlebih dahulu, kamu periksa siapa orang itu untukku, aku menduga orang itu, kemungkinan besar adalah orang yang berada di pabrik usang itu, orang yang menyelamatkannya dengan jarum anestesi.”

“Ya, Direktur Han, aku sudah tahu.”

William Han tidak mengatakan apa-apa, langsung nenutup telepon.

Setelah dia meletakkan ponsel, melanjutkan memperhatikan bubur di dalam panci, setelah bubur matang, dia mematikan api, kemudian kembali ke kamar tidur, melihat sebentar gadis yang berada di tempat tidur, melihat bahwa dia masih tidur, tidak menunjukkan tanda-tanda akan bangun, meninggalkan rumah dengan tanpa bersuara.