More Than Words - Bab 674 William, aku merindukanmu (2)

Selena Xia tidak memberikan dirinya waktu untuk berpikir, langsung mengeluarkan dokumen itu dan mulai membacanya.

Surat wasiat itu dilindungi undang-undang, yang dengan jelas menyatakan bahwa penanggung jawab Perusahaan Besar Han harus memiliki ahli waris dalam waktu lima tahun.

Dalam ahli waris ini, terdapat banyak ketentuan. Salah satunya adalah pewaris keluarga Han harus anak kandung dari orang yang berkuasa ...

Hanya dalam beberapa kata, Selena Xia melihatnya selama dua puluh menit sebelum dia berkedip, memasukkan kembali dokumen itu ke dalam tas, dan memasukkannya kembali ke dalam brankas yang aman.

Ternyata Thalia Lu tidak membohonginya, ternyata William Han benar-benar menikahinya hanya demi anak-anak ...

Jadi, semuanya benar, William Han jelas tidak mau menikahinya, mengapa tiba-tiba berubah pikiran? William Han jelas tidak mencintainya, mengapa dia menyentuhnya begitu dia kembali ke rumah setelah setengah tahun?

Anak... semua demi anak ... Tidak heran dia tiba-tiba berkata bahwa akan pergi ke Warren Xie untuk pemeriksaan medis, karena dia tidak hamil?

Memikirkan akan mencintainya dengan tulus, memikirkan akan hidup bersamanya dengan baik ... tapi tidak pernah kepikiran bahwa mencintainya dengan melepaskannya.

Benar, lepaskan ... betapa dia ingin terus menjadi egois, tapi sekarang, apakah dia masih bisa untuk egois? Apakah dia masih memenuhi syarat untuk menjadi egois?

Delapan tahun ... Dari awal hingga sekarang, lepaskan, selama delapan tahun penuh ... Selama delapan tahun ini, ia memikirkannya dengan sepenuh hati, dia merasa telah menyentuh surga, tetapi sekarang ini, surga masih menolak untuk memenuhi mimpinya.

Ketika dia naksirnya, dia terluka dan menangis berkali-kali, sampai hari ini, dia tahu bahwa kesedihan yang sebenarnya adalah diam.

Seperti dia sekarang, duduk di sini tanpa bergerak, wajahnya mantap dan matanya tenang, tetapi hatinya berantakan dan terbakar.

Selena Xia menatap kosong ke langit biru di luar jendela untuk waktu yang lama, tiba-tiba dia merasa agak pengap di kamar, dia bangkit dan berjalan keluar dari kantor William Han, dia menghadapi permintaan Asisten Pribadi Zhang dan mengatakan dia pergi ke bawah untuk mengambil dokumen.

Asisten Pribadi Zhang tidak curiga, Selena Xia berjalan ke lift tanpa hambatan, dan keluar dari gedung Perusahaan Besar Han.

Dia berjalan tanpa tujuan di jalan untuk waktu yang sangat lama, ketika malam tiba, dia tiba-tiba berhenti, dan kemudian menatap tangannya melalui lampu jalan.

Sejak usia lima belas tahun, dia ingin meraih tangannya. Dalam mimpi dan luar mimpi, dia jelas ingin meraih tangannya ... bagaimana meraih tangannya, setelah meraihnya, apakah harus melepaskan?

Kali ini, pergi dari William, takut tidak akan pernah melihatnya lagi dalam hidup ini?

Jika hasil akhirnya benar-benar berpisah, maka dia juga ingin melihatnya untuk terakhir kalinya.

Ya, melihatnya untuk terakhir kali ... Ketika pertama kali bertemu dengannya, tidak mengenal satu sama lain dengan baik. Sekarang setelah kita berpisah, harus ada perpisahan yang baik?

Ya, ini saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal ... Seperti, dia ingin melepaskan, belum melepaskan, dia sudah sangat merindukannya ...

Memikirkannya, Selena Xia mengeluarkan ponselnya, mencari nomor telepon William Han, dan meneleponnya.

Panggilan itu dijawab dengan cepat, dan setelah dua dering, suara William Han terdengar dari ponsel: "Selena?"

Nada elegan semacam itu membuat mata Selena Xia tiba-tiba memerah. Dia memegang ponsel dan menelan ludah, dan kemudian mengatakan: "William ... kurasa..."

Dia ingin mengatakan, aku merindukanmu, tetapi dua kata di belakangnya belum keluar, tiba-tiba seseorang menutupi mulutnya dari belakang, dan kemudian dia kehilangan kesadaran.