More Than Words - Bab 217 Permintaan Maaf Harus Tulus (1)

“Direktur Gu bukan jalang, kalau begitu Direktur Song, bagaimana dengan saya?”

Seiring dengan ucapan ini terlontar, suara dari atas kepala Selena Xia itu kembali berkata dengan suara yang semakin dalam dan berat: “Apakah. Aku. Jalang?”

Seluruh orang di ruangan yang awalnya tertawa karena Tuan Song terus menyebut “jalang”, semuanya melihat ke belakang Selena Xia, kemudian tawa di mulut mereka menghilang secara perlahan.

Orang yang tertawa paling senang adalah Tuan Song, matanya penuh dengan pandangan hinaan dan jijik ketika melihat Selena Xia, bahkan setelah mendengar suara itu pun dia tetap melihat ke kulit Selena Xia yang terekspos di cela kerah bajunya, kemudian dia menggerakkan matanya ke atas dengan senyum sinis, setelah melihat jelas orang itu, dia seperti melihat hantu, matanya tiba-tiba terbuka secara maksimal, dan tawa di tenggorokannya berhenti tiba-tiba.

Senyum di wajahnya belum memudar, tetapi ekspresi wajahnya sudah memulas dan sangat aneh.

Dia seperti orang bodoh, menatap orang yang berdiri di belakang Selena Xia, dan tidak merespon untuk waktu yang lama.

Orang yang berdiri di belakang Selena Xia itu sama sekali tidak mempedulikan Tuan Song yang membeku, dia menjulurkan tangan meraih gelas yang ada di depan Selena Xia dan mengarahkannya ke mulut, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia langsung menuangkan semuanya ke perutnya, lalu dia meremas gelasnya dengan keras, dan menaruhnya di atas meja, nada suaranya menjadi lebih dingin dan lebih dalam lagi dari sebelumnya, merujuk kepada orang yang membuat keributan tadi, saat itu juga semua hening bahkan suara jarum yang terjatuh pun akan terdengar: “Direktur Song, apakah aku yang seperti ini sudah cukup jalang?”

Sesaat setelah mengatakannya, cangkir anggur yang dia tempatkan di atas meja perlahan-lahan meretakkan celah, dan kemudian pada saat dia melepaskan tangannya, gelas itu langsung hancur di atas meja.

Dengan suara nyaring pecahan kaca yang jatuh di atas meja, Tuan Song menganggukkan kepalanya seperti ayam yang sedang mematuk nasi dan membuka mulutnya: "Sudah sudah sudah cukup jalang, Direktur, Direktur, Direktur Han……”

William Han tidak berkata apa-apa, dan menatap mata Tuan Song dalam seolah-olah mereka bisa meneteskan air.

Saking takutnya, kaki Tuan Song terus gemetar di kursinya, melihat keganasan di dalam dasar mata William Han, dia menyadari bahwa dia telah mengatakan sesuatu yang salah dan segera menggelengkan kepalanya dengan gila: "Tidak, tidak, tidak, Direktur, Direktur Han, bagaimana Anda Anda Anda bisa menjadi jalang? Saya saya sayalah yang jalang!"

Melihat Tuan Song yang ketakutan sampai gagap, William Han tetap menatapnya tanpa ada tanda untuk membuka mulut.

Tuan Song sangat gelisah ditatap seperti itu oleh William Han, dan hampir terguling di lantai, “Direktur Han, saya salah, saya benar-benar salah, saya yang jalang, seluruh keluargaku jalang!”

“Direktur Han, saya benar-benar salah, saya benar-benar-benar salah, saya tidak akan berani lagi, saya……”

Asisten Pribadi Zhang yang datang bersama William Han, melihat Tuan Song belum sadar juga dan berbaik hati mengingatkannya: “Tuan Song, apakah anda sudah meminta maaf kepada orang yang tepat?”

“Oh oh oh……” setelah diingatkan seperti itu, Tuan Song langsung menatap ke arah Selena Xia: “Nona Xia, ma-ma-maaf, saya salah, saya tidak bisa melihat siapa yang ada di hadapan saya, anda jangan sama seperti saya yang……”

Tanpa menunggu respon Selena Xia, William Han menolehkan kepalanya ke samping melirik Asisten Pribadi Zhang.

Asisten Pribadi Zhang langsung mengerti maksud William Han, dia menepuk tangan, dengan cepat terdapat seorang pelayan yang masuk untuk mengantarkan sebuah gelas yang luar biasa besar.

Asisten Pribadi Zhang meraih gelas tersebut, dan menuangkan semua alkohol yang ada di meja ke dalamnya, kemudian meletakkannya ke hadapan Tuan Song: “Direktur Song, permintaan maaf harus tulus, bukan?”