More Than Words - Bab 998 Sampai Mati Pun Kamu Tidak Tahu (2)

Selena Xia menangis, menyeka air mata, bergumam pada dirinya sendiri.

"Aku beritahu kamu, William Han, aku masih muda, aku tidak akan menjadi janda untukmu seumur hidupku!"

Nada suaranya menjadi sedikit menggigit, entah karena sangat membenci kepergian William Han, atau sedang membenci dirinya karena tidak pernah melepaskan William Han selama bertahun-tahun.

"Jika aku bertemu dengan yang cocok denganku, aku akan tetap menikah. Jika aku tidak menemukan yang cocok, aku akan memelihara tiga ribu pria yang memiliki perawakan yang bagus, sehingga kamu akan menjadi hantu yang diselingkuhi!"

"William Han, jangan tidak percaya, aku tidak main-main, aku ini serius! Aku datang hari ini, untuk memberitahumu beberapa hal ini. Ini adalah kali pertama aku datang ke sini, dan juga yang terakhir. Kamu jangan pernah berpikir aku akan datang lagi untukmu, aku tidak akan pernah mengunjungimu lagi, tidak akan!"

Selena Xia yang masih keras kepala di detik pertama, berteriak "Huhu" di detik berikutnya, ia sangat bersalah, sangat sedih, "Huhuhu, kamu pasti langsung yakin kan aku tidak akan bisa melakukan itu, makanya aku datang, benar kan? Bagaimana mungkin kamu bisa seperti ini, terus menggertakku..."

Emosi Selena Xia menjadi sedikit berapi-api, ia menangis sampai tubuhnya bergetar, "Dari awal sampai sekarang... Kamu terus menggertakku... Bagaimana kamu bisa seperti ini... Kamu sudah bertekad, yakin, aku pasti akan mencarimu, benar kan? Jadi, kamu sudah menggertakku secara berlebihan..."

Keheningan menyelimuti langit dan dunia ini, tidak ada seorang pun yang menanggapi Selena Xia.

Di depan seluruh batu nisan, tidak ada suara lain kecuali teriakan Selena Xia.

Foto-foto William Han masih merupakan penampilan yang tenang setenang air, matanya tenang, seolah-olah dia sedang melihat Selena Xia, lalu seperti sedang melihat dunia ini.

Entah sudah berapa lama, Selena Xia sudah menangis sampai kelelahan. Suara isak tangisnya perlahan mulai mengecil, sampai akhirnya suaranya benar-benar hilang.

Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, tetap tak bergerak untuk waktu yang lama di depan batu nisan, lalu dengan lembut mengatakan: "Aku akan pergi menemuimu... Ketika hari itu tiba, aku akan pergi menemuimu... Kamu harus menungguku... Kamu pasti harus menungguku..."

Pundak Selena Xia bergidik lagi.

Selena Xia tetap tinggal di sana sampai matahari terbenam, ia baru bangkit. Dia menepuk-nepuk debu di tubuhnya dan meletakkan apa yang dia beli dari supermarket di depan batu nisannya. Kemudian mengulurkan jari-jarinya dan mengetuk-ngetuk foto di batu nisan tersebut dengan keberanian yang sudah ia kumpulkan.

Ujung jarinya, mengikuti garis besar wajahnya, digariskan sedikit demi sedikit. Ketika jarinya jatuh di alisnya, matanya memerah lagi. Kali ini, dia tidak menangis lagi. Selena Xia bangkit dengan cepat, meninggalkan kalimat "Aku pergi", dan berbalik dengan terburu-buru, berlari menuruni bukit ini.

Dia berlari sekitar dua puluh meter dalam satu napas sampai benar-benar berhenti. Selena Xia berbalik dan menatap batu nisan yang tidak jauh darinya. Angin bertiup, seikat bunga yang ia tempatkan di sana bergoyang.

Dia melihat wajahnya di batu nisan dan mengucapkan "Kamu harus menungguku" lagi, lalu berbalik dan berjalan pergi tanpa melihat ke belakang.

Ketika Selena Xia berjalan ke tempat parkir, dia melihat sopir itu menatapnya dengan cemas. Kemudian menghela napas lega begitu melihat kedatangan Selena Xia.

Naik ke dalam mobil, melaju ke arah kota. Saat hendak melintasi persimpangan jalan tol, Selena Xia tiba-tiba seperti teringat akan suatu hal, ia berkata: "Pak, tolong antar saya ke Rosefarm Mansion."

Posisi mereka saat ini sangat dekat dengan Rosefarm Mansion, tidak sampai sepuluh menit, mobil mereka sudah sampai di Rosefarm Mansion.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu