More Than Words - Bab 695 Yasmine, Aku Ibu (1)

Ucapan Selena Xia baru selesai, pintu kamar pun langsung dibuka, Tante Viani dengan buru-buru masuk ke dalam kamar dan berkata: “Selena, sesuatu terjadi pada seorang temanmu di dalam negeri….”

Seorang teman…… orang yang pertama terlintas dalam benak Selena Xia adalah Grisellin Song.

Sampai hari ini, hampir 7 bulan sejak Grisellin hamil? 7 bulan ... Jika terjadi sesuatu kepala Grisellin yang sedang hamil 7 bulan, bukankah akan sangat berbahaya bagi Ibu dan anak?

Saat pikiran-pikiran ini terlintas dalam hati Selena Xia, perasaan sedih Ia yang muncul karena rindu kepada Christian Han, sekarang langsung digantikan dengan rasa khawatir: “Tante Viani, siapa? Apakah….apakah… Gri….Gri…..”

Selena Xia semakin berkata semakin merasa khawatir, dia berulang kali mengucapkan kata “Gri”, tapi dia tidak sanggup untuk mengucapkan kata “sellin” di belakang.

Dari pintu kamar sampai ke depan Selena Xia, hanya jarak beberapa meter jauhnya, langkah Tante Viani juga sangat cepat, dengan bergeras ia sudah sampai ke depan Selena Xia, tapi momen yang begitu singkat, seperti siksaan bagi Selena Xia yang berlangsung sepanjang seabad.

“Bukan Nona Song, tapi…..” Tante Viani sambil ngomong, sambil memberikan hp yang ada ditanganya ke depan Selena Xia: “…..Nona Qin.”

Nona Qin?

Selena Xia mengerutkan alis: “Yasmine? Kak Yasmine?”

Selena Xia langsung menerima hp dari tangan Tante Viani, lalu menunduk melihat ke layar hp.

Di dalam layar hp tersebut, sedang memutarkan sebuah video, lokasi dari video tersebut terlihat seperti Bandara Internasional Ibu Kota.

Tidak peduli bagaimana seorang artis menyembunyikan keberadaannya, akan selalu digali oleh beberapa penggemar yang antusias.

Kali ini Yasmine Qin juga tidak terkecuali, ketika dia baru meninggalkan bandara, langsung dipenuhi dengan banyak penggemarnya yang sedang menunggu di luar, ada beberapa orang yang memegang papan yang bertuliskan "Sederhana, aku akan tetap bersamamu seumur hidup", dan ada juga yang sambil beteriak dengan histeris “Yasmine Qin, aku mencintaimu.”

Ketika Yasmine Qin muncul di pandangan semua orang, reaksi para penggemarnya pun menjadi lebih gila, tidak lama kemudian Yasmine Qin pun langsung dipeluk oleh para penggemar.

Di bawah perlindungan pengawal, Yasmine Qin ditemani oleh Manager dan Asistennya dan berjalan dengan susah payah ke tempat parkir tidak jauh.

Setelah sampai di tempat parkir, dan sudah hampir sampai di depan mobil, Para penggemar pun berteriak dengan lebih keras, tetapi pada saat pintu mobil terbuka, seseorang tiba-tiba meneriakkan sepatah kata, suara tersebut muncul di dalam suara-suara teriakkan para penggemar, terdengar sangat tiba-tiba.

“Yasmine! Aku Ibu!”

Satu ucapan tersebut, berhasil membuat Yasmine Qin menghentikan gerakkan ia masuk ke dalam mobil, dan berhasil membuat para penggemar yang heboh tersebut terdiam.

Semua orang pun menoleh bersama tanpa berjanji, melihat ke arah suara tersebut datang.

Hanya melihat dua orang tua yang berdiri di belakang, seorang Pria dan seorang wanita, mengenakan pakaian yang sangat jelek dan tua, pakaian mereka ditutupi dengan tambalan, pria tersebut berkulit gelap dan terlihat kurus kering, dan wanita itu, sebagian besar rambutnya pun sudah menjadi putih, dibanding dengan pria tersebut ia terlihat lebih gemuk dan sehat.

Ketika wanita itu melihat Yasmine Qin berhenti, dia mengangkat kakinya dan berjalan ke arah Yasmine Qin, ia belum sampai ke depan Yasmine Qin, air matanya sudah terjatuh terlebih dahulu, “Yasmine, kenapa kamu tidak pulang untuk melihat Ibu? Kamu tahu tidak betapa Ibu merindukan kamu?”

“Yasmine, Imlek akan segera tiba, kamu pulanglah bersama Ibu untuk merayakan Imlek bersama ya? kamu tidak pulang ke rumah, masalah di rumah kamu tidak tahu, adikmu terluka, sekarang sedang di selamatkan di Rumah sakit, demi menyelamatkan adikmu, Ibu dan Ayah menjual rumah…Yasmine, kamu tidak akan tidak peduli pada adikmu kan?”