More Than Words - Bab 462 Dia akan mati (2)

"Dia juga memberitahuku sejumlah kebiasaanmu, seperti makanan kesukaanmu, makanan apa yang tidak kamu sukai, bahkan ukuran badanmu dan ukuran celana da......"

Selena Xia hampir mengucap kata 'celana dalam' itu secara langsung dan dengan cepat menutup mulutnya sendiri.

Dengan perasaan malu dia melirik ke William Han, dan menyadari bahwa perhatian William Han itu tampaknya tidak ada dalam kata-kata terakhir yang dia katakan. William Han mengerutkan kening dengan erat, tidak tahu apa yang dia pikirkan.

Dengan tidak sabar, Selena Xia bertanya kepadanya : "Ada apa ?"

William Han tidak berbicara, namun ekspresinya sangat mengerikan, seolah-olah sedang menghadapi musuh.

Melihat itu, hati Selena Xia semakin gelisah dan bertanya sekali lagi : "William Han, apakah....."

Sebelum Selena Xia selesai bertanya, tiba-tiba William Han menatap matanya dan berkata : "Ponsel apa yang dia berikan kepadamu ?"

Selena Xia buru-buru mengambil tas yang dibawanya, mencari isi dalam tas dan mengeluarkan sebuah ponsel kerja William Han sambil berkata : "Ini, ponsel ini...."

Alis William Han semakin mengerut ketika melihat ponsel berwarna hitam di telapak tangan Selena Xia.

"Aku hampir lupa jika kamu tidak bertanya. Kemarin, asisten pribadi Zhang memberitahuku banyak hal tentang pekerjaanmu, bahkan memberitahuku beberapa perjalanan pentingmu dalam beberapa minggu kedepan..... Waktu itu aku merasa tindakannya sedikit aneh. Namun, jika dipikir-pikir sekarang, sepertinya dia sedang berpesan sesuatu...."

Selena Xia berbisik panjang kepada William Han. Ketika dia mengucapkan beberapa kata terakhir itu, William Han mengambil ujung jari ponsel dan sedikit bergidik, dan detik berikutnya dia mengucapkan sebuah kalimat : "Benar, kamu benar."

"Ah ?" Selena Xia tercengang oleh kata-kata William Han yang tiba-tiba.

William Han tidak merespon kata-kata dari Selena Xia. Dia menundukkan kepalanya, menatap ponsel di telapak tangannya sejenak sambil bergumam : "Dia sedang berpesan sesuatu...."

"Dia pasti terjadi sesuatu. Kalau tidak, dia tidak mungkin seperti ini, dia pasti terjadi sesuatu...."

William Han bergumam sendiri dan membuat bingung Selena Xia. Dia mencoba bertanya pada William Han : "Apa yang terjadi ?"

Tetapi sebelum Selena Xia selesai berbicara, tiba-tiba William Han berkata lagi : "Mungkin dia... akan seperti mereka, dia akan mati.... akan mati....."

Saat kata "kematian" keluar dari mulut William Han, dia tiba-tiba membuka sabuk pengamannya dan berjalan ke kamar kecil pesawat.

"William Han....." tanpa sadar Selena Xia memanggilnya, namun kecepatan William Han berjalan begitu cepat sehingga ketika Selena Xia memanggilnya, pintu kamar kecil itu sudah ditutupnya.

Satu menit, dua menit, tiga menit..... ketika menit yang kelima, Selena Xia masih belum melihat William Han keluar dari kamar kecil. Selena Xia merasa ada sesuatu yang salah, dia segera bangkit dan berjalan ke arah pintu kamar kecil dan mengetuk.

Di dalam kamar kecil sangat sunyi dan tidak terdengar suara apapun.

Setelah Selena Xia menunggu beberapa menit, dia kembali mengetuk pintu kamar kecil : "William Han ?"

Selesai dia memanggil nama William Han, dia mendengar sebuah suara napas dari dalam kamar kecil itu.

Suara pernapasan ini terdengar akrab oleh Selena Xia.... Ini adalah situasi yang hanya terjadi ketika fobia gelap William Han terjadi.

Selena Xia sangat khawatir hingga mendorong pintu kamar kecil itu, ketika dia akan mencari bantuan kepada pramugari, tiba-tiba pintu kamar kecil itu terbuka, raut wajah William Han terlihat pucat dan berkeringat hingga dia terjatuh dalam pelukan Selena Xia. Terdengar suara napasnya yang mengerikan dan menakutkan. Dia menggenggam tangan Selena Xia dengan erat dan juga bergetar sangat hebat. Dengan bibirnya yang pucat, dia mengeluarkan beberapa kata : "Segeralah mendarat."

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu