More Than Words - Bab 61 Aku akan mengangkat telepon orang lain, aku hanya tidak mau mengangkat teleponmu (1)

Dia meletakkan ponselnya di samping dan langsung menutup matanya.

Dia baru tertidur, ponselnya berdering lagi.

Selena Xia mengerutkan dahinya, dia mengangkat tangannya menutupi telinganya, lalu melanjutkan tidurnya.

Ponselnya terus berdering, dan tidak ada tanda-tanda untuk berhenti.

Kehabisan kesabarannya Selena Xia bangun dan duduk, gerakannya ini menakuti kucing kecil yang sedang menatapnya di samping, setelah mengeong kucing itu menyelinap di bawah sofa.

Selena Xia mengambil ponselnya, dia yang terlalu malas untuk berbicara, dan merasa sangat kesal karena terganggu dari mimpinya, dia mematikan telepon sambil menggerutu, lalu dia langsung mengganti lagu NSP yang sangat cocok dengan suasana hatinya pada saat ini, lalu dia menyalakan mode senyap ponselnya dan langsung tumbang di atas selimut kucing kecil, sambil memeluk ponselnya dan langsung menemui dewa mimpi.

...

Di kota yang sama, di sebuah kawasan tempat tinggal elit yang berjarak sepuluh kilometer, setelah seorang pria yang tinggal di lantai 27 melihat teleponnya di matikan, dia menatap layar ponsel selama beberapa detik, lalu dia kembali menekan tombol panggil.

Setelah panggilan keluar, suara "tut——" berubah menjadi suara wanita yang manja: "Aku tidak mau angkat, aku tidak mau angkat, aku tidak mau angkat, aku hanya tidak mau mengangkat teleponmu! Aku akan mengangkat telepon orang lain! Tidak peduli penting atau tidak pokoknya aku tidak akan mengangkat teleponmu! Aku ingin lihat seberapa sabarnya dirimu! Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak ,la, la, la, la ~ "

William Han mengira ponselnya rusak, dia menurunkan ponselnya dari telinganya lalu menatap layar ponsel sebentar, lalu dia meletakkan kembali ponselnya ke telinganya seakan-akan merasa skeptis terhadap kehidupan, dia kembali mendengar: "Aku tidak mau angkat, aku tidak mau angkat, aku tidak mau angkat teleponmu....”

...

Keesokan harinya, Selena Xia membuka kedua matanya, di luar jendela matahari bersinar dengan cerah dan indah, hari sudah siang.

Dengan terbiasa dia merenggangkan otot pinggangnya, lalu saat dia hendak duduk, seekor makhluk berbulu halus berlari dengan cepat menghindari dirinya.

Dia melihatnya sebentar, itu adalah kucing kecil yang dipelihara Grisellin Song.

Dia yang sudah puas tidur, menyapa kucing kecil itu dengan suasana hati yang sangat baik: "Pagi, tisu kecil."

Si tisu kecil memulai hari yang baru dan tidak mempedulikan Selena Xia.

Selena Xia tertawa, dan memilih untuk tidak mempermasalahkannya dengan seekor kucing.

Dia berdiri, saat dia bersiap pergi ke kamar mandi untuk mandi, dia melihat pakaiannya penuh dengan bulu kucing.

Apakah ketika dia sedang tidur si tisu kecil berjalan kesana kemari di atas tubuhnya?

Memikirkan hal itu, Selena Xia menatap si tisu kecil dengan marah.

Tisu kecil itu tampak seperti bersiaga dan bersiap melakukan serangan, dia memelototi Selena Xia dengan galak, sambil terus-menerus menggoyang-goyangkan ekornya, seolah-olah dia merasa bangga akan karya besarnya.

Selena Xia, mengeretakkan giginya sambil beradu sebentar dengan tisu kecil yang sedang menyeringai, lalu dia pergi ke kamar mandi sambil memegang ponselnya.

Sambil berjalan, dia menunduk melihat layar ponselnya.

Satu panggilan tak terjawab, tiga sms yang belum dibaca, dan beberapa pesan WeChat yang belum dibaca.

Selena Xia, membuka sms, WeChat, lalu saat dia melihat panggilan tidak terjawab, dia langsung membeku.

William Han ... semalam dia meneleponnya?

Dia ingat dengan jelas, terakhir kali William meneleponnya, dua tahun yang lalu, saat dia masih belum menikah dengannya. Ketika dia menerima telepon darinya, dia merasa bahagia dan gugup, tapi William yang berada di balik telepon berkata dengan tenang dan dingin: "Aku bisa menikah denganmu. "