More Than Words - Bab 871 Sebenarnya Apa Yang Mau Diributkan ? (1)

Setelah mengatur kembali mentalitas bahwa tas benar-benar sudah dicuri, Selena Xia berjalan ke depan tempat cuci tangan, menghadap cermin, merapikan sebentar rambut yang sedikit berantakan karena memakai topi, kemudian mengambil nafas yang dalam, meremas sebuah senyuman yang alami, setelah memastikan bahwa diri sendiri terlihat seperti orang yang tidak tahu apa-apa, baru tenang berjalan keluar kamar mandi.

...

Selesai rapat, William Han masih belum tiba depan pintu ruang kantor, sekretaris Sun langsung menyebutkan serangkaian nama orang yang mau bertemu dengan dia: “direktur Han, manajer departemen personalia sudah menunggu anda sangat lama, manajer departemen pemasaran bilang ada masalah mau diskusi dengan anda, wakil manajer departemen perdagangan bilang ada sebuah dokumen mendesak perlu anda lihat......”

William Han yang berjalan sampai depan pintu ruang kantor, melihat orang yang diri sendiri ingin bertemu malah tidak ada, mengerutkan alis, memutuskan sekretaris Sun yang tidak berhenti bicara: “departemen keamanan mana?”

“Departemen keamanan?” sekretaris Sun bingung sekejap, kemudian buru-buru menundukkan kepala melihat ipad yang dipeluk didalam pelukan, “ ketua tim departemen keamanan, memang ada bilang mau bertemu anda, tetapi masalah dia yang disana, seharusnya bukan masalah buru-buru, jadi anda lihat, apakah anda mau bertemu departemen personalia dan departemen pemasaran dulu......”

“Bertemu departemen keamanan dulu.” Tidak menunggu sekretaris Sun selesai bicara, William Han meninggalkan satu kata instruksi, mendorong pintu masuk kedalam ruang kantor.

Departemen keamanan bisa ada masalah apa, tidak diduga lebih besar dibandingkan departemen pemasaran dan departemen perdagangan?

Sekretaris Sun yang kebingungan, sambil bergumam didalam hati, sambil buru-buru mengikuti intruksi William Han, pergi mengundang ketua tim departemen keamanan kemari.

Ketua tim departemen keamanan, dalam tangan memegang sebuah kantong sampah hitam, kantong sampah seperti ditutup beberapa lapis, sama sekali tidak kelihatan apa yang diisi didalam.

Dalam perjalanan membawa ketua tim departemen keamanan pergi keruang kantor manajer Han, sekretaris Sun melihat plastik hitam yang berantakan itu berkali-kali.

Awalnya sekretaris Sun berpikir, setelah diri sendiri mengikuti ketua tim departemen keamanan masuk, mungkin akan tahu apa yang diisi didalam kantong itu, siapa tahu dia baru saja mengetuk pintu, William Han langsung melihat dia sekilas: “sekretaris Sun, kamu pergi sibuk dulu saja.”

Sekretaris Sun menjawab “iya” dengan sopan, kemudian melihat sekilas kantong sampah didalam tangan ketua tim departemen keamanan lagi, baru penuh dengan aneh kembali ke posisi kerja sendiri.

Ketua tim departemen keamanan masuk ruang kantor William Han tidak lama sudah langsung keluar, dalam tangan dia tetap membawa kantong sampah hitam itu, tetapi kelihatannya, kantong sampah hitam itu sepertinya jauh lebih ringan.

Saat sekretaris Sun sedang meneliti kantong sampah didalam tangan ketua tim departemen keamanan, telepon diatas meja dia berbunyi, William Han menelepon kemari, menyuruh dia mengatur departemen yang lain masuk menemui dia.

Sekitar dua jam kemudian, William Han selesai mengurus pekerjaan, mengambil hp mengirim sebuah pesan untuk Selena Xia: “sedang dimana?”

Setelah setengah menit, nomor telepon Cherly Xia, membalas pesan: “lobi utama.”

William Han langsung menyimpan hp, mengambil kunci mobil dan jas, masuk ke lift eksklusif.

Tiba dilantai satu, pintu lift terbuka, William Han langsung kelihatan Selena Xia, dia tidak keluar lift, langsung mengangguk-angguk kepala terhadap Selena Xia, kemudian wanita yang mengerti maksud dia, bangun dan melangkah kaki masuk ke lift dia.

Sangat cepat, lift berhenti ditempat parkir bawah tanah.

Dua orang jelas-jelas tahu apa yang terjadi didalam mobil, berpura-pura menunjukkan rupa yang tidak tahu apa-apa, berjalan menuju tempat parkir mobil.

Setelah berjalan kedepan mobil, langkah William Han tiba-tiba berhenti, mengerutkan alis karena terkejut.

Pada saat yang sama, Selena Xia melotot mata dengan besar, seperti melihat adegan yang tidak terbayangkan, mengeluarkan suara menunjuk jendela mobil dia yang dihancurkan: “mobil kamu, mobil, mobil!”

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu