More Than Words - Bab 9 Melepaskan diri dari lautan penderitaan (1)

Suaranya sangat pelan, tidak kedengaran oleh asistennya , "Apa?"

William Han menyadari bahwa dirinya lupa diri, dia kembali fokus: "Tidak ada."

Tiga detik kemudian, dia berkata:"Pulang ke rumah."

Asisten itu kembali bingung, tetapi tidak menunggu asistennya berbicara, William Han seperti teringat sesuatu, lalu dia menambahkan: "Rumah di mana dia berada."

...

Setelah selesai spa, sudah jam satu tengah malam.

Selena Xia tidak bisa mengemudi, dan Grisellin Song, yang telah memperoleh SIM sejak menginjak usia dewasa, mengantarkannya pulang.

Di sepanjang jalan, Grisellin Song mengemudi dengan pikiran terbagi, dengan sabar dia membujuk Selena Xia untuk melepaskan diri dari William Han si lautan penderitaan itu lebih awal.

Setelah berpisah dengan Grisellin Song, dan setelah Selena Xia menyaksikan mobilnya menghilang, Selena baru masuk ke dalam lift.

Sudah sangat larut, di dalam lift hanya ada Selena Xia seorang. Di ruang yang sunyi dan sempit, Selena Xia menatap angka merah yang tidak berhenti berkedip, tiba-tiba dia teringat dengan ucapan Grisellin Song "Melepaskan diri dari William Han si lautan penderitaan itu lebih awal.

Lautan penderitaan ... benar, benar-benar lautan penderitaan ... diam-diam menyukai seseorang, selalu menderita, mengenai melepaskan diri ...akan sangat baik jika dia bisa melepaskan diri darinya ... dia berharap dari siapa pun agar dirinya tidak sangat sangat sangat menyukainya.

Dengan cepat, lift sampai di tempat tinggalnya.

Ketika dia keluar dari lift, dia segera memasukkan kata sandi dan mendorong membuka pintu, lalu saat dia mengangkat tangannya untuk menyalakan lampu seperti kebiasaannya, dia menyadari lampu di dalam ruangan bersinar dengan terang benderang.

Dia ingat sebelum pergi dia telah mematikan lampu ... Selena Xia terdiam, dia menundukkan kepalanya, dan melihat sepasang sepatu kulit hitam yang terletak di depan lemari sepatu di pintu masuk.

Sepatu ini sangat familier, ini adalah sepatu yang dikenakan oleh William Han malam ini ...

Jadi dia sudah pulang?

Saat Selena Xia masih dalam keadaan terperanjat, pintu ruang baca terbuka, William Han keluar dari sana masih dalam balutan setelan jas yang dikenakannya malam ini.

Tiba-tiba melihat William Han, Selena Xia sedikit tidak berdaya. Untuk menutupi kepanikannya, tanpa sadar dia berkata, "Kenapa kamu pulang?"

Saat suara itu keluar dari bibirnya, Selena Xia dengan tajam menyadari alis William Han sedikit terangkat,kemudian dia baru sadar bahwa dirinya telah mengatakan sesuatu yang salah.

Ini adalah rumah William, kenapa William tidak boleh pulang kesini...

Memikirkannya, Selena Xia bergegas menggerakkan bibirnya lagi, "Maksudku, aku pikir kamu punya janji dan tidak akan kembali, jadi aku sedikit kaget."

Suaranya sangat lembut, tidak ada yang berbeda dengan biasanya, dia juga mengendalikan emosinya dengan sangat baik, sehingga tidak bisa mendapatkan petunjuk sedikitpun, tetapi saat dia mengatakan kata "punya janji," rasa perih dan sakit yang sangat pekat muncul di dalam hatinya

William Han tidak buru-buru berbicara, Matanya yang sedang menatap Selena Xia, gelap dan dalam, membuat orang bahkan tidak bisa menebak apa yang dia pikirkan, tetapi mata William sangat tajam, seolah-olah matanya bisa melihat isi hati Selena.

Hanya dalam sepuluh detik, Selena Xia menundukkan kepalanya, menghindari tatapan mata William Han.

Dia baru ingin membuat alasan untuk menutupi situasi yang canggung saat ini, tapi dia belum sempat berbicara, WIlliam yang berdiri tidak jauh darinya, dengan dingin dan acuh tak acuh berkata: "Mengambil dokumen."

Setelah mendengar apa yang dia katakan, Selena Xia baru menyadari ada sebuah dokumen di tangannya.

Ternyata William pulang hanya untuk mengambil barang ... untung tadi dia tidak berpikiran yang bukan-bukan hanya karena melihat William di rumah ...

Selena Xia sangat ingin bertanya kepadanya, apakah kamu masih akan pergi?

Tetapi kata-kata itu baru sampai di mulutnya, sudah dia tahan kembali.

Antara mereka berdua ... tampaknya belum akrab hingga mendekati titik di mana dia memenuhi syarat untuk menanyakan keberadaannya ...

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu