More Than Words - Bab 576 Menjadi budak istri hingga kehilangan akhlak (2)

William Han mengingatkannya dengan tidak sabar : "Artis wanita yang mengirimkan pesan kepada Selena ..."

"Oh oh," Asisten Pribadi Zhang bergegas menjawab: "Yasmine ."

"Benar," pintu lift terbuka, William Han keluar dari dalam lift. Dia berjalan, sambil melanjutkan apa yang baru saja dia katakan kepada Asisten Pribadi Zhang : "Benar dia, bukankah sebelumnya perusahaan surat kabar hcor mengatakan aku dekat dengannya? Bukankah aku juga belum mencari perhitungan dengan mereka soal masalah ini? Ingat beri tahu hal ini kepada pengacara dan kirimkan surat gugatan kepada mereka... selain itu kirimkan juga surat gugatan kepada ... Red Media, Sunon Weibo, Studio 0023. "

Asisten Pribadi Zhang, yang mengikuti di belakang William Han, mencatat serangkaian perusahaan yang merupakan media atau surat kabar yang William Han ucapkan dengan tanpa mengedipkan kelopak matanya sama sekali. Lalu akhirnya Asisten Pribadi Zhang bertanya karena tidak bisa menahan diri: "General Manager Han, beberapa media dan surat kabar, memang bisa digugat karena berita yang mereka sampaikan, tetapi ada beberapa tidak bisa ... ini harus bagaimana? "

"Jika tidak ada, cari cara menggugatnya, jika mash tidak dapat menemukan cara menggugatnya, cari mitra perusahaan yang bisa menggugat mereka. Intinya, gugat perusahaan yang bisa Perusahaan Besar Han gugat, yang tidak bisa Perusahaan Besar Han gugat, cari mitra Perusahaan Besar Han menggugat mereka ! "

Selesai berbicara, William Han memelototi Asisten Pribadi Zhang, seakan merasa dia sangat bodoh. Setelah menyampaikan keinginannya dengan jelas, dia berjalan beberapa langkah ke arah ruang rapat, lalu dia berhenti lagi: "Masih ada lagi, Reporter One Media itu, dan juga David ... buat mereka menghilang. "

“Baik baik, General Manager Han, aku mengerti, aku akan segera mengurusnya.” selesai berbicara Asisten Pribadi Zhang langsung berlari ke meja kerjanya dan mulai menelepon.

Setengah jam kemudian, Asisten Pribadi Zhang mengambil gelas dan menghabiskan setengah dari air di dalam gelas, setelah itu dia baru bisa melepaskan dahaga akibat terus berbicara.

Dia meletakkan gagang telepon di tangannya lalu bangkit dan berjalan ke ruang rapat. Tiba-tiba dia sadar perusahaan media dan surat kabar yang ingin General Manager Han tuntut merupakan perusahaan yang mengatakan kata-kata yang tidak enak di dengar saat di konferensi pers siang ini!

Dan satu-satunya reporter pendek yang berhasil mewawancarai General Manager Han ... adalah orang yang membela Nyonya... pantas saja General Manager Han, yang selalu mengabaikan reporter, tiba-tiba menerima diwawancarai. Dia masih mengira General Manager Han sedang memamerkan kemesraan. Ternyata selain memamerkan kemesraan, dia juga ... membalas kebaikan reporter itu!

Kelihatannya reporter pendek itu berasal dari perusahaan surat kabar yang tidak terkenal... apakah General Manager Han, yang menjadi budak istri hingga kehilangan akhlaknya ini, kelak akan memberikan wawancara eksklusif Perusahaan Besar Han ke perusahaan surat kabar itu?

Sambil berpikir Asisten Pribadi Zhang , memasuk ke ruang rapat, lalu berjalan ke samping William Han . Begitu dia duduk, William Han membuka mulutnya: "Berikan berita eksklusif produk baru kita kepada perusahaan surat kabar Goom."

Goom ... bukankah itu perusahaan surat kabar di mana gadis pendek itu bekerja? Pusing kan? General Manager Han benar-benar kehilangan akhlaknya hingga ke tahap seperti ini?

Asisten Pribadi Zhang terdiam: "..." Apakah mulutnya ini pernah diberkati? Tak disangka... perkataannya sangat akurat!

Dalam rapat berikutnya, William Han sedikit tidak fokus. Bahkan pada saat rapat berakhir , Asisten Pribadi Zhang memanggilnya dua kali, tapi dia tidak merespon sama sekali. Hingga saat Asisten Pribadi Zhang mendorongnya dengan pelan, dia baru sadar dari lamunannya, lalu dengan ekspresi wajah dingin mengatakan "bubar", setelah itu dia berdiri dan kembali ke kantornya.

Setelah Asisten Pribadi Zhang ikut masuk ke dalam kantornya, dia melaporkan hal-hal yang William Han perintahkan kepadanya, setelah melaporkan satu per satu perkembangannya, dia pergi dengan tahu diri.

Ketika dia baru berjalan sampai di pintu kantor, William Han memanggilnya dengan ragu: "Hadley Zhang..."

Asisten Pribadi Zhang berbalik, saat dia ingin bertanya "General Manager Han, apakah kamu masih memiliki perintah"? hasilnya saat dia melihat wajah William Han , dia tiba-tiba mengangkat tangannya karena terkejut, "General Manager, General Manager, General Manager..."

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu