More Than Words - Bab 494 Ketika wanita berkata tidak mau, maka dia mau (2)

...

Karena situasi Hervina yang tak terduga ini, menyebabkan kemarin malam Selena Xia hanya tidur kurang dari empat jam, lalu bangun dan bekerja. Setelah pulang dari kerja di sore hari, dia memberi makanan kucing dan mengganti air bersih untuk Ketty, alu pergi mandi, dan tidur untuk menggantikan kurang tidurnya.

Saat dia tidur, dia merasakan tempat tidur sedikit miring, dan kemudian dia ditarik ke pelukan yang hangat.

Dia yang seperti terbangun tapi tidak terbangun, sedikit menggerakkan alisnya, dan masih belum jelas, ini mimpi atau kenyataan, tubuhnya tiba-tiba terasa berat, bibirnya tersumbat, dan ada napas yang tidak asing, menyumbat napas dan bibirnya.

Selena Xia terkejut, dia belum membuka matanya, dan piyamanya terlepas dari tubuhnya.

Dia dengan cepat membuka kelopak matanya dan melihat wajah William Han, matanya yang gelap dan dalam memantulkan wajahnya.

William Han ... dia pulang? Uh ... tidak, apakah dia mengerti arti yang dia katakana padanya di ruang rapat siang ini?

Selena Xia mengelak dari bibir William Han, baru ingin menanyakan sesuatu padanya, tetapi detik berikutnya, dia menangkap bibirnya lagi dan menyegelnya dengan erat. Ujung jarinya yang dingin jatuh ke kulitnya ... ...

Segera, suasana di ruangan itu menjadi sedikit lebih hangat, dengan napas terengah-engah.

Setelah waktu yang lama, baru tenang kembali.

Selena Xia terengah-engah bersarang di pelukan William Han, malas menggerakkan kakinya yang sedikit pegal, dan baru kemudian menyadari ada yang salah ...oh iya, dia "melarikan diri dari rumah" sehari semalam, kembali dan tidak mengucapkan sepatah kata pun, langsung naik ke tempat tidur?

Selena Xia memikirkan ini dan mengerutkan kening.

William Han, yang melihat reaksinya, menatapnya sejenak untuk menyelidiki.

Ini ... Masih tidak bahagia?

Tiga detik kemudian, dia menekan Selena Xia di bawahnya lagi...

Ketika selesai, Selena Xia benar-benar kelelahan. Dia selembut genangan air, berbaring di tempat tidur lebar, bahkan tidak memiliki tenaga untuk bergerak.

Setelah nafasnya yang lemah mereda untuk beberapa saat, dia akhirnya hidup kembali, dan dia benar-benar kelelahan. Sedang bersiap pergi mimpi ke tempat yang indah. Akibatnya, tangan William Han meraih pinggangnya lagi ...

Selena Xia membuka matanya tiba-tiba.

Apa maksudnya ini? Masih ingin lagi?

Selena Xia tanpa sadar meraih tangan William Han yang bergerak sembarangan. Karena dia sangat lelah, dia berbicara dengan lembut: "Jangan lagi ..."

William Han mencium sudut bibirnya, membuat suara "um" yang ambigu, tetapi tubuhnya tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti.

Selena Xia yang benar-benar tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya lagi, menggunakan kekuatan seadanya untuk menghindar darinya, "Aku benar-benar tidak mau ..."

Saat kata-katanya selesai, William Han dengan paksa memblokir bibirnya dan memberinya ciuman yang lama dan dalam. Pada akhirnya, dia menekan bibirnya dan berkatak: "Aku tahu, ketika wanita berkata tidak mau, maka itu mau ... "Segera, dia menerobos ke dunianya.

Setelah kamar tidur benar-benar sunyi, Selena Xia sudah dalam keadaan marah.

Dengan isyarat kesadaran terakhir, menandakan dia ingin tidur, "ahhhhhhhhhhhhhh" dalam benaknya membisikkan suara yang tak terhitung jumlahnya.

Mengapa dia melakukannya lagi dan lagi, karena frasa "Kepala tempat tidur berkelahi dan ujung tempat tidur berbaikan", tidak cukup sekali, maka dua kali, tidak cukup dua kali, maka tiga kali ...

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu