More Than Words - Bab 778 Ahli menghancurkan jembatan melewati sungai (2)

William Han menatap Selena Xia dan tidak mengatakan sepatah kata pun, ia jelas tidak percaya padanya.

Selena Xia menggosok dahinya, berpikir bahwa dia benar-benar dibuat mati kutu oleh pria ini. Kemudian dia mengeluarkan ponselnya, menekan tombol power on, menyalakan layar ponsel secara otomatis, dan kemudian ponselnya langsung mati karena habis baterai, ia menunjukkannya kepada William Han: "Tuan Han, kamu lihat kan? ponselku benar-benar habis baterai."

Ekspresi William Han tampak lebih tenang.

Selena Xia membuka mulut lagi: "Kalau begitu Tuan Han, bisakah saya mengundangmu untuk minum kopi sekarang?"

William Han mendongak dan melihat gemerisik butiran salju: "tidak ada bulan malam ini."

Pria ini.... Apa perlu ia sesombong itu? Hanya karena ia tidak menjawabnya tadi, sekarang ia juga membalasnya tidak menjawab ajakannya juga?

Selena Xia mengambil napas dalam-dalam, dan tetap mempertahankan nada bersahabat : "tidak masalah, kita bisa menikmati salju."

William Han berhenti sejenak: ".....Karena Nona Xia sudah dengan sangat hangat mengundang, kalau begitu silahkan naik."

Selena Xia: ".........."

Di bagian mana yang menunjukkan undangan hangatnya? Jelas-jelas dia yang memaksanya untuk mengingat janji itu, jadi bukankah berarti dia memang harus mengundangnya?

Setelah duduk di mobil, William Han memutar setir dan mengendarai mobil dengan terampil ke jalan utama.

Mendekati Four Season Hotel, ponsel William Han tiba-tiba berdering.

Ponselnya berada di antara kursi pengemudi dan kursi penumpang, dan nada dering itu cukup mengejutkan di dalam mobil yang sunyi, Selena Xia dapat melihat bahwa yang menghubunginya adalah Asisten pribadi Zhang.

William Han langsung mengangkat telepon : "ada apa?"

"Direktur Han, ada beberapa dokumen penting, akan diperlukan untuk rapat nanti, sepertinya ada di ruang kerja dirumahmu, apa sekarang kamu ada dirumah? aku akan kesana mengambilnya...."

"Sangat mendesak?" William Han menjawab Asisten pribadi Zhang dengan mengajukan pertanyaan.

"Ya Direktur Han, ini sangat mendesak...."

"Kamu langsung datang ambil ke Four Season Hotel."

Setelah William Han menutup telepon, ia melihat Selena Xia di sampingnya : "Nona Xia, aku benar-benar minta maaf, sepertinya aku harus pulang dulu."

Selena Xia yang mendengarkan panggilan telepon William Han dengan Asisten pribadi Zhang dengan cepat berkata : "Baiklah."

Setelah ia menyetujuinya, Selena Xia yang melihat bangunan Four Season Hotel di depan matanya, ia kemudian membuka mulut lagi : "Direktur Han, bisakah kamu menurunkanku....."

Sebelum Selena Xia menyelesaikan perkataannya, mobil William Han sudah naik ke jembatan.

Selena Xia yang tidak ada cara lagi untuk turun, harus menelan kembali keinginannya.

"Nona Xia, maafkan aku, kamu terlambat berbicara, kecepatan mobil ini terlalu cepat, langsung menyetir ke jembatan....." William Han dengan wajah penuh rasa bersalah mengatakan lagi, "Kalau tidak begini saja, di depan turun jembatan, aku akan putar balik menurunkan Nona Xia dulu?"

William Han menambahkan lagi : "Paling hanya membiarkan asistenku menunggu setengah jam lagi di musim salju yang sangat dingin ini."

Selena Xia menggelengkan kepalanya tergesa-gesa : "Tidak perlu, lagipula nanti Tuan Han akan kembali ke Four Season Hotel, kamu ambil saja dulu dokumen pentingmu."

"Terimakasih atas pengertian nona Xia."

"Tidak masalah."

"......."

Sedikit kendaraan di malam yang bersalju, tidak berapa lama, mobilnya sudah melaju ke tempat parkir bawah tanah.

Melihat pemandangan yang akrab dari luar jendela, Selena Xia seperti kehilangan kesadaran seketika.

Setelah mobil berhenti, William Han berkata, "Nona Xia, mari kita naik."

"Tidak perlu, aku akan menunggu di mobil ..."

Sebelum Selena Xia selesai bicara, William Han berkata lagi : "Nona Xia, meskipun tempat ini sangat aman, itu tidak sepenuhnya aman. Jika sesuatu terjadi pada Nona Xia, aku yang akan bertanggung jawab ..."

Selena Xia tidak membantah lagi: "Baiklah."

Memasuki lift yang familier, ia melihat William Han menekan nomor "27" yang akrab baginya, ujung jari Selena Xia, tidak bisa menahan diri untuk menekuk dan menggenggam telapak tangan.

Angka merah itu, satu demi satu melompat, lift berhenti dengan cepat. Setelah keluar dari lift, William Han menekan beberapa tombol, dan Selena Xia melihatnya sekilas dan mengenali nomor yang tidak asing itu, ketika pintu dibuka, terdengar suara "miaw", dan kemudian seekor hewan peliharaan putih dan berbulu halus berlari ke lemari sepatu.......

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu