More Than Words - Bab 157 Jangan Biarkan Aku Melihat Merk Ini Lagi

Hadley melihat nama penelepon, ternyata itu adalah Bosnya.

Dia berteriak di dalam lubuk hatinya, ingin meletakkan ponselnya di tempat sampah, tetapi dia tidak memiliki keberanian. Jadi dia hanya dapat berkata "Maafkan aku" kepada gadis yang duduk di seberangnya, lalu menjawab telepon.

"Presiden Han, apa yang bisa aku bantu?"

"Baiklah, aku akan mengirimnya kepadamu sekarang ... Ah? Apa yang salah dengan kontraknya? Aku akan segera memeriksanya ... Baiklah, aku mengerti ... Apa? Apa mencium badan mu memiliki aroma yang aneh? Tidak ... aku tidak menciumnya ... Presiden Han, jangan khawatir. Coba aku ingat-ingat ... "

Gadis yang duduk di seberangnya menjadi tidak sabar melihat Hadley menjawab telepon tanpa henti. Dia membuka dompetnya dan mengeluarkan seratus yuan darinya. Dia meletakkannya di atas meja dan berdiri dengan tasnya.

Hadley secara naluriah ingin meraih lengan gadis itu, tetapi dia tidak mendapatkan gadis itu. Gadis itu dengan sangat marah meninggalkannya.

Dalam hatinya Hadley menangis. Ini adalah yang ke-57 kalinya! Ke-57 kalinya dia berkencan,lalu diteriaki oleh Presiden Han lewat telepon atau ada sesuatu yang darurat.

...

Keesokan harinya, William bangun pukul tujuh pagi, berlari di pagi hari, mandi dan berganti pakaian, kemudian menuju perusahaan.

Tiba di perusahaan jam 8:30, semua orang telah tiba.

Melihat William keluar dari lift, semua orang segera menjadi lebih terkendali.

"Selamat pagi Presiden Han."

Mengahadapi semua orang yang memberinya sapaan, William tidak berkata apapun, tetap berjalan ke kantornya dengan Hadley.

Ketika dia melewati Fenny, Fenny yang baru saja menyapal "Selamat pagi Presiden Han", kembali berkata lagi: "Selamat pagi Presiden Han, Selamat pagi Hadley, ini adalah data yang kamu minta kemarin, aku telah menyiapkannya."

William tidak menghentikan langkahnya.

Hadley yang mengikutinya mengambil dokumen Fenny: "Termakasih atas kerja kerasmu Skretaris Fenny."

"Sudah kewajibanku, Hadley." Fenny menatap lembut, dengan tampilan yang halus.

Hadley tidak banyak berbicara lagi. Dia mengambil dokumen itu dan mengikuti William.

Hanya saja tidak tahu apa yang telah terjadi, William yang berjalan menghentikan langkahnya tiba-tiba.

"Presiden Han?" Hadley membuka mulutnya.

William mengucapkan sepatah kata pun. Tampaknya dia sedang memikirkan sesuatu. Setelah beberapa saat, dia menoleh dan menatap Fenny.

Fenny, yang dilihat oleh William menjadi tersipu malu, tanpa sadar menundukkan kepalanya, menatap meja dengan bibirnya sedikit terangkat untuk memberikan William senyum centil.

"Presiden Han, ada apa?" Hadley membuka mulutnya kembali.

William masih tidak merespons Hadley. Di hadapan seluruh kantor, dia berbalik beberapa langkah,berhenti di samping Fenny.

Fenny tidak berani menatap William. Jantungnya berdetak kencang, darahnya mendidih.

"Apakah kamu menggunakan parfum?" Terdengar nada dingin William.

Detak jantung Fenny menjadi lebih lambat , dia menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak menggunakan parfum."

William tidak berkata apa-apa.

Fenny diam-diam melihat William, berkata:"Mungkin itu aroma krim untuk kulitku."

"Tolong tuliskan merek krim itu, terima kasih." Terdengar kembali suara dingin William.

"Baik." Fenny dengan cepat mengambil pena, mencatatnya di kertas, menuliskan merek krim itu, lalu menyerahkannya kepada Hadley.

William tidak mengambilnya, tetapi menatap Hadley, lalu berbalik berjalan.

Hadley mengambil kertas catatan di tangan Fenny dan menyusul William.

Setelah memasuki kantor, Hadley menyerahkan kertas itu kepada William: "Presiden Han, apa yang kamu inginkan ..."

William tidak melihatnya, tetapi segera berkata: "Jangan biarkan aku melihat merek ini lagi". Dia menggeser kursinya, duduk di depan mejanya, menyalakan komputer.

Ketika layar komputer menyala, dia berkata: "Ada lagi, suruhlah Sekretaris itu untuk tidak terlalu dekat denganku."

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu