More Than Words - Bab 687 Aku sudah bertemu dia (1)

…

Tiga hari kemudian, di Inggris.

William Han dan asisten pribadi Zhang mendarat di bandara internasional Inggris pada jam empat sore waktu setempat.

Dua orang yang melakukan perjalanan bisnis, setelah melakukan check in di hotel, bahkan waktu untuk menyesuaikan diri karena penat terbang pun tidak ada, langsung sibuk melakukan pekerjaan.

Rapat selama tiga jam, perjamuan selama dua jam, bertemu klien selama dua jam, dan lain-lain, saat William Han dan asisten pribadi Zhang bisa beristirahat sebentar, waktu setempat sudah larut malam.

Asisten pribadi Zhang yang kelelahan langsung terlelap tidur ketika kembali ke hotel, tetapi William Han yang tinggal di kamar sebelahnya malah berdiri di depan jendela, melihat kota yang dipenuhi lampu yang cemerlang, berturut-turut menelan tiga sampai empat kali obat tidur pun tidak bisa tertidur.

Siang keesokan harinya, masih ada jadwal kerja yang tidak ada hentinya, sampai sore hari baru ada waktu beristirahat.

Saat di dalam mobil, asisten pribadi Zhang melihat wajah William Han yang kelelahan, bertanya: “Direktur Han, karena sekarang sudah tidak sibuk, apakah ingin kembali ke hotel istirahat sebentar?”

William Han terdiam beberapa detik, akhirnya malah melihat mal terbesar di luar jendela mobil yang kebetulan dilewati, berkata: “Belok ke mal saja.”

Asisten pribadi Zhang mengatakan, “Iya”, ia belok di persimpangan di depan dan menyetir ke dalam basement mal.

William Han berkeliling dari lantai satu sampai lantai empat, asisten pribadi Zhang yang mengikuti di sampingnya, beberapa kali melihat William Han mengirim pesan kepada nomor telepon Selena Xia.

“Selena, kamu suka warna kuning atau warna biru Tifanny?”

“Selena, menurut kamu lebih bagus liontin emerald atau liontin ruby?”

“Selena, kamu suka pakai sepatu apa, hak sedang atau hak tinggi? Hak tinggi lebih bagus, tetapi hak sedang lebih cocok……”

“Selena……”

Pesan yang dia kirim seperti batu yang dilempar ke lautan, selalu tidak ada balasan, tetapi kantong yang ditenteng asisten pribadi Zhang semakin lama semakin banyak.

Saat tiba di satu toko yang menjual baju di lantai empat, William Han memilihkan dua buah baju musim semi dan panas edisi terbaru menurut pandangan sendiri.

Saat penjual toko mengambilkan baju untuknya, William Han duduk di sofa tempat istirahat, melihat ruang kosong tertentu di luar jendela dan memfokuskan pikiran.

Asisten pribadi Zhang yang mengikutinya seharian, saat mengangkat telepon yang berhubungan dengan kerja, saat asisten pribadi Zhang sedang berkomunikasi dengan lancar meggunakan bahasa Inggris, terdengar suara perempuan dari kamar pas, juga berbicara dengan bahasa Inggris: “Permisi, apakah baju ini ada ukuran S?”

Sepucuk kata yang sangat pendek, malah membuat William Han yang sedang bengong menatap ke luar jendela memutar kepala dan melihat ke kamar pas.

“Ada, Nona, tolong tunggu sebantar.” Setelah penjual berambut pirang menjawabnya, langsung keluar dari kamar pas.

Dia berjalan ke meja depan dan mengecek daftar stok baju, lalu kembali lagi ke kamar pas: “Maaf Nona, baju ini awalnya ada ukuran anda, sayangnya lima menit yang lalu sudah dipesan oleh Tuan yang berasal dari Tiongkok.”

“Sayang sekali……” Perempuan yang barusan menanyakan ukuran bersuara lagi.

Setelah mendengar suara perempuan itu kali ini, William Han seperti terkena seuatu, seluruh tubuhnya gemetaran, lalu bangun dan berjalan ke kamar pas perempuan dengan langkah besar.

“Direktur Han!” Asisten pribadi Zhang langsung memanggil William Han secara refleks.

William Han tidak mempedulikan asisten pribadi Zhang, langsung berjalan ke depan pintu kamar pas dan mengulurkan tangan.

“Maaf Tuan, Anda tidak boleh masuk……” Seorang penjual perempuan datang teburu-buru dan mengahalangi William Han.