More Than Words - Bab 1095 Terima Kasih Untuk Senyummu (7)

Di asrama yang gelap, semua teman sekamar Tiara Han sudah tidur.

Tiara Han melamun sambil menatap langit-langit gelap untuk waktu yang lama, lalu diam-diam mengambil ponselnya dari samping telinganya.

Dia ingin mengirim beberapa pesan lagi ke Hadley Zhang, dia ingin meminta supaya Hadley Zhang jangan seperti ini. Tapi dia memegang ponselnya, dia menatap ponselnya untuk waktu yang lama, tetapi dia gagal mengetikkan kata-kata.

.....

Hampir jam 12 malam ketika tiba di Shanghai.

Saat turun dari pesawat, Hadley Zhang merasakan ponsel di sakunya bergetar. Dia membawa barang-barang dengan kedua tangannya. Karena orang-orang di belakangnya sangat banyak, dia tidak berhenti sejenak untuk mengangkat panggilan telepon. Dia malah terus berjalan mengikuti arus.

Setelah memasuki bandara, Hadley Zhang tersadar ponsel di sakunya tidak merespon. Dia tahu itu bukan hal yang penting, jadi dia langsung pergi ke ruang tunggu.

Hadley Zhang naik taksi sambil memberitahu sopir nama hotel yang akan ditempati, sambil mengeluarkan ponselnya dari sakunya. Ketika dia melihat nama si penelepon, dia sedikit terkejut. Setelah beberapa saat, dia membuka kunci layar dan mengklik beranda ponsel.

Ada banyak pesan yang belum dibaca di bagian aplikasi SMS. Setelah dia membukanya, semua pesan tersebut dari Tiara Han.

Hadley Zhang melihat pesannya satu per satu. Saat dia melihat pesan yang paling akhir, sudut bibirnya mengencang, ujung jarinya menyentuh ponsel, dia sedikit ragu. Beberapa kali, sepertinya dia akan menyentuh layar, tetapi setiap kali itu juga, dia mengurungkan niatnya. Sampai pada ponselnya mengeluarkan peringatan untuk mengisi daya, dia baru kembali ke pikirannya. Dia menekan tombol layar kunci, seolah-olah dia tidak melihat pesan apapun, kemudian memasukkan ponselnya kembali ke saku.

Sesampainya di hotel, setelah check in, Hadley Zhang mandi dan berbaring di tempat tidurnya pada pukul satu pagi.

Dia sangat lelah, tetapi dia tidak merasa mengantuk. Dia berbaring di tempat tidur untuk waktu yang lama, tetapi dia tidak bisa tidur. Akhirnya, dia lebih baik bangun, mengambil ponselnya di ujung ranjang yang sedang di charge.

Dia melihat berita sesuka hati, kemudian membacanya. Tiba-tiba dia menekan aplikasi pesan. Saat dia tersadar, dia telah melihat serangkaian pesan yang dikirim oleh Tiara Han. Dia membacanya untuk waktu yang lama.

Bagaimana Hadley Zhang bisa tertidur? Dia sendiri juga tidak tahu. Dia hanya tahu bahwa ketika jam alarm membangunkannya keesokan harinya, kepalanya sakit karena kurang tidur.

Setelah dua menit menutup mata, Hadley Zhang bangkit dari tempat tidur. Dia mencuci muka dan gosok gigi. Setelah berpakaian rapi, dia memakai arlojinya sambil melirik ponselnya. Kecuali orang Cabang Shanghai yang menghubunginya, Tiara Han juga sangat tenang, tidak lagi menghubungi dan mengirim pesan teks untuknya.

Setelah memakai arloji, ponselnya dia keluarkan dari halaman SMS Tiara Han, dia mengambil ponsel dan laptop nya, turun untuk sarapan dan pergi ke kantor cabang.

Pertemuan sepanjang pagi. Saat menunggu selesai, sudah pukul satu siang. Hadley Zhang sudah menolak ajakan makan siang bersama rekan-rekannya di Cabang Shanghai. Dia tinggal di ruang rapat kantor cabang, sambil berbicara dengan Sekretaris di Beijing melalui telepon, sambil memesan makanan melalui ponselnya.

Setelah menutup sambungan telepon, Hadley Zhang belum memesan makanan, tapi halaman ponsel berubah menjadi kotak SMS dari Tiara Han tanpa dia sadari.

Hadley Zhang menatap layar selama beberapa detik, lalu mengeluarkan aplikasi SMS, dan kemudian menuju aplikasi memesan makanan.

.....

Hadley Zhang tinggal di Shanghai selama seminggu. Pada minggu ini, selain dia pergi malam itu, Tiara Han mengirimkan banyak pesan teks dan membuat banyak panggilan telepon. Pada hari-hari berikutnya, dia menghilang dari dunia dan tidak pernah mengganggunya.

Tepat akhir pekan hari di mana Hadley Zhang kembali ke Beijing.

Setelah turun dari pesawat, hal pertama yang dia lakukan adalah menghubungi ibunya, dia ingin memberitahu ibunya untuk makan malam bersama.

Alhasil, setelah panggilan terhubung, dia belum mengatakan apapun, ibunya sudah berbicara terlebih dahulu, "Hadley, tepat sekali. Aku ingin bertanya kapan kamu tiba di Beijing. Jangan pulang dulu, datanglah langsung ke rumah tua keluarga Han. Aku berjanji dengan Nyonya besar, kamu akan makan malam di sini... sudah ya, itu saja. Aku dan Nyonya besar dan beberapa teman lainnya sedang bermain mahjong... tiga..."

Sebuah panggilan telepon yang sudah dimatikan oleh ibunya sebelum dia mengatakan satu kata pun.

Hadley Zhang selalu menghormati Nyonya besar Han. Baginya, Nyonya besar Han adalah penyelamatnya. Jadi, ibunya mewakilinya berjanji untuk pergi makan malam. Secara otomatis, dia harus pergi ke sana.

Di rumah tua keluarga Han, tepat setelah jam empat, ketika Hadley Zhang memasuki rumah, dia mendengar obrolan yang meriah.

Thalia Lu dan ibunya Hadley Zhang, dan juga masih ada dua Nyonya lagi temannya Thalia Lu sedang bermain mahjong. Nyonya besar Han yang ditemani ibu Zhang, duduk sambil menonton TV, sambil mengobrol dengan mereka. Selain itu, ada seorang gadis muda duduk di samping ibunya.

Hadley Zhang belum membuka mulutnya untuk memanggil ibunya. Dia hanya melihat mereka sendirian, kemudian memahaminya secara instan.

Ini... kencan buta yang belum dia sapa sebelumnya!

Yang pertama menyadari keberadaan Hadley Zhang adalah pelayan keluarga Han. Dengan bantuan pelayan, sekelompok Nyonya itu memandang Hadley Zhang.

Hadley Zhang buru-buru menyapa, "Nyonya besar, Direktur Lu, ibu..."

"Hadley sudah datang, cepat duduk..." Ibu Hadley Zhang dengan santai menyapa putranya, melanjutkan bermain mahjong.

Mungkin hal ini sudah diatur sebelumnya, ibu Zhang memindahkan sebuah kursi, lalu dia letakkan di samping gadis itu, kemudian memberi isyarat kepada Hadley Zhang untuk duduk.

Setelah Hadley Zhang berkata 'terima kasih", dia duduk. Gadis itu menoleh dan menatapnya. Ketika kebetulan dia melihat gadis itu, gadis itu kemudian memberikan senyuman sopan kepadanya.

Hadley Zhang juga membalas tersenyum.

Ibunya Hadley Zhang sambil bermain sambil berkata, "Hadley, ini keponakannya Nyonya Qu, namanya Winnie. Tahun ini baru saja lulus kuliah. Dia diterima di Perusahaan Besar Han..."

Ibu Hadley Zhang seperti tidak mengingat sesuatu, lalu menatap Winnie, "Kamu departemen apa?"

Winnie tahu bahwa ibu Hadley Zhang membantunya menemukan topik pembicaraan dengan Hadley Zhang. Dengan pintarnya dia berkata kepada Hadley Zhang, "Asisten pribadi Zhang, aku Winnie dari departemen hubungan Perusahaan Besar Han. Tidak lama setelah magang."

"Halo, Nona Winnie..." Setelah mengucapkan kalimat sapaan yang sopan, tidak ada lagi topik pembicaraan.

Ketika ibu Hadley Zhang mengocok kartu-kartu itu, dia melihat dua orang di sebelahnya yang merasa canggung dan tidak berbicara, kemudian dia membuka mulut lagi, "Oh ya, Nona Winnie bukannya bilang ingin pergi ke kebun belakang rumah keluarga Han dan memetik beberapa bunga untuk dibawa pulang? Kebetulan, biarkan Hadley menemanimu pergi..."

Setelah selesai bicara, ibu Hadley Zhang takut putranya tidak setuju dengannya, jadi dia menatap putranya.

Setelah begitu banyak kencan buta dan kegagalan, Hadley Zhang bangkit dan berkata, "Ayo pergi, Nona Winnie. Saya akan menemani Anda."

"Kalau begitu, terima kasih banyak Asisten pribadi Zhang," kata Winnie sambil berdiri, lalu pergi bersama Hadley Zhang.

Keduanya dengan cepat berjalan keluar dari villa satu per satu. Para Nyonya yang tersisa di ruang tamu terus bermain kartu dan berbicara tentang Hadley Zhang dan Winnie.

"Aku pikir mereka punya drama kecil!"

"Aku rasa Winnie sedikit tertarik pada Hadley Zhang mu."

"Aku pikir Hadley Zhang sepertinya tertarik pada Winnie..."

Dalam suasana riuh, tidak ada yang memperhatikan, ada Tiara Han yang menyusut di sudut tangga menuju lantai dua.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu